5 Akibat Menerapkan Strict Parenting pada Anak Remaja
Anak bisa menjadi pembangkang kepada orangtua
24 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah menjadi orangtua, tugas dan kewajiban kita selanjutnya adalah mendidik dan membesarkan anak dengan pola asuh yang tepat demi perkembangannya. Namun, tak sedikit orangtua yang masih menerapkan metode strict parenting pada anaknya. Bahkan, hingga anak-anaknya beranjak remaja.
Masa peralihan dari anak-anak yang akan menjadi dewasa ini memang menjadi tantang tersendiri bagi orangtua.
Sehingga perlu pola asuh yang lebih hati-hati agar tidak membuat anak tumbuh menjadi pembangkang.
Namun, menggunakan pola asuh yang begitu ketat pada anak remaja justru jadi salah satu pola asuh yang salah dan perlu dihindari, Ma. Hal ini karena akan berakibat pada tumbuh kembang mereka kelak nanti.
Lantas, apa saja akibatnya jika orangtua menerapkan metode strict parenting pada anak remaja?
Berikut Popmama.com akan rangkumkan lima akibat dari penerapan pola asuh tersebut.
1. Semakin strict orangtua, semakin besar hasrat anak untuk membangkang
Akibat yang utama dan banyak dirasakan orangtua adalah anak menjadi pembangkang. Memang tidak semua anak remaja merespon strict parenting yang diberikan seperti ini, namun rata-rata anak remaja akan melakukan demikian karena tidak sejalan dengan orangtuanya.
Perlu diketahui bahwa remaja menjadi masa di mana anak sedang sangat labil, emosional yang tak menentu, hingga kemauan besar untuk mengeksplor dunianya. Sehingga jika ditangani dengan cara yang begitu ketat, maka Mama bisa membangkitkan jiwa pemberontak dalam dirinya.
Editors' Pick
2. Anak merasa terkekang dan tidak ada kebebasan hidup
Masa remaja menjadi masa-masa yang indah dan biasanya akan dihabiskan anak bersama dengan teman-temannya. Jika Mama terlalu mengekang anak dengan pola asuh yang begitu otoriter, tentu saja ini akan berdampak pada perasaan terkekang dan tidak adanya kebebasan atas hidup mereka.
Orangtua memang menginginkan yang terbaik untuk anaknya, namun jika terlalu ketat justru bisa membuat anak mengekang aturan yang Mama buat, lho. Hal ini juga tidak baik karena akan membuat mentalnya tertekan hingga stres.