Alami Kejang hingga Meracau, Seorang Remaja Didiagnosis Leukemia

Ketahui apa saja gejala anak alami kanker sel darah putih atau leukemia agar bisa segera diobati

14 November 2023

Alami Kejang hingga Meracau, Seorang Remaja Didiagnosis Leukemia
Instagram.com/iansuteja

Kanker sel darah putih atau lebih dikenal dengan leukemia menjadi salah satu penyakit yang kerap menyerang anak-anak. Namun sayangnya, penyakit ini masih kurang mendapat perhatian khusus dari masyarakat sehingga kerap kali pengobatannya terlambat dilakukan.

Hal tersebut yang kemudian dibagikan oleh dokter spesialis anak, dr. Ian Suryadi Suteja, M.Med Sc, Sp.A, yang belum lama ini membagikan kisah pasiennya yang masih berusia remaja dengan berbagai keluhan yang mengarah pada penyakit leukemia.

Melalui Instagram pribadinya, dr. Ian yang kerap membagikan informasi kesehatan anak kepada para pengikutinya ini membagikan apa saja gejala anak pengidap leukemia dan langkah awal yang bisa orangtua lakukan agar anak segera mendapat pengobatan.

Bisa jadi pembelajaran para orangtua agar lebih aware dengan penyakit kanker sel darah putih atau leukemia, berikut akan Popmama.com rangkumkan kisah seorang remaja berusia 13 tahun yang didiagnosis leukemia dengan gejala yang perlu orangtua waspadai.

1. Mengenal penyakit leukemia

1. Mengenal penyakit leukemia
Rawpixel/50408

Sebelum mengetahui kisah pasien dari dr. Ian yang idap leukemia, penting untuk kita sebagai orangtua mengetahui lebih dalam seputar penyakit tersebut.

Melansir dari situs Mayo Clinic, leukemia adalah kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Sel darah putih sendiri adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang diproduksi di dalam sumsum tulang.

Ketika fungsi sumsum tulang belakang ini terganggu, maka sel darah putihnya pun akan mengalami perubahan dan tidak bisa lagi menjalankan perannya dengan efektif.

Tak hanya terjadi pada orang dewasa, leukemia sendiri juga kerap dialami oleh anak-anak, seperti pasien dari dr. Ian yang masih berusia 13 tahun. Gejala dari penyakit sendiri ini bisa menyerupai gejala penyakit lain, sehingga seringkali sulit terdeteksi.

Itulah mengapa, pemeriksaan sejak dini terkait kanker sel darah putih atau leukemia perlu dilakukan agar penyakit ini bisa segera ditangani dan terhindar dari komplikasi berbahaya.

Editors' Pick

2. Penyebab terjadinya leukemia

2. Penyebab terjadi leukemia
Freepik/kjpargeter

Sesuai dengan namanya, penyakit ini disebabkan karena adanya kelainan pada sel darah putih yang tumbuh secara tak terkendali. Namun, hingga kini masih belum diketahui pasti mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Kendati begitu, ada beberapa faktor yang disebutkan para peneliti terkait dugaan yang bisa meningkatkan risiko seseorang bisa terkena leukemia. Beberapa faktor tersebut antara lain:

  • Faktor keturunan, di mana ada anggota keluarga yang pernah menderita leukemia
  • Pasien punya riwayat kelainan genetika, seperti Down Syndrome
  • Punya riwayat kelainan darah, seperti sindrom mielodisplasia
  • Berada di lingkungan atau kerja di tempat yang terpapar bahan kimia, misalnya saja benzena
  • Orang dengan kebiasaan merokok
  • Pernah menjalani pengobatan kanker dengan kemoterapi atau radioterapi

3. Kenali apa saja gejala leukemia yang bisa terjadi pada anak

3. Kenali apa saja gejala leukemia bisa terjadi anak
Freepik/karlyukav

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa penyakit ini juga kerap dialami oleh kalangan anak-anak, Ma, sehingga gejalanya perlu diperhatikan agar Mama dan Papa bisa lebih aware terhadap kondisi anak.

Sebagai informasi, kanker sel darah putih atau leukemia ini biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Gejala baru akan muncul ketika sel kanker sudah semakin berkembang dan menyebar ke sel tubuh.

Gejala yang muncul pun bervariasi pada setiap pasien, ini tergantung pada jenis leukemia yang diidap pasien tersebut. Nah, misalnya saja pada seorang remaja yang merupakan pasien dari dr. Ian berikut ini. Dalam Instagram pribadinya, dokter spesialis anak yang kerap memberikan edukasi kesehatan itu membagikan apa saja keluhan yang dialami pasiennya hingga akhirnya didiagnosis leukemia.

Melansir dari Instagram dr. Ian, beberapa keluhan atau gejala yang dialami antara lain:

  1. Kejang kejang, meracau, dan tidak sadarkan diri.
  2. Sesak nafas hebat dan nyeri dada.
  3. Muntah berdarah (bisa dilihat dari selang hidung yang berwarna kehitaman).
  4. Muncul bintik-bintik dan lebam perdarahan pada seluruh tubuh (bisa dilihat di gambar berikutnya).
  5. Demam sudah hilang timbul sejak 2 bulanan ini.
  6. Berat badan turun 5 kg dalam 1 bulan.
  7. Hasil lab menunjukkan sel darah putih leukosit 250rb++ (normal 5-10rb), sel darah merah dan trombosit turun drastis dan peningkatan asam urat 18.
  8. Organ dalam yaitu hati dan limpa sangat besar ukurannya.

Dijelaskan oleh dr. Ian, sel darah putih yang tinggi ini bisa menyebabkan darah sangat kental, sehingga menyebabkan keadaan penyumbatan pembuluh darah (leukostasis). Penyumbatan di paru menyebabkan sesak nafas dan nyeri dada. Trombosit yang turun  juga menyebabkan terjadinya perdarahan lambung dan lebam pada kulit.

Sementara itu, penyumbatan di otak dapat menyebabkan gejala seperti kejang, mengamuk, penurunan kesadaran. Namun, dr. Ian sangat menyayangkan karena masih banyak masyarakat yang mengaitkan keluhan ini dengan kepercayaan bahwa sang anak sedang dirasuki makhluk halus sehingga memilih pengobatan alternatif pada awalnya.

4. Masyarakat diimbau lebih aware leukemia pada anak

Dalam keterangan yang dibagikan dr. Ian, ia berharap bahwa masyarakat agar lebih aware dengan gejala yang bisa merujuk pada penyakit leukemia, terutama para orangtua yang memiliki anak-anak.

Pasalnya, ketika sejak awal anak sudah diberikan pengobatan alternatif, pada akhirnya kondisi sang anak bisa saja sudah jauh lebih parah karena terlambat dibawa ke dokter anak.

Padahal perlu diketahui, leukemia yang tidak segera ditangani bisa saya menyebabkan komplikasi yang justru membahayakan kondisi sang anak, Ma. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi di antaranya:

  • Tubuh rentan terhadap infeksi
  • Perdarahan pada organ tubuh, seperti otak atau paru-paru
  • Risiko munculnya jenis kanker darah lain, misalnya saja limfoma

Oleh karena itu, melalui unggahan terbarunya, dr. Ian mengimbau kepada para orangtua untuk menyadari bahwa beberapa keluhan seperti yang dialami salah satu pasiennya itu bisa menjadi perhatian bagi mereka.

"PENTING untuk disadari bahwa salah satu tanda kanker adalah demam hilang timbul dan penurunan berat badan yang signifikan, disertai pembesaran hati / limpa anak. Segera konsultasikan anak anda ke DOKTER ANAK jika menemukan gejala2 tersebut," ujar dr. Ian dalam keterangan Instagram miliknya.

Dalam keterangan terakhirnya, ia juga menambahkan bahwa dengan adanya peristiwa yang terjadi pada salah satu pasiennya yang masih berusia remaja ini, diharapkan masyarakat lebih percaya dengan dokter alih-alih memilih berobat ke pengobatan alternatif. 

Semoga informasi di atas bisa bermanfaat dan menjadi pemahaman baru bagi kita semua terkait penyakit leukemia pada anak ya, Ma, Pa.

Baca juga:

The Latest