Anak 11 Tahun Meninggal Usai Ikut Tren Viral Chroming Challenge
Orangtua diharap lebih memantau aktivitas sosial media anak-anaknya
13 Maret 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Platform video TikTok memang selalu menyajikan tren terkini yang kian diikuti banyak masyarakat dunia. Salah satu tren yang cukup viral beberapa tahun lalu dan kembali viral saat ini, yakni chorming challenge
Konten yang berisikan menghirup aroma dari bahan-bahan beracun itu pun kembali memakan korban jiwa. Kali ini, korban merupakan seorang remaja laki-laki asal Inggris bernama Tommie-Lee Gracie Billington, yang meninggal saat mencoba chroming di rumah temannya
Seperti apa kronologi kejadian dan tips yang perlu orangtua lakukan untuk mencegah terjadinya korban jiwa saat mengikuti tren viral? Berikut Popmama.com rangkumkan informasinya.
1. Apa itu chorming challenge?
Menurut Royal Children's Hospital Melbourne, chroming adalah praktik menghirup zat beracun yang ada di sekitar kita, seperti cat metalik, hairspray, lem, cairan korek api, lem, bensin, produk pembersih, dan sebagainya.
Tren ini bertujuan untuk mendapat sensasi mabuk, tanpa perlu minum alkohol. Namun sayangnya, banyak anak-anak di bawah umur yang justru menjadi korban tren viral tersebut hingga memakan korban jiwa.
Editors' Pick
2. Seorang remaja menjadi korban
Tommie-Lee, remaja berusia 11 tahun asal Inggris, dilaporkan tewas sesaat mengikuti tren viral chorming bersama teman-temannya.
Dalam penjelasan sang nenek, sebagaimana dikutip dari The London Times, dijelaskan bahwa cucu laki-lakinya itu meninggal dunia saat sedang menginap di rumah temannya. Dijelaskan oleh nenek dari korban, remaja laki-laki itu tewas karena telah mencoba tren 'chroming' di TikTok.
Keluarga Tommie-Lee sebagai korban tren viral TikTok turut mengimbau kepada semua orang, termasuk orangtua, untuk lebih berhati-hati dalam menjaga keamanan para penggunanya.
Mereka berharap tidak ada lagi anak lain yang menjadi korban seperti Tommie-Lee dalam mengikuti tren viral di TikTok.