Anime Terpopuler, Bolehkah Anak Menonton Attack on Titan?
Menjadi salah satu anime terpopuler, apakah anak-anak bisa menontonnya?
21 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang kita ketahui bersama, umumnya film animasi memang identik dengan cerita yang ringan, menggemaskan, sangat kekeluargaan dan cocok untuk segala jenis usia.
Namun nyatanya, tak semua film animasi bisa disaksikan oleh semua jenis usia termasuk anak-anak. Ini tergantung pada pembuat film tersebut, apakah ditujukan untuk semua jenis usia atau golongan tertentu saja.
Ketika sebuah film dilabeli rentang usia 17 tahun ke atas, maka sangat tidak direkomendasikan untuk anak-anak di bawah usia tersebut.
Namun, serial animasi Attack on Titan atau AOT ternyata masih banyak disaksikan oleh anak-anak di bawah usia 17 tahun ke atas.
Anak-anak memang banyak menyukai film bergenre animasi, sehingga banyak film yang membuat mereka penasaran dan tertarik untuk ditonton. Tetapi perlu Mama ketahui, AOT sendiri hanya diperuntukkan bagi mereka yang sudah berusia 17 tahun ke atas, Ma.
Jadi, apakah serial animasi yang bisa disaksikan di Netflix ini bisa disaksikan oleh anak-anak Mama? Berikut ini Popmama.com telah merangkum alur cerita dan alasan apakah anak di bawah 17 tahun dapat menonton Attack on Titan atau tidak.
Disimak ya, Ma!
Editors' Pick
1. Sinopsis AOT
Sebelum membiarkan anak mama menyaksikan serial animasi tersebut, yuk simak sinopsi atau alur ceritanya terlebih dahulu.
Dikisahkan terdapat makhluk humanoid bernama Titan yang membunuh umat manusia sejak berabad-abad lamanya. Titan tidak akan membiarkan satu manusia pun untuk hidup. Sehingga, jumlah manusia pun menurun sangat banyak, bahkan saat itu berada di tengah kepunahan.
Jika pun ada orang yang tersisa, mereka tidak ada yang berani untuk keluar. Orang-orang tersebut harus selalu bersembunyi agar keberadaannya tidak dideteksi oleh sang raksasa.
Dari balik dinding lokasi konsentrasi yang besar, para manusia terakhir tersebut menjalani kehidupan penuh ketakutan.
Titan adalah adalah karnivora yang selera makannya meningkat begitu melihat manusia berada dihadapannya.
Saat itu, sebenarnya orang yang masih tinggal sudah berhasil 100 tahun tidak berhadapan dengan Titam tetapi suatu hari perkumpulan Titan mampu menyerang dan mengoyak dinding pertahanan. Akibatnya, penghalang itu pun hancur.
Tembok luar yang sebenarnya sangat kuat ini, ternyata dapat ditembus oleh Titan dan terjadilah ketakutan baru. Meski demikian, dari situ kemudian muncul kembali perjuangan bertahan hidup dan sekaligus melakukan perlawanan terhadap pemakan daging manusia itu.
Dikisahkan sosok Eren Yeager, salah satu yang tergerak untuk melakukan perlawanan. Dia mendaftarkan diri ke Survey Corp, unit militer elit yang bertugas memerangi humanoid di luar tembok pertahanan.
Eren pun tidak tinggal seorang diri. Dibantu dengan saudara dan sahabatnya Shingeki no Kyojin, Mikasa Ackerman, dan Armin Arlert mereka bahu-membahu melawan Titan sekuat tenaga. Selanjutnya, akan ada banyak adegan brutal yang bertumpah darah antara para Titan dan manusia untuk berusaha melindungi tempat konsentrasi agar jangan sampai dinding pertahanan mengalami kerusakan total yang mengakibatkan kepunahan manusia.
2. Apakah anak di bawah 17 tahun boleh menontonnya?
Para penikmat film anime sangat tidak menyarankan AOT disaksikan oleh anak-anak di bawah usia 17 tahun. Hal ini lantaran AOT memang sengaja dikhususkan untuk mereka yang sudah berusia 17 tahun ke atas.
Mengapa demikian? Sebab dalam serial anime yang tayang di Netflix ini, terdapat banyak adegan pertempuran darah yang tidak layak dikonsumsi usia anak-anak.
Selain menganggu tumbuh kembang anak, juga ditakutkan akan memengaruhi alam bawah sadar mereka untuk melakukan demikian di kehidupan nyatanya.
Sehingga bagi Mama yang memiliki anak penikmati animasi dan masih berusia di bawah 17 tahun, sebaiknya hindari anak untuk menonton animasi bergenre action ini ya, Ma!
3. Bahaya anak menonton adegan kekerasan
Kebanyakan film bergenre action akan memberikan label peringatan untuk usia di atas 17 tahun. Hal ini karena usia tersebut dirasa sudah cukup memahami konsekuensi dari setiap adegan yang disaksikannya.
Itulah mengapa anak-anak di bawah usia tersebut sangat tidak dianjurkan untuk menonton film yang banyak menampilkan adegan kekerasa. Salah satunya animasi AOT.
Adapun bahaya dari anak yang menonton adegan kekerasan diantaranya adalah:
- Tertanam di memori anak
Anak yang menyaksikan adegan kekerasan akan mengingat pada memorinya, sehingga membuat mereka berpikiran bahwa dunia ini tidak aman dan akan menimbulkan perilaku yang berbeda pada anak.
- Muncul perilaku agresif
Perubahan perilaku yang dimaksud adalah, membuat anak menjadi lebih agresif. Di mana setelah melihat adegan tersebut, suasana hati anak pun akan ikut berubah dan membuat mereka berada dalam keadaan mudah marah.
- Bisa merusak sistem kerja otak
Scientific America dalam risetnya mengungkapkan, tayangan kekerasan yang dilihat anak bisa merusak otak bagian depan, atau dalam istilah medis disebut prefrontal cortex, akan rusak dan tidak dapat berfungsi dengan sempurna. Itulah mengapa tayangan berbahaya sangat tidak dianjurkan disaksikan oleh anak, karena akan menganggu tumbuh kembangnya, Ma.
- Sulit membedakan dunia nyata dan fiksi
Setelah menyaksikan sesuatu, anak setelahnya akan banyak bertanya dari setiap adegan yang ia lihat. Sehingga bukan tak mungkin jika anak akan merasakan kesulitan dalam membedakan antara dunia fiksi dan dunia nyata.
- Dapat membuat anak depresi dan panik
Depresi dan rasa panik pada anak juga bisa terjadi ketika anak melihata degan kekerasan, baik melalui film ataupun secara langsung. Adegan kekerasan yang anak saksikan tak hanya memengaruhi proses informasi dan emosi anak, tetapi juga ketahanan mental dalam menghadapi suatu kejadian yang traumatis.
Sehingga dapat disimpulkan, serial animasi Attack on Titan sebaiknya tidak ditonton oleh anak-anak mama yang masih berusia 17 tahun ke bawah ya! Sebab banyaknya adegan pertaruhan yang memperlihatkan pertumpahan darah ini akan menganggu tumbuh kembangnya, Ma.
Pilihlah film yang memang diperuntukkan sesuai dengan usia anak Mama ya. Semoga informasinya bermanfaat, Mama.
Baca juga:
- Rekomendasi 10 Film Korea yang Cocok untuk Anak
- Inspiratif! Inilah 5 Film Anak Indonesia yang Legendaris
- 12 Rekomendasi Film Anak indonesia yang Penuh Pesan Moral