Apa yang Dimaksud dengan Sifat Ujub? Ini Hukumnya dalam Islam
Penting bagi anak mengetahui bahayanya sifat ujub sejak dini agar bisa melindungi kepribadiannya
11 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memiliki anak adalah anugerah yang diberikan Allah SWT. Merawat dan selalu mendididik anak sejak kecil sebaik mungkin adalah tugas orangtua.
Sebagai seorang muslim, tentunya kita mengharapkan anak yang berakhlak dan berperilaku mulia seperti yang senantiasa Allah SWT dan Rasulullah SAW anjurkan.
Dalam ajaran Islam, Mama perlu mengajarkan anak untuk selalu menghargai dan berbuat baik kepada sesama. Tak hanya itu, penting juga untuk menjaga dirinya dari sifat tercela dan akhlak yang buruk.
Salah satu sifat tercela yang jarang diketahui namun bisa menjadi penyakit hati ialah sifat ujub. Jika sifat tercela seperti riya, takabur, dan sum'ah pernah anak pelajari maka sifat ujub pun perlu diberitahu sejak dini, Ma.
Sebab, sama seperti sifat tercela lainnya, ujub juga memiliki bahaya bagi diri anak. Itulah mengapa penting memberitahu anak apa itu sifat ujub.
Untuk memberitahu anak mama, yuk simak rangkuman yang sudah Popmama.com siapkan tentang apa yang dimaksud ujub, mulai dari pengertian, hukum, serta bahaya dari sifat ujub yang perlu anak ketahui.
Editors' Pick
1. Apa itu sifat ujub?
Dalam Islam, ujub adalah sifat mengagumi serta senantiasa membanggakan dirinya sendiri. Di dalam hatinya merasa dirinya hebat dan kuat. Itulah yang meenjadikan ujub salah satu sifat tercela yang harus dihindari.
Penting bagi anak mengetahuinya sejak dini agar bisa menjaga hati untuk tetap rendah diri. Diharapkan jika anak sudah diajarkan mana sifat yang baik atau tercela sejak masih kecil, maka ke depannya ia akan memiliki kepribadian yang positif sesuai ajaran agama Islam.
Sebab, sifat ujub yang tertanam dalam diri bisa membuat anak menjadi pribadi yang sombong maupun riya, Ma. Sebagaimana dijelaskan ulama Ibnul Mubarok dan Imam Al Ghazali berikut ini:
- Ibnul Mubarok menyebutkan, ujub adalah perasaan ketika seseorang merasa dirinya mempunyai suatu kelebihan yang orang lain tidak miliki.
- Sementara Imam Al Ghozali menyebutkan, ujub ialah kecintaan seseorang akan suatu karunia yang merasa hanya dirinya yang memiliki tersebut, serta melupakan bahwa karunia tersebut adalah pemberian Allah SWT. bahwa perasaan ‘ujub adalah kecintaan seseorang akan suatu karunia yang ada pada dirinya dan merasa memilikinya sendiri serta tidak menyadari bahwa karunia tersebut adalah pemberian Allah SWT.
Dari pengertian serta beberapa pendapat ulama di atas, maka ujub adalah suatu perilaku tercela yang tidak tampak secara fisik namun hanya ada di batin saja. Berikut contoh bentuk ujub yang sering ditemukan adalah:
- Ketika anak rajin beribadah, ia merasa kagum dengan ibadah yang dilakukannya.
- Ketika anak merasa cukup berilmu, ia akan kagum dengan ilmunya.
- Ketika anak merasa dirinya cantik atau tampan, ia akan terus mengagumi kecantikan atau ketampanannya tersebut.
- Ketika anak merasa dirinya dermawan kepada semua orang, ia pun merasa kagum atas kebaikannya tersebut.
2. Hukum sifat ujub
Sebagai seorang muslim yang mendapat karunia dari Allah SWT, sudah seharusnya kita merasa rendah diri, terutama dihadapan Allah SWT.
Sebab, hanya Allah SWT sajalah yang pantas memiliki rasa bangga tersebut karena-Nya adalah maha pemilik, serta penguasa langit dan bumi.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Imran ayat 109 yang berarti:
"Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan."
Sifat ujub sendiri bisa mendatangkan banyak bahaya sera mudharat bagi anak-anak, itulah mengapa Allah SWT dan Rasulullah SAW melarang adanya sifat ini dalam hati seorang muslim. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut ini:
“Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) tamak lagi kikir, (2) mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak pada kejelekan), dan ujub (takjub pada diri sendiri).” (H.R. Abdur Razaq, hadist hasan)