Waspada! Anak Terlalu Sering Main Game, Bisa Sebabkan Sindrom Quervain
Jempol dan pergelangan anak sakit setelah main game? Mungkin kena sindrom ini, Ma!
8 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dunia anak memang lebih banyak dihabiskan dalam bermain game. Terlebih dengan perkembangan teknologi saat ini, anak bisa dengan mudah bermain entah dari ponsel, konsol elektronik yang dipasang ke layar TV, atau melalui komputer.
Meski menyenangkan dan bisa membuatnya menghilangkan rasa bosan, Mama perlu memerhatikan jam mainnya agar tak memicu terjadinya sindrom Quervain. Sindrom ini bisa sebabkan pergelangan tangan dan jempol anak sakit usai bermain game.
Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu sindrom Quervain, yuk simak ulasan yang sudah Popmama.com rangkum dari beberapa sumber berikut ini. Ketahui pada anak Mama yang gemar bermain game ya!
1. Apa itu sindrom Quervain?
De Quervain's Syndrome atau biasa dikenal dengan sindrom Quervain adalah kondisi tendonitis yang akan membuat sisi ibu jari atau jempol serta pergelangan tangan menjadi sakit. Dipahami juga sebagai peradangan dalam.
Peradangan ini bisa sebabkan lapisan di sekitar tendon (urat penghubung otot dan tulang) menebal dan menjadi kasar, ini membuat selubung tendon sulit bekerja dengan baik saat penderita akan menggerakan jempolnya.
Tendon yang digunakan terus menerus secara berlebihan akan menipis dan mengalami robekan-robekan kecil. JIka terus dipaksakan, tendon yang menispis ini bisa meradang dan membengkak.
Kondisi inilah yang disebut sindrom Quervain, dimana jempol anak suka terasa sakit usai bermain game, tak jarang rasa sakitnya menjalar hingga pergelangan lengan bawah.
Editors' Pick
2. Penyebab terjadinya sindrom Quervain
Dilansir dari WebMD, sebenarnya penyebab kondisi ini masih belum diketahui pasti. Tetapi, segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan gerakan tangan secara berulang dan berlebihan, seperti bermain game, olahraga yang menggunakan stik atau raket, seperti badminton, golf, tenis; mengetik di komputer. Tertimpa benda keras pada jempol juga bisa menjadi penyebab kondisi ini.
Sebenarnya untuk usia anak-anak tak terlalu tinggi risiko terkena sindrom Quervain ini, orang dewasa dengan rentan usia 30 sampai 50 tahun lebih yang lebih berisiko tinggi.
Hal ini karena peradangan sendi yang lebih rentan terjadi pada usia orang dewasa.
Meski anak-anak tak terlalu berisiko, Mama tetap perlu memastikannya untuk tidak kecanduan dalam bermain game. Jika dilakukan terus menerus sejak dini, tendonnya bisa menipis dan sebabkan sindrom ini dikemudian hari.