7 Cara Mengajarkan Empati pada Anak di Masa Pandemi Covid-19
Yuk, ajarkan empati pada anak saat pandemi
18 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah pemerintah remsi mengumumkan pandemi Covid-19 pada beberapa bulan lalu, tentu saja hal ini membuat banyak perubahan pada banyak orang. Di masa seperti ini, dibutuhkan adaptasi dengan kondisi yang benar-benar berbeda dari sebelumnya.
Selain menerapkan jarak sosial dan tetap di rumah saja, hal lain yang harus dipertahankan selama masa darurat Covid-19 adalah untuk tetap berpikir positif. Sebab jika diri kita positif, maka lingkungan pun juga akan mengikuti.
Meski tak mudah menerapkan sikap positif disaat seperti ini, tetapi Mama sebagai orangtua harus berusaha semaksimal mungkin agar anak bisa ikut kooperatif dalam berpikir positif. Salah satunya dengan mengajarkan empati pada anak selama masa pandemi ini.
Dengan mengajarkan empati pada anak, Mama dapat memberitahu anak untuk memahami orang lain dan membuatnya tergerak untuk membantu melakukan sesuatu kepada orang yang lebih membutuhkan.
Untuk menumbuhkan rasa empati anak selama masa pandemi ini, UNICEF telah merangkum langkah-langkah yang bisa diterapkan oleh orangtua kepada anaknya. Disimak yuk rangkuman Popmama.com berikut ini Ma!
1. Ajak anak berdialog tentang berita terkini
Meski konteks pemberitaan seputar Covid-19 selalu membingungkan bagi anak, tetapi sesekali perlu juga membicarakan kondisi terkini selama pandemi Covid-19 berlangsung. Gunanya agar Mama dan Papa mengetahui sampai mana wawasan anak. Selain itu anak juga perlu diberitahukan kondisi terkini.
Terkait dengan kondisi ekonimi sulit, akses untuk pendidikan yang semakin sulit, apa bahayanya untuk kesehatan anak, itu semua sesekali perlu dibicarakan dengan anak agar bisa memberi pemahaman yang benar. Setelah itu akan lebih mudah mengjarkan empati kepada anak.
2. Menggunakan cara penyampaian yang baik dan benar
Berempati merupakan suatu hal yang penting. Agar merasa lebih nyaman dan disayang, ada baiknya Mama dan Papa menyampaikan sesuatu dengan nada yang lembut dan nyaman ketika memberi anak arahan. Hindari penggunaan intonasi tinggi yang membuat anak justru takut dan tak mau berempati pada orang lain.
Editors' Pick
3. Katakan pada anak apa yang orangtua inginkan
Jika anak melakukan kesalahan terhadap apa yang kita inginkan, Mama tidak bisa memarahinya. Langkah terbaik adalah memberikan arahan yang mengandung kata-kata positif. Sampaikan apa yang orangtua inginkan dengan benar agar anak mudah memahami.
Gunakan kalimat positif dalam mengutarakan keinginan pada anak. Misalnya, "Main di dalam rumah saja ya, nak. Biar kita tetap sehat di tengah mewabahnya virus". Sebisa mungkin hindari kata-kata negatif seperti 'jangan' dan menggantinya dengan yang lebih positif ya, Ma!
4. Ajak anak agar tetap terkoneksi dengan temannya
Peraturan untuk menjaga jarak sosial tentu membuat anak harus menjalankan proses belajar mengajar dari rumah. Tak jarang membuat anak rindu dengan teman-teman mereka di sekolah.
Untuk melepas rindu anak di situasi yang sulit ini, Mama bisa mengajak anak untuk tetap terkoneksi dengan teman-temannya. Misalnya dengan memfasilitasi anak ponsel untuk melakukan video call bersama dengan teman-teman mereka.
Mama bisa mendampingi anak ketika sedang menghubungi teman-temannya dan ikut menanyakan kabar teman-temannya. Perlakuan ini bisa menunjukkan bahwa kita peduli akan lingkungan sosial anak-anak kita. Bisa menjadi cara mengajarkan empati juga, bukan?
5. Terapkan kedisiplinan
Menerapkan disiplin pada anak tidak sesederhana yang dilakukan oleh orang dewasa. Mereka masih belum sepenuhnya paham apa itu disiplin atau tanggung jawab. Sehingga Mama sebagai orangtua harus mendidik mereka sejak dini.
Mama bisa menerapkan konsep sebab-akibat pada anak. Misalnya dengan mengatakan, "Kamu sayang nggak sama teman-teman kamu? Mau main lagi nggak nanti? Kalau iya, sekarang mainnya di rumah dulu ya sama Mama dan Papa. Kalau main di luar nanti kamu sama teman-teman lain terkena virus terus sakit, nanti sedih nggak? Jadi untuk sekarang mainnya di rumah dulu ya, biar kamu sama teman-teman lain sehat dan bisa main sama-sama lagi nanti."
6. Ajak anak membantu sesama di tengah pandemi
Selain memberikan arahan untuk menerapkan jarak sosial dan menjaga kesehatan dari rumah, Mama juga bisa mengajarkan anak menolong orang lain meski dalam kondisi yang sangat terbatas ini. Misalnya dengan mengajak anak memberikan donasi kepada para tenaga medis yang bertugas di garda terdepan. Atau memberi bantuan kepada pekerja lapangan lainnya yang membutuhkan.
6. Memberikan apresiasi
Terakhir, Mama dapat memberikan apresiasi pada anak setelah melakukan apa yang sudah seharusnya mereka lakukan. Dengan mengapresiasinya, maka anak akan berpikir bahwa apa yang dilakukannya sudah baik dan benar.
Gunakan kata-kata positif seperti, "Hebat sekali anak Mama sudah mau membantu orang sekitar, Mama bangga dan bahagia sama kamu," sambil memberikan pelukan dan usapan sayang pada kepalanya.
Ketika kita memberi perintah serta memberi apresiasi dengan penuh kasih sayang dan positif, maka anak akan merasa dihargai dan akan terus menerapkan apa yang telah kita perintahkan. Langkah-langkah di atas ini bisa Mama terapkan sesuai dengan usia anak Mama. Terapkan dengan penuh kasih sayang dan kelembutan ya, Ma.
Baca juga:
- 7 Plihan Kacang yang Bisa Jadi Camilan Sehat untuk Anak
- Makna Memiliki Keluarga bagi Anak-Anak yang Kurang Beruntung
- Awas! Sleep Apnea: Jika Anak Mendengkur dan Susah Bernapas saat Tidur