Dulu Dibully, 6 Siswa SD di Sidoarjo Kini Jadi Tim Satgas Antibullying
Dulu dibully, keenam siswa SD di Sidoarjo ini menjadi Satgas Antibullying di sekolahnya
20 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan ini, kasus bullying atau perundungan yang dilakukan oleh kalangan anak-anak sekolah kepada sesama temannya kian marak dan menjadi pemberitaan viral di media sosial.
Bukan lagi kasus perundungan, kali ini viral pemberitaan terkait kasus perundungan pada anak sekolahan justru membawa dampak positif bagi beberapa siswa SD di Sidoarjo, Jawa Tengah. Berita tersebut perlihatkan bagaimana aksi Reza dkk yang terpilih menjadi Satgas Antibullying untuk SD Sidoarjo.
Melalui cuitan Twitter @TMIHARINI, dijelaskan bagaimana awalnya Reza bersama teman-teman lainnya yang pernah menjadi korban perundungan, kini bangkit dan mulai membendung teman lainnya untuk stop melakukan aksi tak terpuji tersebut.
Untuk mengetahui informasi selengkapnya, berikutPopmama.com akan rangkumkan dalam artikel di bawah ini. Bisa jadi kisah inspiratif untuk anak-anak kita nih, Ma.
1. Menjalankan tugasnya ketika bel istirahat berbunyi
Kebanyakan kasus perundungan pada anak-anak di sekolah biasanya akan berakhir damai secara kekeluargaan tanpa memberikan jalan keluar. Tak ingin hanya menerima keadaan begitu saja, sejumlah siswa di SD Negeri Tenggulunan, Sidoarjo, ini justru memilih bangkit untuk membendung perundungan.
Terdapat setidaknya 6 orang siswa dengan rompi berwarna hijau gelap, yang kemudian mulai menyebar ke sejumlah lokasi di sekolah saat bel istirahat berbunyi. Hal ini dilakukan mereka sebagai tugas dan tanggung jawab mereka untuk mengamati aktivitas teman-temannya di sekolah.
Keenam siswa itu adalah Muhammad Reza (12), Nadia Aira (11), Dzakwan Ahmad (12), Farhan Wijaya (12), Adelia Nur Rahma (12), dan Nabila (12). Keenam dari mereka tergabung ke dalam Tim Satgas Antibullying SDN Tenggulunan yang bertugas mendeteksi adanya tindak perundungan di sekolah.
Tindak perundungan sendiri tak selalu berupa tindak kekerasan fisik saja, Ma. Para relawan Satgas Antibullying ini juga dengan sigap mengamati setiap aktivitas perundungan di sekolahnya yang juga meliputi olokan, ejekan nama orangtua dengan kata yang kasar, serta ancaman.
Editors' Pick
2. Sudah jalan setahun, mereka kerap menemukan praktik perundungan
Tugas Reza dkk ini diketahui telah dilakukan oleh mereka hampir setahun ke belakangan. Tak kerja dengan tangan kosong, mereka rupanya sempat menemukan berbagai praktik perundungan pada teman-temannya, mulai dari mengejek nama orangtua dengan kata-kata tak sewajarnya hingga adanya kekerasan fisik.
Aksi perundungan yang ditemukan keenam tim Satgas Antibullying ini kemudian berhasil mereka catat untuk diketahui siapa pelaku yang telah melakukan perundungan dan siapa korban yang diberikan perundungan.
Setelah itu, Reza dkk biasanya akan menegur secara baik-baik para pelaku untuk tidak melakukan hal serupa di kemudian hari. Namun, jika pelaku memberikan perlawanan ketika diberitahu, tim Satgas Antibullying dengan sigap melaporkannya kepada guru koordinator satgas.