Mengenal Child Grooming pada Kasus Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron
Ketahui apa itu child grooming dan dampak berbahayanya pada perkembangan anak
14 Maret 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan ini, media sosial digemparkan dengan kasus yang melibatkan aktor dan aktris ternama, Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron, yang menjadi sorotan publik.
Banyak pemberitaan yang menyebutkan di mana Kim Soo Hyun telah memulai hubungan asmara dengan Kim Soo Hyun yang saat itu masih di bawah usia.
Meskipun detail kasusnya masih simpang siur, kasus ini mengingatkan orangtua pada pentingnya memahami bahaya child grooming dan dampaknya pada perkembangan anak.
Melansir dari berbagai sumber, berikut akan Popmama.com rangkumkan mengenai apa itu child grooming dan bagaimana bahayanya jika anak mengalami hal tersebut.
1. Keluarga Kim Sae Ron angkat bicara
Setelah beberapa minggu kepergian mendiang Kim Sae Ron, kanal YouTube Garosero Research Institute milik mantan reporter MBC, Kim Se-Ui, baru-baru ini mengunggah video yang memicu kontroversi di media sosial.
Video tersebut mengklaim bahwa Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron pernah menjalin hubungan asmara sejak 2015. Hal yang menjadi perdebatan netizen di media sosial adalah kala itu keduanya memiliki rentang usia yang terpaut jauh, yaitu Kim Sae Ron masih berusia 15 tahun, sementara Kim Soo Hyun sudah 27 tahun.
Klaim ini didasarkan pada pengakuan bibi Kim Sae Ron, yang mengungkapkan sejumlah detail tentang hubungan mereka. Banyak netizen pun dibuat marah dan kecewa lantaran aktor papan atas Korea Selatan itu dinilai telah melakukan child grooming selama bertahun-tahun pada mendian Kim Sae Ron.
2. Apa itu child grooming?
Kini tengah ramai dibicarakan, lanta apa itu child grooming?
Child grooming adalah tindakan manipulasi yang dilakukan oleh pelaku untuk membangun kepercayaan dengan anak, yang mana tujuan utamanya adalah eksploitasi seksual, emosional, atau finansial.
Pelaku seringkali menggunakan pendekatan yang terlihat "ramah" atau "peduli" untuk menarik perhatian anak, baik secara langsung maupun melalui media online.
Menurut National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC), pelaku biasanya membangun hubungan dengan anak secara bertahap, mulai dari memberikan hadiah, perhatian khusus, kata-kata manis, hingga mengisolasi anak dari orangtua atau teman-temannya.
Setelah anak mulai "hanyut" dalam jebakan pelaku, barulah perlahan anak diperkenalkan perilaku atau konten yang tidak pantas, seolah-olah itu hal yang normal.
Media sosial dan platform online disebut menjadi sarana utama pelaku untuk mendekati anak.
Hal ini juga seperti yang diduga dilakukan oleh pemeran serial drama "Queen of Tears" tersebut pada mendiang Sae Ron, di mana media Korea baru-baru ini kembali merilis bukti lain berupa kumpulan foto mesra dan surat dari Soo Hyun untuk Sae Ron yang ditulis begitu manis.
Perlakuan khusus seperti ini yang membuat korban anak-anak akhirnya luluh hingga tanpa sadar dirinya mendapatkan child grooming dari orang dewasa dengan rentang usia yang begitu jauh darinya.