Mengenal Sungai Aare di Swiss, Amankah Berenang di Sini?

Memiliki keindahan tersendiri, apakah aman berenang di Sungai Aare?

10 Juni 2022

Mengenal Sungai Aare Swiss, Amankah Berenang Sini
Bern.com

Sungai Aare di Swiss belakangan menjadi salah satu sungai yang banyak dibicarakan oleh publik dunia. Hal ini lantaran insiden hilangnya putra pertama Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz yang hanyut terbawa arus sungai saat berenang.

Swiss sendiri merupakan negara yang memiliki sejumlah sungai mengalir, dan Sungai Aare menjadi salah satu di antaranya. Sungai ini juga dikenal sebagai sungai terpanjang di negara yang terkenal dengan Pegunungan Alpen tersebut. 

Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan informasi mengenai Sungai Aare di Swiss dan apakah aman berenang di sini? Yuk, cari tahu sebagai pemahaman baru untuk anak.

1. Sejarah Sungai Aare

1. Sejarah Sungai Aare
Unsplash/Xavier von Erlach

Sungai Aare menjadi salah satu ikon ibu kota Bern yang ada di Swiss. Bern sendiri adalah kota tua di Swiss yang masuk ke sebagai warisan budaya oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Sungai ini juga dikaitkan dengan sisi sejarah bagi penduduk Kota Bern. Melansir dari laman resmi Bern, pada abad pertengahan, sungai ini menjadi pelindung kota tua tersebut dari tentara asing. Di mana sungai ini mengelilingi Kota Bern dari tiga sisi.

Setelah berabad-abad, tepatnya pada abad ke-19, akhirnya jembatan pun berhasil dibangun sebagai penghubung akses penduduk untuk menuju kota tuas tersebut.

Hingga kini, ada total setidaknya 17 jembatan yang membentang di Sungai Aare.

Editors' Pick

2. Sungai terpanjang di Swiss

2. Sungai terpanjang Swiss
Pexels/Tom Fisk

Sungai Aare adalah sungai terpanjang di Swiss maka jalur alirannya mengelilingi kota. Panjangnya diperkirakan mencapai 295 kilometer yang seluruhnya mengalir di Swiss seperti yang dikutip dari laman Britannica.

Dijelaskan lebih lanjut, hulu sungai ini berada di Gletser Aare di Pegunungan Alps di Kanton Bern. Tepatnya di bawah Finsteraarhorn dan barat Grimsel Pass, di bagian selatan-tengah Swiss.

Sungai ini juga telah melewati beberapa kota termasuk Bern. Sungai yang sangat panjang ini juga bermuara di Sungai Rhine di Koblenz, Switz. 

3. Suhu dan kualitas air

3. Suhu kualitas air
Kasadoo.com

Swiss memang dikenal sebagai negara dengan keindahan alam yang begitu memanjakan mata. Salah satunya adalah pegunungan tinggi dan sungai yang mengalir di bawahnya.

Sungai ini pun dikatakan sebagai salah satu sungai terindah lantaran air yang mengalir di sungai tersebut masih sangat jernih dengan warna biru tosca. 

Sebagai informasi, suhu atau temperatur air di sungai ini juga bisa berubah tergantung suhu udara, intensitas cahaya matahari, angin, dan faktor lainnya. 

Masih dari laman Bern, suhu air terendah di sungai ini biasanya terjadi pada bulan Februari. Untuk rekor suhu terendah sungai ini tercatat mencapai 5,35 derajat Celcius, namun tidak pernah berada di bawah 2,62 derajat Celcius. 

Untuk suhu tertinggi Sungai Aare, tercatat yakni 23,5 derajat Celcius pada 4 Agustus 2018 silam. Sementara beberapa waktu terakhir, suhu air di sungai ini saat ini berada di angka 14,5 derajat Celcius. 

Selain suhu air, kualitas air di Sungai Aare pun pernah diuji. Sungai ini diklaim memiliki kualitas air yang sangat baik dan tak perlu khawatir jika tidak sengaja menelan airnya saat berada di sekitar sungai.

Hal ini sebagaimana yang telah dikonfirmasi dalam uji coba sampel air di Uni Eropa pada 2016 lalu. Didapatkan hasil bahwa air di dalamnya masuk dalam kategori air yang berkualitas baik.

4. Berenang hingga arung jeram

4. Berenang hingga arung jeram
Bern.com

Atas insiden tewasnya Eril dalam arus Sungai Aare, banyak orang kemudian mempertanyakan mengapa putra pertama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu berenang di sana. Apakah memang aman dan diperbolehkan?

Jawabannya adalah memang boleh, Ma. Sejumlah penduduk sekitar sungai memang menjadikan sungai yang indah ini sebagai tempat wisata air untuk berenang, terlebih saat memasuki musim panas. Para penduduk dan pengunjung biasanya akan berenang sembari menikmati pemandangan Kota Bern yang begitu indah.

Tak hanya berenang, sejumlah masyarakat juga menjadikan sungai ini sebagai salah satu lokasi untuk permainan wisata air arung jeram.

Bahkan, tahun 2012 lalu Sungai Aare tercatat dalam rekor dunia untuk arum jeram di sungai dengan total 1.268 orang yang mengikutinya.

Lalu amankah untuk berenang di Sungai Aare?

Banyak hal yang harus diperhatikan demi keselamatan pengunjung jika ingin berenang di sungai ini. Lalu tidak semua sisi sungai ini dapat dijadikan tempat wisata untuk berenang. Penting bagi pengunjung untuk mengetahui situasi pada saat kunjungan.

Kondisi air bisa berubah sewaktu-waktu sehingga wisatawan atau pengunjung yang ingin berenang mesti memiliki keahlian khusus dan peralatan yang cukup.

Untuk melakukan arum jeram di sini pun perlu ada pelatih yang bertugas mengawasi dan memahami kondisi setempat.

5. Arus yang cukup kuat

5. Arus cukup kuat
Unsplash/Tim Bernhard

Meski diperbolehkan untuk berenang di sungai ini, namun disarankan untuk penduduk atau pengunjung yang akan berenang adalah mereka yang memang berkemampuan baik dalam berenang.

Pasalnya, berdasarkan informasi dari laman Swiss Info, sungai ini memiliki arus yang cukup kuat serta suhu air yang dingin. Sehingga sangat diimbau untuk siapa pun yang akan berenang di sini memiliki kemampuan berenang yang baik.

Tak hanya itu, penduduk lokal biasanya akan memberikan saran kepada pengunjung yang ingin mencoba berenang di sungai tersebut. Nantinya penduduk lokal akan memberi tahu lokasi mana yang aman untuk masuk dan keluar dari dalam sungai.

Selain mengetahui lokasi yang aman, pastikan juga sudah mengetahui kondisi arus yang sedang dan akan terjadi di sepanjang sungai ini. Pastikan pengunjung tidak berenang di sungai setelah hujan lebat lantaran arusnya yang menjadi lebih kuat.

Demikianlah informasi terkait Sungai Aare yang saat ini banyak menjadi perbincangan masyarakat Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa jadi informasi baru untuk menambah wawasan anak, ya!

Baca juga:

The Latest