9 Pola Pikir Negatif yang Bikin Diet Gagal bagi Anak Remaja
Yuk, ajak anak memusnahkan pikiran-pikiran negatif ini, Ma
25 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai remaja yang kekinian, tentunya anak mama ingin tampil menawan dengan berat badan idealnya. Tak jarang, jika anak remaja memiliki berat badan berlebih maka mereka mati-matian melakukan diet untuk mendapatkan berat ideal yang diinginkan.
Namun, tahukah Mama bahwa diet mati-matian yang dilakukan dengan tidak tepat justru akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan anak, Ma.
Sebagai orangtua, kita perlu mendukung dan mendampingi program diet anak remaja agar mereka dapat menurunkan berat badannya dengan cara yang sehat dan realistis.
Tak hanya itu saja, saat anak menjalani diet, biasanya pola pikir mereka juga turut andil dalam keberhasil prgram diet yang dijalaninnya.
Seperti pola pikir negatif berikut ini yang justru bisa menggagalkan mendapatkan tubuh idealnya.
Jika anak remaja mama memiliki pola pikir negatif seperti yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini, segera ubah pola pikirnya agar lebih positif menjalani dietnya.
Simak beberapa pola pikir negatif yang bikin diet gagal, yuk segera diperbaiki!
1. Lebih tertarik dengan obat pelangsing
Saat ini ada banyak jenis obat pelangsing yang mampu menarik perhatian anak remaja. Klaim obat pelangsing yang dapat melangsingkan dengan mudah tentu saja membuat mereka tertarik melakukannya daripada menurunkan lemak dalam tubuh secara alami.
Namun, pikiran seperti ini harus Mama hilangkan pada anak remaja yang ingin melakukan diet. Terlebih ketika mereka memiliki penyakit penyerta sebelumnya seperti diabetes.
Saat ini tengah viral teh daun cina atau obat pelangsing yang dianggap mejarab untuk menurunkan berat badan. Padahal sudah banyak juga edukasi dari dokter atau ahli gizi yang memberitahukan bahwa teh daun cina itu tidak baik bagi kesehatan usus jika dikonsumsi setiap hari karena bisa menyebabkan menurunnya sensitifitas kerja usus.
Teh atau obat pelangsing itu bekerja cepat karena melancarkan buang air besar. Namun tidak untuk konsumsi jangka panjang. Itu yang perlu remaja ketahui.
Tanyakan pada diri mereka, apakah minum teh atau obat pelangsing seperti itu layak untuk dilakukan?
Apakah akan sepadan dengan risiko efek samping yang didapat nanti untuk kesehatannya?
2. Cepat menyerah dalam sekali percobaan
Semua orang sudah mengetahui bahwa kunci diet adalah sabar menjalani prosesnya. Namun nyatanya, anak zaman sekarang cenderung cepat menyerah walau baru satu atau dua kali percobaan.
Banyak sekali yang mengatakan bahwa tantangan terbesar saat diet adalah menahan untuk tidak makan jajanan yang manis-manis dan berkalori tinggi, efeknya baru diet satu atau dua hari mereka sudah kembali ke kebiasaan awal lagi.
Apakah anak mama seperti ini juga? Jika iya, berikan mereka semangat untuk tetap sabar menjalani program dietnya. Sebab, ingin memiliki badan ideal tentu butuh proses yang tak instan.
3. Menetapkan target yang tak realistis
Pola pikir negatif yang satu ini yang perlu dihilangkan dari pikiran anak remaja. Sebab, banyak dari mereka menetapkan target yang sangat tak realistis.
Misal, anak mama sebelumnya memiliki berat badan berlebih yang tak sesuai dengan usianya, kemudian ia menargetkan menurunkan 10-15kg dalam kurun waktu 2 minggu. Tentu saja ini tak mungkin, Ma!
Turun berat badan yang umum setelah mengatur pola makan adalah 1-2kg per bulan. Jadi santai saja dalam melihat hasilnya, tidak perlu terburu-buru.
Bagi sebagian orang yang metabolismenya tingga dan melakukan olahraga rutin-minimal 3 kali dalam seminggu, jika ia juga melakukan pola makan sehat yang rendah gula maka mungkin bisa turun berat badan mencapai 3-4kg per bulan.
Untuk itu, agar anak tak kecewa karena program dietnya gagal dan justru membuat berat badannya semakin bertambah, yuk ajak mereka menetapkan target realistis dan tetap berkomitmen pada diet yang dijalankan.
Editors' Pick
4. Tak mau mempelajari program dan asupan makan
Menjalani diet tak semata hanya mengurangi asupan makanan saja, Ma. Anak juga perlu mengetahui apa saja program dan asupan makanan yang perlu ia hindari atau butuhkan.
Jika anak malas memperlajari dan menghitung nutrisi serta defisit kalori yang dibutuhkan, maka dietnya akan sia-sia. Bagaimana mereka mau mencapai berat badan ideal jika tak mengetahui berapa ideal yang sesungguhnya sesuai usianya?
5. Menyiksa diri dengan menolak semua makanan
Saat anak alami berat badan berlebih, biasanya ini akan membuat mereka merasa tak percaya diri. Lalu berakhir mereka akan menghindari semua makanan yang ditawarkan kepadanya.
Tujuannya sih baik, yaitu untuk mengurangi porsi makan agar berat badannya tak semakin naik. Namun, jika terlalu banyak menolak semua asupan makanan, justru akan berbahaya bagi kesehatan anak, Ma.
6. Diet mulai besok
Pernah mendengar atau membaca istilah milenial "diet mulai besok" nggak, Ma? Istilah ini banyak diperlihatkan anak-anak remaja yang tak bisa menahan diri dengan makanan yang ditawarkan.
Hasilnya, program diet yang sudah direncanakan pun tak berjalan sesuai waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Jadi, yuk ajak anak mama berkomitmen dengan jadwal diet yang sudah mereka tetapkan.
7. Langsung melakukan olahraga berat
Banyak anak berpikir, melakukan olahraga yang cukup berat mungkin akan membantu mereka lebih cepat menurunkan berat badan. Nyatanya, hal ini salah besar, Ma!
Bukannya berhasil, justru anak akan lebih merasa lelah dan tanpa menghasilkan apa pun. Jadi, ajak anak melakukan diet dengan dibarengi olahraga ringan terlebih dahulu ya, Ma.
Mama bisa memulainya dengan mengajak anak jalan santai mengelilingi komplek, atau olahraga ringan lainnya yang bisa dilakukan secara rutin tanpa menyiksa.
8. Saat stres akan suatu hal, makanan dijadikan pelarian
Saat anak tertekan atau stres mengerjakan pekerjaan sekolahnya, biasanya mereka menjadikan makanan sebagai pelariannya. Sesekali sih, nggak masalah. Tetapi kalau keseringan, justru berat badan yang mereka idealkan akan gagal total!
Kuncinya permasalahannya bukanlah di makanan, tetapi pada masalah yang anak hadapi. Alih-alih banyak makan saat tertekan, lebih baik Mama mendengarkan setiap keluh kesahnya untuk mengurangi tekanan yang sedang ia rasakan itu.
9. Ketahui bahwa ada lemak jahat dan lemak baik
Lemak yang menumpuk dalam tubuh anak sering kali membuat mereka tak percaya diri. Akhirnya, anak pun menghindari segala jenis lemak yang ada.
Ini tentu bukan cara yang benar, Ma. Tak semua lemak perlu dihindari, sebab ada pula asupan lemak yang sebenarnya bisa menjadi kunci dari tubuh ideal yang mereka dambakan. Itulah pentingnya mempelajari program diet dan asupan makanan yang akan ia makan selama menjalani diet.
Nah, itu tadi pola pikir negatif yang banyak anak remaja pikirkan ketika menjalani diet. Saat anak kelebihan berat badan dan ingin mengembalikannya sesuai ideal usianya, pastikan anak menjalani diet secara sehat ya, Ma.
Terlebih jika anak mama memiliki penyakit penyerta, program diet bisa dikonsultasikan lebih dulu pada dokter agar tak terjadi efek samping dalam menurunkan berat badan idealnya.
Baca Juga:
- Tips Sehat untuk Remaja yang Suka Diet Mati-Matian Demi Tampil Menarik
- 10 Sumber Protein saat Diet untuk Remaja yang Obesitas
- 7 Tips Diet untuk Anak Obesitas