Seberapa Pentingkah Vaksinisasi Meningitis pada Anak?

Yuk, Ma ketahui lebih lengkap disini

19 Juli 2021

Seberapa Pentingkah Vaksinisasi Meningitis Anak
Freepik/pressfoto

Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka atas meninggalnya musisi ternama asal Maluku Glenn Fredly pada Rabu (8/4/2020) malam. Glenn meninggal dunia dalam usia 44 tahun akibat meningitis yang dideritanya.

Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan tulang belakang yang disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri. Untuk meminimalkan infeksi tersebut, pemberian vaksin meningitis perlu dilakukan.

Terlebih jika Mama memiliki anak remaja dan anggota keluarga lainnya dengan rentang usia 16-23 tahun.

Anak-anak dan remaja memang paling berisiko terinfeksi penyakit meningitis atau sering disebut radang selaput otak.

Salah satu cara efektif untuk mencegah penularan penyakit ini adalah dengan vaksin meningitis pada anak.

Lantas, seberapa penting pemberian vaksinasi meningitis pada anak dan kapan waktu yang tepat memberikan vaksinasi ini?

Yuk, simak penjelasan Popmama.com berikut ini, Ma.

Editors' Pick

1. Vaksinasi meningitis untuk mencegah radang selaput otak

1. Vaksinasi meningitis mencegah radang selaput otak
Freepik/prostooleh

Pada orang dewasa, penyakit meningitis memiliki gejala khas seperti sakit kepala parah yang tak kunjung membaik dan disertai nyeri pada leher.

Sementara pada anak-anak, gejalanya adalah:

  • demam tinggi hingga menggigil,
  • muncul warna kekuningan di kulit,
  • tubuh dan leher mereka terasa kaku,
  • lebih rewel dengan menangis dan teriak,
  • nafsu makan menurun,
  • terlihat lemas dan kurang responsif.

Centers for Diease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan anak remaja usia 11 hingga 12 tahun untuk vaksinasi meningitis dan melakukan vaksinasi tambahan (booster) pada saat usia mereka menginjak 16 tahun.

Hal ini karena anak-anak lebih rentan terkena penyakit meningitis, sehingga vaksinasi meningitis perlu dilakukan sebagai perlindungan untuk mencegah penyakit meningitis atau radang selaput otak.

CDC juga menyebutkan, vaksinasi 98 persen dapat melindungi anak-anak dari sebagian besar jenis penyakit meningitis.

2. Kapan anak perlu diberikan vaksin meningitis?

2. Kapan anak perlu diberikan vaksin meningitis
Freepik

Seperti yang sudah disebutkan pada poin sebelumnya, pemerian vaksin ini disarankan diberikan kepada anak usia 11–12 tahun, yang kemudian akan ditambahkan (booster) ketika usia mereka menginjak usia 16–18 tahun.

Jika anak Mama baru pertama kali vaksin pada usia 13-15 tahun, maka mereka juga perlu mendapat booster vaksin saat memasuki usia 16–18 tahun.

Berbeda jika anak baru divaksin pertama kali di usia 16 tahun ke atas, mereka tidak lagi memerlukan booster.

Booster diperlukan karena sebuah vaksin diperkirakan hanya dapat melindungi remaja selama setidaknya 5 tahun.

3. Tidak semua anak boleh diberikan vaksinasi meningitis

3. Tidak semua anak boleh diberikan vaksinasi meningitis
Freepik

Pemberian vaksin meningitis tidak boleh diberikan pada anak dengan usia kurang dari dua bulan.

Selain itu, beberapa kondisi berikut ini juga membuat anak tidak dianjurkan melakukan vaksinasi meningitis. Diantaranya:

  • Anak memiliki reaksi alergi yang parah dan mengancam nyawa terhadap komponen yang terkandung pada vaksin meningitis atau pada salah satu komponen vaksin lainnya.
  • Anak sedang dalam kondisi yang tidak fit atau imunnya sedang melemah. Baru boleh divaksin jika kondisi kesehatannya sudah membaik atau sembuh dari sakit yang ia derita.
  • Pernah mengalami sindrom Guillain-Barre atau kondisi langka yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang sistem saraf.

Di Indonesia sendiri, vaksin meningitis tidak termasuk ke dalam daftar 5 imunisasi wajib untuk anak. Hal ini karena salah satu imunisasi wajib yang diberikan pada anak sudah memberikan perlindungan dari bakteri Haemophylus influeza tipe B (HiB), yang merupakan satu dari bakteri penyebab meningitis.

Tetapi meski demikian, Mama tetap bisa melakukan vaksin meningitis pada anak remaja sebagai imunisasi tambahan sekaligus pencegahan sejak dini. Oleh karena itu, penting berkonsultasi pada dokter sebelum melakukan vaksinasi meningitis pada anak.

Baca juga:

The Latest