Siswi SMP di Palembang Diperkosa dan Dibunuh, Pelaku Masih Anak-anak
Ayah korban menemui Hotman Paris untuk meminta keadilan atas putrinya
12 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kisah pilu dialami korban AA (13), siswi SMP di Palembang yang harus meregang nyawanya dan diperkosa oleh pelaku yang juga masih anak di bawah umur.
Aksi keji itu viral di media sosial dan membuat netizen ramai menggaungkan kekesalan mereka untuk menuntut keadilan atas perlakuan IS (16) sebagai tersangka utama, serta ketiga pelaku yakni MZ (13), NS (12), dan AS (12).
Tak terima dengan apa yang terjadi pada putri tercinta, Safrudin, ayah dari korban pun mendatangi Hotman Paris untuk meminta bantuan dalam menuntut keadilan kepada para pelaku sekalipun mereka masih anak-anak.
Untuk mengetahui informasi selengkapnya, berikutPopmama.com rangkumkan dari berbagai sumber.
Editors' Pick
1. Kronologi kejadian
Dibeberkan oleh kepolisian, pembunuhan korban oleh keempat pelaku terjadi di TPU Talang Kerikil, Palembang, Minggu (1/9/2024) sekitar pukul 13.30 WIB.
Adapun tersangka utama dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan AA adalah pacar korban yakni IS, yang mana aksi kejinya ini juga dibantu oleh ketiga pelaku lain yang juga masih anak di bawah umur.
Kepada media, Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono menjelaskan bahwa kronologi kejadian awalnya adalah IS mengajak AA untuk menonton pertunjukan kuda kepang di Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning.
Dengan modus demikian, tak lama korban justru diajak ke lokasi di TPU. Sesampainya di sana, korban langsung dibekap oleh kekasihnya, sementara ketiga pelaku lainnya sudah berjaga di lokasi.
Meski sempat melakukan perlawanan sebelumnya, korban berhasil dibekap hingga lemas dan kemudian diperkosa oleh para pelaku secara bergilir.
Tak hanya sekali, rupanya korban yang sudah dalam keadaan tak berdaya itu dibawa ke TKP selanjutnya, yang berjarak kurang lebih 30 menit dari TKP sebelumnya.
Di TKP kedua ini, korban kembali diperkosa oleh IS, MZ, NS, dan AS meski saat itu kondisi AA sudah tewas di tempat.
Polisi juga menjelaskan bahwa keempat pelaku melakukan aksi bejatnya karena tak kuat menahan hawa nafsu atau birahi, yang mana polisi mengamankan barang bukti berupa sejumlah film porno yang ada di ponsel pelaku.
2. Ayah korban minta semua pelaku ditahan
Orangtua mana yang tak sedih melihat anak yang dibesarkan dengan penuh cinta, justru harus meregang nyawa dengan cara tragis karena hawa nafsu pelaku yang juga masih anak di bawah umur.
Tak terima dengan apa yang dialami anaknya, Safrudin pun meminta pihak kepolisian untuk menegakan keadilan dengan menangkap keempat pelaku, tanpa memandang umur.
Namun sayangnya, hanya tersangka utama saja yang saat ini sudah ditahan, tiga pelaku lainnya yang masih di bawah umur tidak bisa ditahan lantaran UU yang telah berlaku.
Alih-alih ditahan, ketiga pelaku kini telah dititipkan ke panti sosial PSR ABH Indralaya. Meski begitu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Selatan, Komisaris Besar Polisi Sunarto memastikan bahwa proses hukum terhadap para pelaku ini akan terus berjalan sebagaimana mestinya.