Tak Punya Ponsel, Aditya Siswa SMPN 286 Jakarta Tak Bisa Ikut PJJ
Aditya sungguh malang, Wali Kota Jakarta Barat akan memberikan bantuan agar bisa belajar daring
28 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah lebih dari tujuh bulan masyarakat Indonesia menghadapi pandemi yang tak kunjung usai. Akibatnya, banyak sektor usaha dan perorangan yang harus terkena dampak dari adanya pandemi Covid-19 ini.
Seperti nasib malang yang menimpa seorang pelajar SMP Negeri 286 Jakarta, Aditya Akbar. Adit yang baru duduk di bangku kelas 1 SMP ini terpaksa tak mengikuti sekolah daring selama enam bulan terakhir lantaran tak memiliki ponsel.
Adit menyebutkan, dirinya sudah mulai mengikuti sekolah daring sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. "Dulu ada ‘handphone’ bapak, tapi sekarang udah enggak ada karena rusak pas masuk SMP,” katanya.
Akibat tak bisa mengikuti pelajaran secara daring, Aditya harus menerima kenyataan bahwa ia tak mendapat nilai dari sekolah karena tak bisa mengikuti seluruh pelajaran dan ujian yang diadakan.
Editors' Pick
1. Orangtua Aditya ikut terkena dampak Covid-19
Papa dari siswa kelas 1 SMP ini menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terimbas dari adanya pandemi Covid-19. Sang Papa terpaksa di PHK lantaran kondisi tempat kerja yang tak stabil.
Di PHK orangtua Adit juga kemudian berimbas pada kebutuhan ekonomi keluarganya, penghasilan orangtua yang tak sampai Rp 100.000 per hari membuat orangtuanya tak bisa memberikan ponsel baru untuk Adit bersekolah.
2. Sudah didatangi pihak sekolah
Adit juga menjelaskan bahwa pihak sekolahnya juga sudah mendatangi kediamannya di Jalan Cempaka Bawah RT 10/07 Nomor 41 Kota Bambu Utara, Palmerah pada Jumat (23/10) lalu.
Pihak sekolah mendatangi Adit karena dirinya tidak mengikuti kegiatan sekolah dan ujian daring selama masa pandemi ini. Meski demikian, pihak sekolah juga tak bisa berbuat banyak untuk membantu Adit.
Siswa yang sangat menyukai pelajaran IPA ini hanya bisa pasrah dengan nasibnya yang tak bisa mengikuti seluruh kegiatan pelajaran daring selama pandemi.