Kronologi Aksi Bully Siswi SMP di Bandung yang Viral di Media Sosial
Siswi SMP di Bandung viral usai lakukan bullying pada temannya, ini kronologinya
3 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aksi bullying atau perundungan yang terjadi di kalangan pelajar Indonesia kembali viral di media sosial. Kali ini aksi tersebut datang dari pelajar SMP asal Kota Bandung yang kedapatan mencaci dan menampar teman sebayanya.
Dalam video yang beredar, aksi tak terpuji tersebut memperlihatkan bagaimana perempuan remaja yang diduga masih duduk di bangku SMP itu memberikan cibiran hingga tamparan kepada korban sampai menangis kesakitan. Video tersebut pun viral hingga akhirnya diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian setempat.
Bagaimana kronologi dan perkembangan kasus bullying siswi SMP di Kota Bandung ini? Berikut Popmama.com merangkum informasinya.
Editors' Pick
1. Kronologi kejadian
Video berisi rekaman bullying yang dilakukan sejumlah siswi SMP di Kota Bandung ini viral di pesan singkat WhatsApp dan telah dibagikan ulang oleh banyak orang di media sosial.
Dalam video tersebut, para pelaku melakukan aksi perundungan terhadap temannya dengan memberikan cacian hingga tamparan. Akibat perlakuan para pelaku, korban terlihat menangis kesakitan atas perbuatan yang diterimanya.
Awalnya, seorang remaja perempuan terlihat tengah menginterogasi korban dan tak berselang lama, remaja lainnya tampak memukul bagian lengan yang juga disusul dengan tamparan pada pipi pelaku.
2. Korban laporkan kejadian ke pihak berwajib
Aksi perundungan yang dilakukan sejumlah siswi SMP di Kota Bandung itu diketahui terjadi di Lapangan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong. Korban pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polsek Kiaracondong yang kemudian laporan tersebut telah diproses oleh Unit PPA.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono membenarkan adanya laporan yang dilakukan korban dan telah mengamankan tiga remaja perempuan terduga pelaku pembullyan yang masih di bawah umur.
Kepada polisi, korban mengaku dirinya dipanggil oleh para pelaku ke suatu lapangan dan mendapat eprundungan di sana berupa cacian, tamparan, dan juga didorong hingga membuatnya menangis karena kesakitan.