Viral Papa Pukuli Putranya, Ini Dampak Kekerasan pada Anak

Inilah dampak yang mungkin dialami oleh anak yang sering jadi korban kekerasan

21 Desember 2022

Viral Papa Pukuli Putranya, Ini Dampak Kekerasan Anak
Freepik/rawpixel-com
Ilustrasi anak korban kekerasan

Pertengahan Desember 2022, jagat maya kembali dihebohkan dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh seorang papa terhadap istri dan anak laki-lakinya. Kasus ini viral ketika sang istri mengunggah video aksi kekerasan pelaku ke akun media sosial miliknya.

Dalam video yang kini beredar luas di media sosial, pelaku yang diketahui seorang pejabat eksekutif itu terekam kamera tengah memukuli anak laki-lakinya yang masih di bawah umur.

Kasus kekerasan yang di alami oleh anak-anak seperti ini memang masih banyak ditemui di lingkungan masyarakat. Padahal, anak yang menjadi korban kekerasan bisa berdampak langsung pada kesehatan fisik dan mentalnya, Ma.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini Popmama.com bagikan informasi selengkapnya mengenai kejadian viral seorang papa yang tega memukuli anaknya, serta dampak apa saja yang mungkin dialami sang anak.

Editors' Pick

1. Perlakuan pelaku yang terus berulang

1. Perlakuan pelaku terus berulang
Instagram.com/ikeyyuuuu

Video viral yang perlihatkan seorang papa tega memukuli anak laki-lakinya itu dibagikan langsung oleh Mama dari korban yang bernama Keyla Evelyne Yasir.

Dalam Instagram pribadinya @ikeyyuuuu, ia membagikan bukti video yang perlihatkan pelau yang bernama R. Indrajana Sofiandi tengah memukul bagian kepala anak laki-lakinya yang bernama Kelvin Reyner.

Berbekal bukti video rekaman yang dibeberkan di media sosialnya, Mama dari Kelvin berharap perlakuan yang diterima ia dan anaknya bisa segera mendapat keadilan dari pihak yang berwajib.

Pasalnya, Evelyne mengaku jika ia sudah melaporkan Indrajana ke pihak kepolisian. Namun, laporan tersebut tak membuahkan hasil sejak empat bulan lalu diserahkan. Sebagi korban KDRT, ia dan anaknya mengaku mengalami tekanan psikis dan ketakutan kemana pun mereka pergi.  

Sebelum namanya viral karena aksi kekerasan yang dilakukan pada anak dan istrinya, Indrajana rupanya pernah dilaporkan oleh sang istri ke pihak yang berwajib dan sempat ditetapkan sebagai tersangka. Namun, saat itu dirinya berjanji tidak mengulangi perbuatannya hingga perkara tersebut menjadi SP3.

2. Mendapat dukungan dari sang Mama

2. Mendapat dukungan dari sang Mama
ikeyyuuuu

Mendapat perlakuan berulang dari orang yang seharusnya melindungi dan mengayominya tentu bukan hal yang mudah untuk dilalui oleh Kelvin.

Jika melihat video yang beredar, Kelvin bahkan tak tinggal diam saat sang Papa tega melakukan kekerasan fisik padanya. Ia terlihat berusaha melawan perbuatan Papanya agar berhenti memukulinya.

Meskipun mendapat perlakuan demikian dari Papanya, Mama dari Kelvin yang turut mendapat perlakuan demikian tak hentinya memberikan dukungan dan perlindungan untuk putranya tersebut.

Dalam unggahan yang dibagikannya di Instagram, Evelyne sempat membagikan potret putranya Kelvin Reyner dengan menuliskan kalimat panjang sebagai pesan untuk putranya agar tetap jadi anak yang kuat.

Berikut isi pesan yang dituliskan Keyla Evelyne Yasir dalam keterangan yang dibagikannya:

"Kelvin Reyner. Mmy yang didik kamu mengenal Agama, sopan santun, mengenal kasih, bertanggung jawab dan banyak hal. Jangan dengarkan Daddy km yang berbicara buruk tentang km kepada lingkungannya. Tenang kamu sudah Dewasa Sebelum waktunya kok, km berbeda dengan Ivan dan Farah yang selalu dia banggakan. Tak perlu takut selama Mmy hidup tidak akan Mmy biarkan km ditangan dia. Tetap jadi anak Mmy yang kuat walaupun km skrg harus hidup prihatin. Sampai Tuhan panggil Mmy, akan selalu dampingin dan jaga kalian semampunya Mmy. Sifat buruk Mmy dan Ddy Jangan pernah kamu ikuti Nak. Jagalah Adik”mu."

3. Dampak saat anak menjadi korban kekerasan

3. Dampak saat anak menjadi korban kekerasan
Freepik/freepik
Ilustrasi

Kasus seperti yang dialami Kelvin di atas menjadi satu dari banyaknya kasus kekerasan yang terjadi pada anak-anak dan dilakukan oleh orangtua mereka sendiri.

Jika terjadi dalam jangka panjang dan berulang, kekerasan apda anak justru bisa lebih berisiko untuk mengalami masalah kesehatan, baik fisik maupun mental, dan menurunkan kualitas hidupnya hingga dewasa kelak.

Dampak jika anak menjadi korban kekerasan:

  • Masalah fisik yang mungkin di alami adalah membuat anak sulit menggerakkan anggota tubuh tertentu akibat kekerasan fisik yang diterimanya, penyalahgunaan zat berbahaya sebagai coping mechanism atau cara mengatasi trauma yang ia rasakan, hingga risiko kematian dini.
  • Masalah pada kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, gangguan kekebalan tubuh, penyakit paru-paru kronis, kanker, depresi, dan serangan panik.
  • Masalah pada kesehatan mental juga bisa menganggu beberapa permasalahan seperti gangguan makan dan tidur, gangguan kepirbadian, gangguan kecemasan, gangguan stres pascatrauma (PTSD).
  • Masalah perilaku seperti menirukan hal serupa di kemudian hari, melakukan percobaan bunuh diri atau melukai diri sendiri, meningkatkan perilaku seksual atau kehamilan remaja, menggangu kegiatan belajar di sekolah hingga tidak menyelesaikan pendidikan, masalah pada lingkungan pekerjaan dan kurangnya bersosialisasi pada orang lain.
  • Masalah emosional membuat anak menjadi rendah diri, sulit membangun atau mempertahankan hubungan dengan orang lain, sulit memiliki kepercayaan, stres dan frustasi.

Apapun bentuk kekerasan yang dialami oleh anak tentu bisa menimbulkan berbagai dampak di atas, bahkan adanya permasalahan yang lebih serius. Orangtua diharapkan lebih bisa mengendalikan diri di depan anak agar mereka tidak menjadi korban kekerasan yang berdampak pada kualitas hidupnya.

Berkaca dari kekerasan yang dilakukan R. Indrajana Sofiandi kepada putranya sendiri, Kelvin Reyner, semoga kejadian serupa tidak terjadi pada anak-anak kita ya, Ma.

Kita doakan juga semoga kasus KDRT yang dialami Kelvin dan Mamanya segera mendapat tindak lanjut dari pihak yang berwajib.

Baca juga:

The Latest