Popmama Little Star 2021: Nyimas Bunga Cinta, Muzakki Ramdhan, dan Lifia Laeticia
Anak Indonesia harus tumbuh bahagia, intip kiatnya dari ketiga anak berprestasi ini!
9 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap tanggal 23 Juli, Indonesia merayakan Hari Anak Nasional. Tujuannya adalah untuk mengingat bahwa anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang perlu mendapat pembekalan, pengasuhan dan perlindungan dengan baik. Sehingga nantinya mereka bisa menjadi manusia dewasa yang cerdas, beriman, berkepribadian dan memiliki daya saing yang baik.
Setiap anak-anak sepatutnya memiliki cita-cita yang tinggi. Namun dalam prosesnya, tentu orangtua memiliki peran penting untuk membantu anak-anak dalam setiap fase perkembangannya. Tak lupa, anak juga harus tumbuh sehat secara mental dan jasmani agar mereka selalu merasa bahagia.
Untuk itu, Popmama.com sengaja mengubah Millennial Mama of the Month menjadi Popmama Little Star pada edisi Juli 2021 ini.
Kali ini ada Nyimas Bunga Cinta, Muzakki Ramdhan dan Lifia Laeticia yang telah Popmama.com wawancara secara eksklusif sebagai anak-anak berprestasi yang sangat menginspirasi generasi muda.
Untuk mengenal lebih jauh ketiga anak berprestasi ini, simak terus yuk Ma!
Nyimas Bunga Cinta: Skateboarder Perempuan Pertama yang Banyak Prestasi di Usia Muda
Nyimas Bunga Cinta, biasa disapa Bunga adalah seorang skateboarder perempuan pertama yang mengantongi segudang prestasi di usia muda, baik di ajang dalam negeri maupun internasional.
Bunga merupakan anak pertama dari Didiet Priyo Sugiharto dan Ika Damayanti. Lahir pada 13 April 2006, kini Bunga sudah berusia 15 tahun.
Bunga merupakan anak yang supel. Ia sangat menyukai untuk bertemu dengan orang baru dan merasa mudah berbaur meski belum kenal sebelumnya.
"Aku itu termasuk orang yang supel, bahkan supel banget karena aku suka bergaul. Kalau ada orang yang diam saja saat di skate park biasanya aku sapa, aku ajak main."
Bunga ternyata memiliki alasan mengapa ia mudah menyapa orang yang baru ia temui.
"Aku paling nggak bisa melihat orang sendirian, karena sendirian itu kadang terasa nggak enak kalau di kondisi ramai. Jadi berasa asing. Intinya aku suka bergaul dan nggak suka melihat orang lain sendirian."
Muzakki Ramdhan: Aktor Cilik Pemenang Piala Maya 2019
Muzakki Ramdhan yang biasa disapa Zakki, namanya semakin dikenal sejak ia menjadi dubber Nussa pada serial Nussa dan Rara. Menjadi pengisi suara itu bukan hal yang mudah, tetapi Zakki sangat menyukai pekerjaan ini. Bahkan ia juga suka mengkritisi dan mengoreksi, bagaimana mengisi suara yang pas. Hal ini membuat dirinya terus berkembang.
Zakki juga pernah memenangkan penghargaan Piala Maya 2019 untuk kategori Aktor/Aktris Cilik/Remaja Terpilih dalam Film Gundala: Negeri Ini Butuh Patriot.
Selain itu, ia pernah masuk nominasi penghargaan Festival Film Bandung 2020, kategori Pemeran Pembantu Pria Terpuji Film Bioskop untuk Film Gundala: Negeri Ini Butuh Patriot.
Baru-baru ini Zakki juga menjadi pengisi suara sosok Dedek dalam salah satu serial Quarantine Tales yang tayang di Netflix.
Sama seperti Bunga, Zakki juga merupakan anak yang supel. Ia juga mengagumi banyak aktor Indonesia, diantaranya Abimana Aryasatya dan Reza Rahardian. Ia pun memiliki cita-cita suatu hari ingin menjadi seorang sutradara ternama.
Wah seru ya, dari kecil sudah memiliki cita-cita yang sangat tinggi. Semoga tercapai ya apa yang diharapkan.
Lifia Laeticia: Penyanyi Muda yang Juga Merambah ke Dunia Akting
Lifia Laeticia biasa disapa Lifia, merupakan seorang remaja multitalenta. Namanya mulai dikenal setelah ia mengikuti Indonesia idol Junior musim kedua dan ketiga. Sayang langkahnya di ajang tersebut terhenti setelah menyanyi di babak Spektakuler.
Meski begitu Lifia sudah memiliki banyak penggemar. Untuk terus berinteraksi dengan para fans, Lifia terus berkarya hingga saat ini. Lifia juga pernah menjadi pemeran di FTV dan hadir ke banyak acara TV. Pada tahun 2020 Lifia juga mengeluarkan album Superstar Kids, ternyata di tengah pandemi Lifia tetap bisa produktif.
Tak hanya di dunia tarik suara, Lifia juga aktif membuat video content dan membagikannya di YouTube channel miliknya. Lifia yang semakin besar kini sudah semakin mantap dalam membagi waktunya.
"Aku sudah mau masuk SMP, jadi kegiatan aku masih aku pikirkan ulang. Paling dalam seminggu aku tetap buat konten YouTube saat sabtu minggu."
Editors' Pick
1. Apa hal yang bisa membuat kalian merasa senang atau sedih?
Untuk bisa membuat diri kita merasa nyaman, kita harus mengetahui apa saja hal yang bisa membuat kita merasa senang atau sedih. Jika hal itu menyenangkan, maka bisa kita teruskan. Sebaliknya, jika hal itu membuat sedih maka kita perlu melindungi diri dan melakukan hal lain agar bisa kembali merasa nyaman.
Begitu pula dengan ketiga Popmama Little Star ini, mereka ternyata mengenali dirinya dengan baik. Bahkan mereka juga tahu, bagaimana cara mengembalikan kondisi agar kembali positif ketika ada sesuatu yang berjalan tidak sesuai dengan harapan.
Lalu, apa sih yang bisa membuat ketiga anak berprestasi ini merasa sedih?
"Misalkan aku nggak diizinkan main skate lagi, aku bakal sedih banget. Skate bisa dibilang sudah jadi profesi aku. Aku juga perasa, kalau nonton film sedih, aku jua bisa ikut sedih," ungkap si skateboarder andal, Nyimas Bunga.
Zakki punya pengakuan lain, "Yang membuat aku sedih itu body shaming. Menimbulkan pikiran 'oh aku gini toh kalau dilihat orang lain'. Jadi kaya kepikiran terus. Tapi sebaiknya kita jangan terus pikirkan itu, jangan insecure, kita harus bersyukur dan harus selalu percaya diri."
Beda halnya dengan Lifia, selama pandemi tentu hampir selalu ada di rumah saja. Ini ternyata sangat memengaruhi Lifia. Makanya kadang ia menjadi lebih sensitif.
"Aku sedih kalau Bunda cerewet. Mungkin ngomongnya bisa pelan-pelan aja ya, Bun. Ngasih tahunya baik-baik ya. Biasanya aku lebih nurut kalau bicaranya lembut, kaya langsung, "Iya Bun." Kalau bicara baik-baik, biasanya langsung luluh hati anaknya," demikian cerita Lifia.
Nah, kira-kira apa ya yang bisa membuat ketiganya merasa senang?
Muzakki dan Lifia mengaku main game dan membuat konten YouTube bisa meningkatkan mood.
"Yang bikin aku bahagia itu adalah aku melakukan apa yang aku suka, misalnya kaya main game atau aku bikin video," ungkap Muzakki.
Bunga ternyata sedikit berbeda, bukan main gadget tetapi lebih suka bertemu langsung dengan teman-temannya di skate park. "Yang bikin aku senang itu main skate dan ketemu teman-teman. Aku juga senang main ukulele, aku bisa karena belajar sendiri."
Bukan hanya bermain ukulele sendiri, Nyimas Bunga juga mengajarkan sang Bapak untuk ikut memainkannya.
"Iya yang mengajarkan saya ukulele itu Bunga, karena saya bisanya main gitar," ungkap Bapak Didiet membenarkan cerita anaknya.
2. Melewati masa anak-anak dan bersiap memasuki fase remaja
"Menurut aku saat memasuki fase remaja mungkin sulit karena perbedaan circle, misal dari pertemanan yang biasa saja kemudian ketemu yang toxic. Terus aku harus menghindar dari kumpulan itu, dan hal ini lumayan menyulitkan," ungkap Zakki.
Zakki menjelaskan apa itu lingkungan yang toxic menurut dirinya. "Pertemanan atau lingkungan yang toxic menurut aku itu yang memanfaatkan kita, bully, menghina kita, pokoknya banyak hal yang nggak baik."
Berbeda dengan Zakki, Lifia mengalami kondisi lain. "Emosi aku susah dikontrol karena masa pubertas. Peralihan ini kadang terasa susah banget," ungkap Lifia.
Mama Dyah, orangtua Lifia juga mengakui, "Kadang jadi agak susah dibilangin ya. Saya selalu ingatkan terus ke Lifia, mungkin dia juga jenuh, bete di rumah terus. Sekarang dia jadi seperti baperan, karena puber dan pandemi juga jadi sering di rumah ya. Lifia jadi sering ngambek saat peralihan pubertas."
Namun Mama Dyah berhasil meyakinkan Lifia bahwa apa yang sang Mama lakukan semata-mata karena sayang dan ingin terus mendukung kemajuan Lifia termasuk dalam dunia karier anaknya.
Bukan hanya Lifia, sebagai remaja perempuan Nyimas Bunga juga mengaku moodnya kerap naik-turun dan tidak selalu terkontrol dengan baik.
"Biasanya aku nangis atau ngemil sampai aku lupa masalahku. Biasanya Bapak suka melihat ya, sudah malam aku bawa makanan ke kamar, terus nanti keluar lagi ambil makanan atau minuman lagi. Biasanya saat aku down gitu makan jadi banyak."
Bunga juga menceritakan apa yang bisa membuatnya merasa down selama fase peralihan menjadi seorang remaja. "Biasanya aku ngulik trik skate, tapi nggak landing dan itu bikin aku kepikiran. Seharusnya aku bisa landing di hari itu tapi ternyata belum ketemu caranya."
Bapak Didiet penuh senyum menambahkan, "Bunga itu biasanya langsung down, dan bad mood kalau disuruh pulang lebih awal dari skate park."
Kadang Bunga suka lupa waktu karena terlalu serius mengulik trik baru. Lalu bagaimana cara Bapak Didiet mengingatkan bunga?
"Bapak biasanya mengingatkan aku pelan-pelan, Bunga besok ada kegiatan lain lho, atau kadang Bapak juga pakai alasan tersendiri. Bapak sering pura-pura kebelet pipis biar aku cepat pulang. Di skate park itu kebetulan waktu itu belum ada toiletnya."
"Tanpa perlu dimarahi, Bunga juga sudah mengerti apa yang bapaknya bilang," ungkap Bapak Didiet.
3. Lifia pernah merasa down ketika memikirkan kariernya, namun ia berhasil kembali bangkit
Di masa pandemi ini setiap orang menghadapi banyak keterbatasan. Sejumlah kendala ada di depan mata. Lifia membagikan kisahnya, ia pun pernah merasa down ketika memikirkan perjalanan kariernya kala itu.
"Pastinya aku pernah merasa down, merasa capek juga kan. Bingung sebenarnya kadang aku harus apa lagi. Masa aku begini aja, aku jadi mikir harus melakukan apa lagi yang baik untuk perkembangan karier aku. Semua itu ada prosesnya, tapi kadang aku mungkin merasa capek," pungkas Lifia.
Bagusnya Lifia selalu mendapat dukungan yang kuat dari kedua orangtuanya. Ini selalu menyemangati Lifia untuk kembali mengejar impiannya.
"Bunda sama Ayah yang bikin aku semangat lagi. Biasanya diajak bikin konten lagi. Dibilang, "Semangat Lifia, ayo berkarya terus." Masa kariernya mau kamu stop di situ aja, nggak berkarya lagi kan sayang banget. Aku juga semangat setelah disemangati sama Bunda," ungkap Lifia.
Bagi Lifia kedua orangtuanya adalah sosok yang sangat berjasa dalam perjalanan kariernya.
"Bunda dan Ayah sangat berharga untuk aku. Ayah sudah berjasa, sudah membantu mengatur media sosial aku, bantu aku bikin konten. Lalu ada Bunda yang nggak pernah lelah dari dulu sudah temani aku ikut lomba-lomba, karena Bunda memang sangat mendukung cita-cita aku," kata Lifia.
"Aku punya cita-cita yang tinggi, mau jadi penyanyi, mau jadi artis, banyak deh cita-citaku itu macam-macam ya. Ya aku selalu ingat cita-cita aku, supaya aku terus semangat dan bisa tercapai yang aku mau." Lifia pun menjadikan itu sebagai motivasinya untuk terus berkarya.
Lifia juga mengungkapkan rasa syukur yang mendalam, "Aku bersyukur punya Bunda dan Ayah yang support aku dari kecil."
Lifia juga memiliki ungkapan motivasi khusus untuk seluruh anak Indonesia.
"Aku mau ingatkan ke kalian semua, tetap semangat berkarya dan semangat terus belajarnya. Jangan lelah untuk gapai cita-cita kalian. Selalu berusaha untuk meraih mimpi kalian dan selalu bersyukur."
4. Muzakki, si bijaksana yang akrab dengan kedua orangtuanya
Zakki memiliki kesibukan yang juga padat, karena itu media sosial miliknya pun tidak ia pegang sendiri. Ada orang lain yang membantunya. Jadi kalau sesekali ada komentar negatif melalui media sosial, ia tidak selalu menjadikan itu sebagai masalah besar.
"Sebenarnya yang megang sosmed bukan aku, tapi kalaupun ada yang bully lewat sosmed yaudah biarin aja karena nggak terlalu berdampak juga untuk hidup kita ya." Zakki lebih memilih untuk melakukan hal lain yang bisa membuatnya terus dalam lingkungan yang positif.
"Zakki bisa menjadi seperti saat ini pun tentu karena dukungan kedua orangtuanya. "Biasanya aku diantar dan didampingi Mama terus. Aku happy banget, kalau bukan Mama sama siapa lagi. Aku suka cerita banyak hal sama Mama dan Papa. Sama Papa juga aku dekat banget, malah suka main game bareng," begitulah ungkap si pengisi suara Nussa.
Zakki juga memiliki tips untuk anak Indonesia agar bisa mengejar cita-cita dan tumbuh dengan bahagia.
"Hai anak Indonesia! Yuk, nikmati selagi bisa. Jalani apa yang kalian suka, terus bersyukur dan enjoy."
5. Nyimas Bunga Cinta, anak berprestasi dengan mimpi besar yang mulia
"Mood aku itu gampang naik-turun, terutama dalam main skate kadang aku masih moodian banget. Sekarang ini aku juga moody jadi bikin aku terganggu. Bagaimanapun aku harus lawan itu biar aku bisa maju terus. Cara aku mengembalikan mood biasanya dengan mendengarkan musik, banyak makan dan kadang aku suka jahilin orang di skate park," begitu Bunga mengakui kondisinya belakangan ini.
Lantas apa yang bisa membuat seorang Bunga bisa kembali semangat?
"Aku lihat skater luar saat aku kehilangan motivasi, salah satunya adalah Tonny Hawk. Selain itu supaya aku bangkit lagi biasanya aku juga mengingat target aku. Kalau nggak bisa dijalani dari sekarang, itu sayang banget."
Meski usianya masih sangat belia, Bunga menekuni kariernya di dunia olahraga skateboard ini dengan penuh kesadaran, kedisiplinan dan atas kemauannya sendiri.
"Itu pun nggak ada tekanan dari orangtua, tapi kadang aku suka press diriku sendiri. Bapak kadang mengingatkan aku, jangan terlalu keras sama diri sendiri, nanti kamu capek."
Terlihat jelas Bunga memiliki motivasi yang besar dalam menekuni kariernya. Sebenarnya apa target Nyimas Bunga Cinta?
"Target aku dari awal main skate itu adalah beli rumah dan sekarang aku lagi mengejar untuk ikut ASEAN Games, Sea Games dan Olimpiade. Jadi itulah target-target yang mau aku raih," ungkap Bunga.
Tentunya ini semua demi pencapaian yang setingi-tingginya dalam karier bermain skateboard dan juga untuk menyenangkan kedua orangtuanya.
Bapak Didiet juga menambahkan bahwa memang benar, itulah yang ditargetkan oleh Nyimas Bunga, anak sulungnya.
"Di agama (Islam) juga diajarkan bahwa jodoh, rezeki dan umur itu perjanjiannya bukan sama orangtua, itu sudah diatur. Jadi tugas saya selaku orangtua ya memberi arahan, mengawal dan selalu mendukung termasuk terus memotivasi kepada Bunga."
Untuk mendukung cita-cita Bunga tersebut, Bapak Didiet juga akhirnya berhenti bekerja dan kemudian mendampingi Bunga sepenuhnya, dari mulai latihan sehari-hari hingga mengikuti kejuaraan skate. Sebuah pengorbanan yang benar-benar menujukkan solidaritas orangtua pada anak.
Bunga merasa orangtua adalah sosok yang sangat berharga baginya.
"Pertama, orang yang paling berharga bagi aku itu Ibu aku, orangtua ya, keluarga dan teman-teman aku. Kalau nggak ada mereka ya aku nggak punya semangat, karena main skate itu kan butuh dukungan dari orang banyak."
Bunga mengakui setelah Bunga remaja, "Aku dekat banget sama Ibu, aku suka curhat juga ke Ibu. Sebenarnya baru-baru ini aja baru suka cerita-cerita ke Ibu. Jadi semakin besar, aku semakin dekat sama Ibu dan semakin bisa terbuka."
Cita-cita Nyimas Bunga ini nyata, ia juga memiliki strategi dan punya motivasi yang besar. Berikut Bunga juga ingin memotivasi anak Indonesia agar bisa mewujudkan sesuatu yang diimpikan.
"Untuk teman-teman semua, aku harap kalian semua bahagia. Semangat untuk lakukan apa yang mau kalian lakukan dan tentunya dengan izin dari orangtua. Jadi kalian bisa membuktikan dengan prestasi. Teruslah berusaha, pantang menyerah dan selalu berani mencoba hal baru karena banyak hal baru yang lebih menyenangkan."
Itulah ketiga kisah sukses dari anak berprestasi yang telah dirangkum dalam Popmama Little Star tahun ini. Seperti apa keseruan dibalik wawancara tim Popmama.com dengan Muzakki, Nyimas Bunga, dan Lifia. Cek di bawah ini ya:
Untuk memeriahkan Hari Anak Nasional 2021, Popmama.com mendoakan agar seluruh anak Indonesia bisa terus tumbuh sehat, ceria dan bahagia meski di tengah pandemi. Maju terus anak Indonesia!
Spesial Hari Anak: #Popmama Little Star 2021 – Nyimas Bunga Cinta, Muzakki Ramdhan dan Lifia Laeticia
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Video Creator - Onic Metheany
Asst. Editor - FX Dimas Prasetyo
Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Ninda Anisya
Social Media - Irma Erdiyanti
Video Editor - Bima Bintoro
Design - Hilyatul Auliya Habib
Intern Writer - Muhammad Fria Fachrama Sumitro, Samantha Elisa Gracia, Annita Rahmawati Dewi & Natalia Adinda Putri Danumulyo
Baca juga:
- 7 Pesan Positif Serial Nussa dan Rarra yang Bisa Diajarkan ke Anak
- Ingin Anak Berprestasi, Ini 7 Tips Sukses Nadiem Makarim
- 7 Ciri Anak Bahagia yang Wajib Orangtua Ketahui