Alasan Son Heung-Min Tidak Punya Haters dan Jadi Idola Anak-Anak!
Membawa Korea Selatan maju 16 besar Piala Dunia 2022, nama Son Heung-Min makin bersinar
3 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nama Son Heung-Min makin populer di laga Piala Dunia 2022. Ia adalah pemain sekaligus kapten tim nasional Korea Selatan.
Sebelum membela negaranya, ia merupakan pemain yang ditempatkan di sayap pertahanan Tottenham Hotspur. Tak hanya perannya sebagai atlet, bakatnya di sepak bola membawa nama Son harum di liga Eropa.
Ia disebut sebagai salah satu ikon budaya dari Negeri Ginseng lho.
Son sudah bermain sepak bola secara profesional sejak usianya 16 tahun. Tercatat, ia melakukan debut di Hamburger SV dan memulai debutnya di Bundesliga Jerman pada 2010.
Sempat pindah ke Bayer Leverkusen, hingga akhirnya dikontrak oleh klubnya saat ini Tottenham Hotspur sejak tahun 2015.
Meski menjadi pemain Asia dengan bayaran termaha, ia dikenal sangat rendah hati. Son memikat fans terutama anak-anak karena ramah.
Di Eropa sendiri nama besarnya semakin naik karena menjadi idola sepak bola bagi anak-anak di sana. Kok bisa ya?
Berikut Popmama.com rangkum alasan Son Heung-Min tak punya haters, jadi idola anak-anak di seluruh dunia.
1. Membawa Korea Selatan raih medali emas Asian Games 2018, langsung bebas wamil!
Saat Asian Games 2018 digelar di Indonesia, kemenangan Korea Selatan dan berhasil membawa pulang emas sangat membanggakan. Son Heung-min saat itu mencetak satu gol untuk Korea Selatan dan mengalahkan Kyrgyzstan 1-0 di Stadion Jalak Harupat, Soreang.
Ia pun menjadi tumpuan timnas Korea Selatan ketika melawan Uzbekistan di perempatfinal pada Asian Games 2018 lalu. Son juga menjadi motor serangan timnya di partai puncak melawan Jepang.
Son akhirnya mengangkat medali emas Asian Games di Stadion Cibinon. Ia membantu seluruh timnya bebas timnas Korea dari wajib militer. Namun, meski bebas dari wajib militer 2 tahun lebih itu Son masih tetap wajib menjalani latihan militer selama tiga pekan.
Editors' Pick
2. Meski ahli, Son dikenal tidak pernah sombong kepada siapapun
Menjadi pemain Asia dengan bayaran termahal sepanjang sejarah dan dijuluki sebagai penyerang berbakat tak membuatnya tinggi hati. Julukan tersebut bukan tanpa sebab, Son memang dikenal gigih di lapangan karena kecepatannya dan ketangkasan dua kakinya.
Bermain baik selama membela Tottenham Hotspur di Eropa, dalam sebuah wawancara ia mengaku tidak pernah merasa sebagai pemain terbaik. Son Heung-min memilih tetap memijak bumi.
"Aku tidak pernah sekalipun berpikir bahwa aku di antara pemain-pemain terbaik di Premier League. Jujur saja, aku tidak pernah memikirkannya bahkan sesaat," ujar Son kepada saluran YouTube Asosiasi Sepakbola Korea, yang dikutip Daily Mail.
Dalam sebuah laga ia pernah mematahkan kaki pemain Angel Gomes. Sadar bahwa itu sebuah kesalahan mesti tidak direncanakan, Son saat itu melakukan 'selebrasi minta maaf' dengan menyatukan dua tangan di dadanya. Bentu salam pemintaan maaf yang sering kita lihat selama ini.