Niat dan tata cara salat gerhana matahari wajib diketahui sebelum melaksanakan salat sunnah ini. Fenomena gerhana matahari memang jadi fenomena langka yang merupakan wujud kekuasaan Allah SWT.
Di Indonesia sendiri, dalam setahun fenomena gerhana matahari hanya bisa dilihat beberapa kali saja. Bahkan dalam setahun bisa tidak terlihat sama sekali. Hal ini dipengaruhi berbagai faktor seperti cuaca dan sudut lintang terlihatnya gerhana matahari.
Bagaimana niat dan tata cara salat gerhana matahari yang benar? Ini penting untuk diajarkan kepada anak sejak dini.
Gerhana matahari jadi salah satu fenomena alam yang menarik untuk disaksikan. Fenomena langit ini selalu sukses mendorong rasa penasaran setiap orang.
Ada 4 macam fenomena gerhana matahari, yaitu:
Gerhana matahari total
Gerhana matahari total akan terjadi apabila saat puncak gerhana piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan.
Pada fase itu, piringan bulan terlihat sama besar atau bahkan lebih besar dari piringan matahari. Di mana ukuran piringan matahari dan juga piringan bulan sendiri bisa berubah- ubah.
Hal ini tergantung pada masing- masing jarak bumi dengan bulan dan juga jarak bumi dengan matahari.
Gerhana matahari sebagian
Gerhana matahari sebagian akan terjadi apabila pada saat itu bulan pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari saja.
Jenis gerhana matahari ini selalu ada bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan.
Gerhana matahari cincin
Gerhana matahari cincin adalah gerhana matahari yang terjadi apabila bulan pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari.
Gerhana jenis ini terjadi jika ukuran piringan bulan lebih kecil dari piringan matahari.
Sehingga ketika puncak gerhana, piringan bulan hanya menutupi bagian tengah piringan matahari dan menyisakan pinggiran seperti cincin bercahaya.
Gerhana matahari hibrida
Gerhana matahari hibrida merupakan jenis gerhana matahari yang bergeser antara gerhana matahari total dan juga gerhana matahari cincin.
Jenis gerhana ini yaitu pada saat titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini akan muncul sebagai gerhana matahari total, sementara pada titik- titik lain muncul sebagai gerhana matahari cincin.
Gerhana hibrida ini paling jarang terjadi.
Editors' Pick
2. Niat salat gerhana matahari yang benar
Freepik/rawpixel.com
Salat gerhana matahari adalah salat yang dilaksanakan saat gerhana matahari terjadi di suatu wilayah. Di mana hukum untuk melaksanakan salat gerhana matahari adalah sunnah atau sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Mengutip dari IDN Times, Sabtu (20/6/2020) Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengatakan, Kemenag mengimbau umat Islam yang daerahnya mengalami gerhana serta aman dari Covid-19 untuk menggelar salat gerhana matahari atau salat kusuf.
Artinya: "Aku niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta'ala"
2. Tata cara salat gerhana matahari lengkap
Pixabay/freebiespic
Salat kusuf atau salat gerhana matahari dilakukan sebanyak dua rakaat. Mengutip dari IDN Times, berikut adalah tata cara salat gerhana matahari lengkap dengan rangkaiannya:
Berniat di dalam hati
Takbiratul ihram seperti shalat biasa
Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al-Fatihah dan membaca surat yang panjang dengan di-jahr-kan (perdengarkan) suaranya.
Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya; 5) Bangkit dari ruku’ (i’tidal)
Setelah I’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat yang panjang (berdiri yang kedua lebih singkat dari pertama)
Ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya
Bangkit dari ruku’ (i’tidal)
Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali
Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama (bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya)
Tasyahud
Salam.
4. Waktu yang tepat melaksanakan salat gerhana matahari
Pexels/Ali Arapoğlu
Nama lain dari salat gerhana matahari yakni salat kusuf atau salat gerhana. Pelaksanaan salat gerhana matahari memang dianjurkan untuk berjamaah. Namun, bisa juga dilakukan sendirian.
Menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), Indonesia akan mengalami gerhana matahari pada Minggu (21/6/2020).
Fenomena langit ini bisa dinikmati oleh sebagian masyarakat Indonesia berupa gerhana matahari sebagian dan gerhana matahari cincin.
BMKG menyebut sebanyak 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian, karena magnitudo terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur sampai dengan 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara.
Sementara itu, terdapat 83 pusat kota yang tidak akan dilalui gerhana ini, karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0. Kota-kota tersebut yaitu dua kota di Bengkulu, tujuh kota di Lampung, sepuluh kota Jawa Tengah, dan tujuh kota di Jawa Timur, serta semua kota di Jawa Barat (terkecuali Indramayu), Banten, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta.
Oleh karenanya, kalau Mama dan keluarga akan melaksanakan salat sunnah gerhana berikut adalah waktu yang tepat melaksanakan salat gerhana matahari.
Aceh, mulai 13.16 WIB, puncak gerhana 14.40 WIB, dan gerhana berakhir 15.48 WIB
Sumatera Utara, mulai 13.37 WIB, puncak gerhana 14.48 WIB, dan gerhana berakhir 15.48 WIB
Sumatera Barat, mulai 14.03 WIB, puncak gerhana 14.54 WIB, dan gerhana berakhir 15.37 WIB
Riau, mulai 13.53 WIB, puncak gerhana 14.57 WIB, dan gerhana berakhir 15.50 WIB
Bengkulu, mulai 14.29 WIB, puncak gerhana 14.59 WIB, dan gerhana berakhir 15.21 WIB
Jambi, mulai 14.16 WIB, puncak gerhana 15.00 WIB, dan gerhana berakhir 15.44 WIB
Kepulauan Riau, mulai 14.00 WIB, puncak gerhana 15.06 WIB, dan gerhana berakhir 16.12 WIB
Sumatera Selatan, mulai 14.31 WIB, puncak gerhana 15.04 WIB, dan gerhana berakhir 15.36 WIB
Lampung, mulai 14.41 WIB, puncak gerhana 15.07 WIB, dan gerhana berakhir 15.33 WIB
Bangka Belitung, mulai 14.25 WIB, puncak gerhana 15.10 WIB, dan gerhana berakhir 15.51 WIB
Indramayu Jawa Barat, mulai 15.11 WIB, puncak gerhana 15.14 WIB, dan gerhana berakhir 15.16 WIB
Jawa Tengah, mulai 14.59 WIB, puncak gerhana 15.18 WIB, dan gerhana berakhir 15.38 WIB
Jawa Timur, mulai 14.57 WIB, puncak gerhana 15.21 WIB, dan gerhana berakhir 15.48 WIB
Kalimantan Barat, mulai 14.13 WIB, puncak gerhana 15.17 WIB, dan gerhana berakhir 16.14 WIB
Kalimantan Tengah, mulai 14.26 WIB, puncak gerhana 15.22 WIB, dan gerhana berakhir 16.14 WIB
Kalimantan Selatan, mulai 15.32 WITA, puncak gerhana 16.25 WITA, dan gerhana berakhir 17.11 WITA
Kalimantan Timur, mulai 15.20 WITA, puncak gerhana 16.26 WITA, dan gerhana berakhir 17.23 WITA
Kalimantan Utara, mulai 15.15 WITA, puncak gerhana 16.25 WITA, dan gerhana berakhir 17.25 WITA
Bali, mulai 16.03 WITA, puncak gerhana 16.24 WITA, dan gerhana berakhir 16.44 WITA
Nusa Tenggara Barat, mulai 15.59 WITA, puncak gerhana 16.27 WITA, gerhana berakhir 16.56 WITA
Nusa Tenggara Timur, mulai 15.53 WITA, puncak gerhana 16.27 WITA, dan gerhana berakhir 17.10 WITA
Sulawesi Barat, mulai 15.31 WITA, puncak gerhana 16.29 WITA, dan gerhana berakhir 17.20 WITA
Sulawesi Selatan, mulai 15.35 WITA, puncak gerhana 16.30 WITA, dan gerhana berakhir 17.19 WITA
Sulawesi Tengah, mulai 15.26 WITA, puncak gerhana 16.30 WITA, dan gerhana berakhir 17.25 WITA
Sulawesi Tenggara, mulai 15.38 WITA, puncak gerhana 16.32 WITA, dan gerhana berakhir 17.18 WITA
Gorontalo, mulai 15.28 WITA, puncak gerhana 16.31 WITA, dan gerhana berakhir 17.26 WITA
Sulawesi Utara, mulai 15.24 WITA, puncak gerhana 16.32 WITA, dan gerhana berakhir 17.31 WITA
Maluku Utara, mulai 16.29 WIT, puncak gerhana 17.34 WIT, dan gerhana berakhir 18.30 WIT
Maluku, mulai 16.39 WIT, puncak gerhana 17.35 WIT, dan gerhana berakhir 18.26 WIT
Papua Barat, mulai 16.34 WIT, puncak gerhana 17.36 WIT
Papua, mulai 16.36 WIT, puncak gerhana 17.37 WIT
Itulah tadi informasi mengenai niat dan tata cara salat gerhana matahari lengkap. Semoga bisa menjadi pedoman untuk Mama dan Papa mengajarkan si Kecil atau ketika akan melaksanakan salat gerhana bersama keluarga.