Niat, Tata Cara Salat Gerhana Bulan dan Matahari serta Artinya
Bisa dilakukan dengan mudah secara berjamaah bersama anak-anak nih
17 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Niat, tata cara salat gerhana bulan dan matahari serta artinya akan dibahas secara lengkap untuk diajarkan ke anak. Saat terjadi fenomena ini, umat muslim disunnahkan untuk melakukan salat 2 rakaat.
Gerhana bulan dan matahari adalah fenomena alam yang mengagumkan dan bisa dilihat umat manusia dari bumi.
Berikut Popmama.com rangkum niat, tata cara salat gerhana bulan dan matahari serta artinya.
1. Ajaran yang bisa dipetik dari gerhana bulan dan gerhana matahari
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika sebuah benda di angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain.
Menurut KBBI gerhana adalah bulan atau matahari gelap sebagian atau seluruhnya jika dilihat dari bumi.
Untuk melaksanakan salat gerhana bulan dan matahari memiliki perbedaan dengan salat sunnah pada umumnya. Perbedaannya mulai dari niat dan waktu pelaksanaan.
Gerhana bulan adalah dimana posisi bumi berada di antara matahari dan bulan. Sementara gerhana matahari adalah fenomena alam di mana bulan berada di antara Bumi dan matahari, dan bulan membayangi Bumi.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya tuntunan syariat yang mulia ketika terjadi gerhana bulan dan matahari. Sebagai pengingat dan menghadirkan rasa takut kepada Allah karena fenomena ini mengingatkan kita akan tanda kejadian hari kiamat, atau takut karena azab Allah SWT.
Salat gerhana sunnah dilakukan di masjid secara berjamaah. Rasulullah SAW selalu melaksanakannya di masjid. Lalu disunnahkan memanjangkan bacaan surat.
Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak istigfar, berzikir dan berdoa, bertakbir, serta berlindung kepada Allah dari azab neraka dan kubur.
Editors' Pick
2. Niat salat gerhana bulan dan artinya
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta, lengkap membahas soal niat gerhana bulan serta artinya.
Niat melakukan salat gerhana bulan (khusuful qamar) dan gerhana matahari (kusufus syams), baik menjadi imam atau ma'mum.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ (اِمَامًا / مَأْمُوْمًا) لِلّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi komari rokataini imaaman/ma'muuman lillahi ta'alaa’
Artinya: Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah ta'ala.
Salat gerhana biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid. Namun jika ingin melakukannya di rumah, berikut niat salat gerhana bulan sendirian.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الْقَمَرِ لِلّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi komari rok'ataini lillahi ta'alaa
Artinya: Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat karena Allah ta'ala.
3. Niat salat gerhana matahari dan artinya
Selain niat salat gerhana bulan, ada pula niat salat gerhana matahari. Dikutip dari Kemenag Kota Yogyakarta, lengkap membahas soal niat salat gerhana matahari serta artinya.
Niat melakukan salat gerhana matahari (kusufus syams), baik menjadi imam atau ma'mum.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ (اِمَامًا / مَأْمُوْمًا) لِلّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi syamsi rokataini imaaman/ma'muuman lillahi ta'alaa’
Artinya: Aku niat salat gerhana matahari dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah ta'ala.
Sama halnya seperti gerhana bulan, salat gerhana matahari ini biasanya juga dilakukan secara berjamaah di masjid. Namun jika ingin melakukannya di rumah, berikut niat salat gerhana matahari sendirian.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ لِلّهِ تَعَالَىُ
Usholli sunnatal khusuufi syamsi rok'ataini lillahi ta'alaa
Artinya: Aku niat salat gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta'ala.
4. Tata cara salat gerhana bulan dan matahari
Mayoritas ulama menyatakan bahwa hukum menjalankan salat gerhana bulan dan matahari adalah sunah mu'akkadah.
Berikut adalah tata cara salat gerhana bulan dan matahari yang mudah diikuti oleh anak-anak.
- Niat, cukup menyengaja dalam hati, tidak harus dilafalkan.
- Takbiratul ihram.
- Membaca doa iftitah. Bisa memilih yang pendek, pertengahan maupun yang panjang asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih, cukup dibaca pelan.
- Membaca Ta’awudz, bisa dibaca dengan pelan.
- Membaca surat Al-Fatihah, dengan cukup keras apalagi sebagai imam.
- Membaca surat. Jika mampu membaca surat Al-Baqoroh atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu maka bebas memilih surat yang lain, baik yang panjang maupun yang pendek.
- Ruku’ dilakukan dengan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat. Bacaan tasbih saat ruku' bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih.
- I’tidal, bacaan tasmi’ (dilafalkan).
- Membaca Al-Fatihah kedua. Selesai membaca tasmi’ tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali. Inilah yang membedakan dengan salat biasa karena setelah i’tidal langsung sujud, maka pada salat gerhana setelah i’tidal berdiri lagi.
- Membaca surat. Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu maka bebas memilih surat yang lain baik yang panjang maupun yang pendek.
- Ruku’, seperti halnya pada saat pertama di sini ruku’ dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit. Bacaan tasbih saat ruku' bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih.
- I’tidal. Pada saat ini, bacaan tasmi’ (Dilafalkan).
- Sujud. Setelah I’tidal dan membaca tasmi’ , sujud langsung dilakukan dan diusahakan lama. Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua sujud sebagaimana salat biasa
- Berdiri dari sujud untuk melakukan rakaat yang kedua. Pada rakaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan rakaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek. Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu ruku', lalu I’tidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu ruku lalu I’tidal. Sebagaimana dalam rakaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali ruku', maka pada rakaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali ruku'.
- Sujud. Setelah I’tidal, maka gerakan dilanjutkan dengan sujud dua kali yang disela-selai duduk diantara dua sujud. Sujud pada rakaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada sujud pada rakaat pertama.
- Salam.
Kemenag Kota Yogyakarta menjelaskan, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan. Misalnya soal ruku' yang pertama dalam rakaat pertama lebih panjang dari yang kedua.
Menurut keterangan yang terdapat dalam kitab-kitab fikih madzhab Syafi'i, pada ruku' pertama membaca tasbih kira-kira lamanya sama dengan membaca seratus ayat surat Al-Baqoroh, sedang ruku' kedua kira-kira delapan puluh ayat.
Sementara dalam rakaat kedua, ruku' pertama pada rakaat kedua membaca tasbih lamanya kira-kira sama dengan membaca tujuh puluh ayat surat Al-Baqoroh. Sedangkan ruku' keduanya kira-kira lamanya sama dengan membaca lima puluh ayat.
5. Bacaan doa dan zikir setelah salat gerhana bulan dan matahari
Setelah salat dilakukan hingga salam, dianjurkan untuk membaca bacaan doa salat gerhana bulan. Ada pula zikir yang bisa dilantuntan setelah selesai salat sunnah ini.
"Wama ya'zubu 'arrabbika min mitzqoli dzarratin fil ardli wa la fis samaa i wa la ashghara min dzalika wa man akbara illa fi kitaabim mubin."
Artinya: Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Selanjutnya ada zikir setelah salat gerhana bulan dan matahari yang bisa dilakukan.
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar.
Artinya: Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar.
Disunnahkan berdoa setelah salat gerhana. Doa di waktu ini merupakan salah satu doa yang mustajabah sebagaimana riwayat:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ يُخَوِّفُ بِهِمَا عِبَادَهُ وَإِنَّهُمَا لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ فَإِذَا رَأَيْتُمْ كُسُوفَ أَحَدِهِمَا فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يَنْكَشِفَ مَا بِكُمْ
"Sesungguhnya matahari dan bulan itu adalah dua tanda kekuasaan Allah, agar hamba takut kepadaNya. Terjadinya gerhana matahari dan bulan itu bukanlah karena kematian seeorang. Maka jika engkau melihatnya, maka shalatlah dan berdoalah hingga gerhana itu tersingkap dari kalian" (HR. An Nasa’i; shahih).
Itulah tadi niat, tata cara salat gerhana bulan dan matahari serta artinya. Semoga bisa menjadi tuntunan untuk melakukan salat sunnah saat gerhana bulan atau gerhana matahari berlangsung.
Baca juga:
- Tata Cara Pelaksanaan Salat Gerhana Matahari
- Doa, Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan, Yuk Ajarkan pada Anak
- Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Matahari yang Benar dan Lengkap