5 Pelajaran Series Adolesence, Karakter Anak dan Algoritma

Jika anak menjadi 'psikopat' apakah ada kesalahan parenting orangtua?

26 Maret 2025

5 Pelajaran Series Adolesence, Karakter Anak Algoritma
Instagram.com/netflixuk

Intinya Sih...

 

  • Orangtua harus mencegah anak menjadi pelaku bullying dan membatasi akses internet
  • Peran orangtua membentuk karakter anak dan algoritma internet berpengaruh

Series Netflix berjudul Adolescence resmi meluncur pada 13 Maret 2025 lalu. Langsung menyita perhatian banyak orang di seluruh, pasalnya makna yang berusaha disampaikan oleh serial sebanyak 4 episode ini begitu dekat: bagaimana algoritma internet membentuk karakter dan pemikiran anak.

Adolescence membahas bagaimana eksistensi anak di internet memiliki dampak. Algoritma digital membentuk kepribadian dan pola pikir anak-anak di era modern. Di mana bahkan orangtua tidak mengerti, tidak paham atau menganggap hal itu tidak berpengaruh.

Cerita dalam series Adolescence berpusat pada Jamie Miller, remaja berusia 13 tahun yang diduga membunuh teman sekolahnya, Katie, dengan pisau dapur. Penangkapan Jamie menjadi awal dari perubahan hidup keluarga Miller yang awalnya terlihat normal.

Sang Mama, Papa, serta orang-orang terdekat Jamie harus menghadapi kenyataan pahit dan tekanan publik yang luar biasa. Bagaimana Jamie bisa membunuh temannya? Sedangkan seluruh keluarganya kompak menyebut Jamie Miller adalah anak baik-baik.

Bagi Mama dan Papa yang belum menonton series ini mungkin bisa jadi gambaran untuk segera melihatnya.

Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai pelajaran series Adolescence, karakter anak dan algoritma internet yang berpengaruh.

1. Dari keluarga baik-baik, sudah cukup baik menjadi orangtua?

1. Dari keluarga baik-baik, sudah cukup baik menjadi orangtua
imdb.com

Dikutip dari akun Instagram Annisa Steviani @annisast, ia menyebut salah satu pelajaran yang didapat dari serial ini sebagai orangtua yakni merasa 'sudah cukup'. Misalnya tidak kasar secara fisik tidak cukup menjadi tolak ukur sudah menerapkan pola parenting yang baik.

Setiap manusia punya trauma, akui itu dan koreksi diri jangan sampai spektrumnya ke anak. Dalam series ini Papa dari Jamie terlihat tenang, tetapi pada kenyataanya ia adalah sosok yang agresif dan pemarah.

Jamie melihat bagaimana gambaran laki-laki dari sang Papa. Berulang kali Jamie menyebut Papanya dibandingkan Mama dan kakak perempuannya. Dalam salah satu scene, Mama Jamie menyebut kalau karakter anaknya mirip dengan sang Papa.

Ini menjelaskan bagaimana perilaku orangtua menjadi contoh terdekat anak. Perlakuan sang Papa, sifatnya yang gampang marah dan agresif secara tidak langsung dilihat oleh anaknya. Sang Papa memang lembut kepada Jamie, tapi belum tentu ia melakukan hal serupa kepada orang lain.

2. Tak hanya khawatir anak menjadi korban, tapi juga pelaku

2. Tak ha khawatir anak menjadi korban, tapi juga pelaku
imdb.com

Banyak orangtua mengajarkan si Kecil agar tidak menjadi korban perundungan. Namun, bagaimana jika si Kecil justru yang menjadi aktor utama alias pelaku bullying itu ?

Inilah pentingnya orangtua untuk memiliki koneksi dengan anak. Penyebab dan faktor bisa menjadikan anak korban atau pelaku perundungan. Misalnya, salah satu cirinya yakni anak memiliki empati rendah dan keterampilan sosial yang kurang berkembang cenderung lebih mudah melakukan bullying.

Orangtua menjadi garda pertama untuk mencegah konten sensitif yang dikonsumsi anak. Membiarkan anak bebas berselancar di internet tanpa batasan justru membuatnya bisa mengakses berbagai tontonan berbahaya, membuatnya dikendalikan algoritma.

Mengutip jurnal karya Ria Novianti, dkk. tahun 2019 berjudul "Generasi Alpha - Tumbuh dengan gadget dalam genggaman", menyebut dari segi interaksi sosial, Generasi Alpha mengalami transformasi dalam cara mereka berkomunikasi dan membangun hubungan.

3. Anak pendiam dan baik di rumah jangan jadi tolak ukur

3. Anak pendiam baik rumah jangan jadi tolak ukur
imdb.com

Tolak ukur penilaian kebanyakan orangtua adalah anaknya tidak banyak tingkah saat di rumah. Padahal ini bisa jadi memunculkan ambiguitas. Seperti Jamie Miller yang dikenal pendiam dan banyak di kamar saat di rumah.

Orangtuanya tidak percaya kalau Jamie Miller mampu membunuh teman sekolahnya sendiri dengan sadis. Motif pembunuhan itu karena bullying yang diterima Jamie di internet dari Katie, korbannya. Bahkan di serial ini dijelaskan bagaimana emoticon yang berbeda punya pesan tersendiri.

Orang dewasa dan polisi yang mengungkap kasus ini bahkan sempat clueless karena hal itu. Namun, bagi Jamie dan teman-temannya, eksistensi mereka di internet dipertimbangkan.

Ini yang membentuk persepsi Jamie kepada Katie dan dunia di sekitarnya. Termasuk teman-temannya di sekolah. Di sini koneksi dan peran orangtua dalam mengawasi anak penting, tidak hanya sekedar melihat mereka 'baik' saat di rumah atau pendiam.

Teori habitus dari Pierre Bourdieu (Nurpratiwi, dkk tahun 2025 dalam jurnal "Generasi digital sejak lahir: Perspektif sosiologi digital pada Gen Alpha") membantu menjelaskan bagaimana kebiasaan dan nilai-nilai, Generasi Alpha terbentuk melalui interaksi mereka dengan teknologi sejak dini.

Penggunaan gadget yang intens menciptakan habitus digital, dimana kemampuan multitasking, keakraban dengan media sosial, dan cara mereka memproses informasi menjadi bagian integral dari identitas mereka.

Namun, habitus ini juga membawa risiko, seperti kecenderungan terhadap kecemasan sosial atau cyberbullying, yang sering kali muncul akibat eksposur berlebihan pada media sosial.

4. Algoritma internet membentuk persepsi Jamie soal perempuan

4. Algoritma internet membentuk persepsi Jamie soal perempuan
imdb.com

Generasi Alpha tumbuh dalam era digital yang menawarkan peluang besar, seperti kemudahan akses informasi, kemampuan multitasking, dan jaringan global. Namun, ini juga membawa tantangan seperti kecemasan sosial, cyberbullying, dan pergeseran nilai budaya akibat paparan teknologi.

Teknologi membentuk kebiasaan, identitas, serta cara mereka berinteraksi, tetapi juga berisiko mengurangi kualitas hubungan tatap muka dan kedalaman relasi sosial.

Begitupun dengan Jamie Miller dari series Adolescence ini. Salah satu yang disebut di sini yakni istilah "incel" atau involuntary celibate. Incel adalah julukan untuk laki-laki yang merasa tidak mampu menarik minat atau terlibat secara seksual/romantis dengan lawan jenis. Mereka lalu menyalahkan perempuan atas rasa kesepian itu.

Maskulinitas populer seperti atletis, populer dan percaya diri tidak cocok untuk Jamie. Di sini ia menemukan 'tempat' berlindung. Bagi anak yang haus validasi dan tidak percaya diri ini adalah zona nyaman mereka.

Di series-nya, incel dijelaskan kalau perempuan hanya memilih laki-laki tertentu. Laki-laki seperti Jamie akan terus ditolak. Apalagi Katie yang mengalami revenge porn dari kekasihnya lalu diajak Jamie berpacaran, tetapi ia menolaknya.

Penolakan ini yang membentuk rasa benci itu. Incel menganggap perempuan. Bukan sebagai sosok yang dihormati melainkan objek seksual yang hanya tertarik pada laki-laki kaya dan tampan. 

5. Koneksi orangtua dan anak, jangan cuek kalau ada perubahan

5. Koneksi orangtua anak, jangan cuek kalau ada perubahan
imdb.com

Penjabaran di atas berfokus pada bagaimana orangtua harus memiliki koneksi yang kuat dengan anak. Ini akan membantu anak memiliki batasan, memiliki tempat bercerita dan membangun dirinya. Apalagi masa menuju remaja, anak biasanya memiliki kebingungan mengenai citra dirinya.

Masih dijelaskan oleh Nurpratiwi, dkk (jurnal "Generasi digital sejak lahir: Perspektif sosiologi digital pada Gen Alpha" tahun 2025) diperlukan peran aktif orangtua, lingkungan pendidikan, dan masyarakat untuk membimbing Generasi Alpha agar tidak hanya mahir secara teknologi tetapi juga memiliki karakter, kemampuan sosial, serta integritas yang kokoh dalam menghadapi tantangan era digital.

Untuk mendukung perkembangan Generasi Alpha di era digital, diperlukan upaya kolektif yang melibatkan peningkatan literasi digital, integrasi teknologi dalam pendidikan, dan penanaman nilai karakter. Pendampingan orangtua, kolaborasi antara pemerintah, sekolah, serta industri teknologi, dan riset lanjutan menjadi kunci menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Itulah tadi pelajaran series Adolescence. Orangtua harus menjadi pagar dan menjadwal konten digital anak. Orangtua juga tempat anak harusnya memiliki rasa aman dan nyaman.

Baca juga:

The Latest

Pasangan Suami-Istri Adopsi Anak Pekerjakan Paksa Jadi 'Budak'
60 Arti Emoji Lucu WhatsApp Sering Dipakai, Pu Arti Sendiri
Sejarah Nastar, Kue Khas Hari Raya Asal dari Belanda
Mengenal Metode Belajar Active Recall Efektif Ujian
Perkembangan Kehidupan Masyarakat Masa Kerajaan Hindu-Buddha
Belajar dari Serial Adolescence, Ini Dampak Algoritma Medsos bagi Anak
Kisah Nina, "Polisi Sampah" Asal Gresik Diapresiasi Dunia
Apa Itu Brinicle, Fenomena Tornado Es Bawah Laut
7 Rekomendasi Film Keluarga Cocok Ditonton saat Libur Lebaran
Biodata Profil Lion Jonovan, Penyanyi Pu Mimpi Besar