IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) mengeluarkan rekomendasi terbaru untuk penyelenggaraan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) tahun 2022. Dalam rekomendasi tersebut IDAI menyarakan beberapa hal agar PTM tetap berjalan aman dan nyaman.
Mengingat Indonesia masih di masa pandemi. Belum lagi varian Covid-19 yang juga makin banyak dan masih diteliti potensi bahayanya.
IDAI melihat potensi bahaya varian Omicron yang membuat peningkatan kasus positif di berbagai negara. Lembaga ini melihat, sebagian besar kasus anak yang sakit adalah anak yang belum mendapat imunisasi Covid-19.
Salah satu syarat mutlak PTM bisa berjalan adalah anak dan seluruh petugas sekilah sudah mendapatkan vaksin Covid-19.
Berikut Popmama.com rangkum beberapa fakta terkait ajuran terbaru dari IDAI secara lebih detail.
1. Rekomendasi IDAI penyelenggaraan PTM di tahun 2022
Pexels/RODNAE Production
Ada beberapa hal yang dilihat IDAI terkait kasus PTM di beberapa negara. Berkembangnya varian Omicron yang bisa menjadi ancaman untuk anak adalah salah satunya.
Oleh karenanya, IDAI merekomendasikan beberapa hal berikut ini:
Untuk membuka pembelajaran tatap muka, 100 persen guru dan petugas sekolah harus sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Anak yang dapat masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi Covid-19 lengkap 2 kali dan tanpa komorbid.
2. Sekolah tetap harus patuh pada protokol kesehatan
Freepik/Wirestock
Meski sudah divaksinasi, sekolah harus tetap fokus pada protokol kesehatan terutama fokus pada beberapa hal, antara lain:
Penggunaan masker wajib untuk semua orang yang ada di lingkungan sekolah.
Ketersediaan fasilitas cuci tangan.
Menjaga jarak.
Tidak makan bersamaan.
Memastikan sirkulasi udara terjaga.
Mengaktifkan sistem penapisan aktif per harinya untuk anak, guru, petugas sekolah dan keluarganya yang memiliki gejala suspek Covid-19.
Editors' Pick
3. Rekomendasi IDAI untuk kategori anak usia 12-18 tahun
Pexels/Norma Mortenson
Selain itu, IDAI juga membagi rekomendasi lebih rinci lagi sesuai kategori umu. Berikut adalah untuk anak usia 12-18 tahun:
Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan 100 persen dalam kondisi berikut, yaitu tidak adanya peningkatan kasus Covid-19 di daerah tersebut. Lalu, tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.
Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan dengan metode hybrid dengan 50 persen luring dan 50 persen daring dalam kondisi:
Masih ditemukan kasus Covid-19 namun positivity rate di bawah 8 persen.
Ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan.
Anak, guru, dan petugas sekolah sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 100 persen.
4. Rekomendasi IDAI untuk kategori anak usia 6-11 tahun
Freepik
IDAI juga merekomendasikan beberapa hal untuk PTM anak usia 6-11 tahun. Aturan ini bisa diterapkan untuk SD di Indonesia.
Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid dengan 50 persen luring dan 50 persen daring dalam kondisi tertentu. Misalnya tidak adanya peningkatan kasus Covid-19 di daerah tersebut. Lalu, tidak adanya transmisi lokal Omicron di daerah tersebut.
Kemudian, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid dengan 50 persen daring dan 50 persen luring outdoor. Jika masih ditemukan kasus Covid-19 namun positivity rate di bawah 8 persen. Atau ditemukan transmisi lokal Omicron yang masih dapat dikendalikan.
Hybrid dengan 50 persen outdoor ini mungkin dianjurkan untuk dilakukan di fasilitas outdoor seperti halaman sekolah, taman, pusat olahraga, ruang publik terpadu ramah anak.
5. Rekomendasi IDAI untuk kategori anak usia di bawah 6 tahun
Freepik/Yaoinlove
Adapun untuk anak usia 6 tahun, IDAI menganjurkan tidak ada PTM sampai dinyatakan tidak ada kasus baru Covid-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru.
IDAI mengimbau sekolah agar dapat memberikan pembelajaran sinkronisasi dan asinkronisasi dengan metode daring dan mengaktifkan keterlibatan orangtua di rumah dalam kegiatan outdoor.
Sekolah dan orangtua dapat melakukan kegiatan kreatif seperti:
Mengaktifkan permainan daerah di rumah.
Melakukan pembelajaran outdoor mandiri di tempat terbuka masing-masing keluarga dengan modul yang diarahkan sekolah seperti aktivitas berkebun, eksplorasi alam dsb.
Rekomendasi bermain dapat mengutip dari rekomendasi permainan anak sesuai rekomendasi IDAI.
6. Keterlibatan orangtua, sekolah, lingkungan hingga pemerintah untuk melindungi anak dari Covid-19
Freepik/drobotdean
Adapun hal-hal lain yang direkomendasikan IDAI, yakni soal vaksin lengkap, anak dengan komorbiditas hingga peran masyarakat untuk melindungi anak-anak dari ancaman Covid-19.
Berikut adalah beberapa hal di antaranya:
Anak dengan komorbiditas dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak. Komorbiditas anak meliputi penyakit seperti keganasan, diabetes melitus, penyakit ginjal kronik, penyakit autoimun, penyakit paru kronis, obesitas, hipertensi, dan lainnya.
Menghimbau untuk segera melengkapi imunisasi rutinanak usia 6 tahun ke atas.
Anak dianggap sudah mendapatkan perlindungan dari imunisasi Covid-19 jika sudah mendapatkan dua dosis lengkap dan proteksi dinyatakan cukup setelah dua minggu pasca penyuntikan imunisasi terakhir.
Sekolah dan pemerintah memberikan kebebasan kepada orangtua dan keluarga untuk memilih pembelajaran tatap muka atau daring, tidak boleh ada paksaan.
Itulah tadi informasi mengenai rekomendasi IDAI soal PTM di tahun 2022. Yuk, kita sama-sama melindungi anak kita agar tetap aman belajar dari Covid-19!