Tips Meningkatkan Kemampuan Sosialisasi Anak, Manfaatkan Libur Sekolah
Manfaatkan waktu liburan agar kemampuan sosialisasi anak bisa meningkat!
7 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 memaksa anak-anak untuk sekolah di rumah secara online. Oleh karenanya selama masa ini, anak-anak menjadi jarang beraktivitas dan sosialisasi tatap muka.
Mereka lebih sering berinteraksi lewat ponsel atau video call secara online. Akibatnya, beberapa anak berkemungkinan mengalami kemunduran dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya.
"Tingkat pemahaman anak masih sangat konkret betul-betul dilihat dan dipegang. Karena pandemi ini anak-anak menjadi terbatas yang mempersulit kemampuan sosialisasi mereka," tutur Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi dalam webinar bersama Tokopedia, Selasa (28/6/2022).
Berikut Popmama.com rangkum tips meningkatkan kemampuan sosialisasi anak di libur sekolah.
1. Manfaatkan teknologi sesuai usia
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan penggunaan gadget berdasarkan usia anak. Misalnya, untuk anak usia 2-6 tahun, penggunaan gadget dibatasi satu jam sehari dan harus didampingi orang tua.
Kemudian orangtua juga bisa mengikuti aturan 20:20:20, yaitu 20 menit melihat layar gadget, lalu istirahatkan mata anak dengan menjauhkan gadget sekitar 20 kaki selama 20 detik.
"Pemanfaatan teknologi secara tepat justru bisa meningkatkan kemampuan sosialisasi anak dan keterampilan lainnya. Misal, dengan bantuan orangtua, sesama anak bisa saling berbagi atau mengirim camilan ke teman sebaya atau melakukan workshop kerajinan tangan secara virtual," jelas Anna.
Editors' Pick
2. Roleplay atau bermain peran
Ini bisa dimanfaatkan dan dipraktekan anak bersama saudaranya. Orangtua juga bisa ikut berperan dalam bermain peran. Dengan ini, anak akan dilatih untuk ekspresif lho.
"Buat skenario konflik dengan anak, seperti memperebutkan mainan, bermain curang atau bicara dengan kata tidak sopan. Setelahnya, ajak anak diskusi dan mencari solusi bersama jika menghadapi berbagai situasi tersebut. Dengan bermain peran, anak akan memiliki gambaran riil terkait cara menyelesaikan masalah dengan orang lain," jelas Anna.