Ma, Ini 5 Cara Mudah Mengatasi Stres Belajar pada Anak
Jangan panik Ma, ada cara yang bisa Mama lakukan dalam mengatasi stres belajar pada anak
3 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Stres dianggap sebagai bagian kehidupan yang tidak bisa terhindarkan. Tidak hanya orang dewasa, anak juga dapat mengalami stres.
Mama tidak percaya?
Faktanya, survei yang dilakukan Association of School and College Leaders menunjukkan bahwa 55 persen anak sekolah mengalami stres dan kecemasan yang cukup tinggi saat mempersiapkan ujian.
Mengenali stres belajar pada anak merupakan hal yang penting. Ini bertujuan agar anak tidak terlalu merasa tertekan dengan kondisi yang sedang dihadapinya. Apalagi, seperti saat ujian semester ganjil berikut ini.
Saat anak mengalami stres belajar, perubahan pada anak biasanya akan terlihat. Anak mungkin tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sekolah dengan baik seperti biasanya. Anak yang biasanya bersemangat, bisa terlihat menjadi lesu saat stres belajar dialami.
Nah, agar stres belajar tak membawa dampak buruk pada anak, Mama harus dapat mengatasinya dengan baik. Di lansir dari laman The Guardian dan Psychology Today, berikut cara mengatasi stres pada anak sekolah:
1. Jadi pendengar yang baik
Saat melihat semangat anak menurun, Mama bisa mengajak si Anak berbicara mengenai sesuatu yang membuatnya merasa tidak tenang. Dengarkan dengan penuh perhatian, kesabaran, keterbukaan, dan perhatian.
Saat nilai anak menurun misalnya, hindari ucapan yang terkesan menyalahkan, memberi ceramah, atau mengatakan apa yang menurut Mama seharusnya dilakukan oleh anak
Jadilah pendengar yang baik untuk anak, agar ia merasa nyaman untuk menceritakan semua masalah yang menyangkut persoalan sekolahnya. Hal ini tentunya sangat penting untuk mengatasi rasa stres yang dialaminya.
Editors' Pick
2. Ajarkan anak mengelola stres mereka sendiri
Banyak anak-anak yang sulit untuk menggambarkan kondisi kecemasan mereka pada saat sedang mengalami stres.
Anak biasanya akan mengekspresikannya dengan amarah atau frustrasi. Saat anak mengalami ini, hal yang dapat lakukan adalah menggunakan kata-kata baik untuk membantunya belajar dan mengajarkan padanya untuk dapat mengidentifikasi emosinya dengan baik.
Ini memang bukan hal yang mudah Ma, namun perlahan tetapi pasti, cara ini dapat membuat anak tumbuh menjadi pemecah masalah yang baik.