Catat! Ini Lho, Penyebab Dan Gejala Rematik pada Anak
Meski jarang terjadi, anak juga bisa terkena rematik!
27 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak hanya orang dewasa saja, anak ternyata juga bisa terkena rematik. Penyakit nyeri sendi yang dikenal dengan sebutan juvenile idiophatic arthritis inimerupakan penyakit kronis yang menyebabkan peradangan di bagian sendi dan umum menyerang anak di bawah usia 16 tahun.
Penyebab dari penyakit rematik pada anak hingga saat ini belum diketahui dengan pasti, Ma. Hanya saja, penyakit rematik pada anak erat dikaitkan dengan penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan serta sel tubuh yang baik.
Mama yang anaknya menderita penyakit autoimun bisa saja terkena penyakit rematik karena saat imunitas tubuh menyerang lapisan sendi yang berperan sebagai pelumas, maka peradangan pada jaringan tersebut bisa terjadi. Akibatnya penyakit rematik pun akhirnya diderita anak.
Nah, agar rematik pada anak terdeteksi, berikut beberapa gejala yang patut dikenali dilansir dari Verywell dan Webmd.
1. Nyeri sendi
Sama halnya dengan rematik yang diderita orang dewasa Ma, gejala yang mungkin anak derita saat terkena rematik adalah nyeri sendi.
Anak bisa mengalami nyeri sendi di bagian tubuh tertentu seperti pinggang, lutut, dan pergelangan kaki. Selain rasa nyeri, area kulit sekitar persendian yang meradang juga akan terlihat merah, bengkak, dan terasa hangat ketika disentuh.
Editors' Pick
2. Demam tinggi
Penyakit lain juga bisa menyebabkan anak menderita demam, namun demam yang disebabkan oleh penyakit rematik cenderung berlangsung lama atau berlarut-larut Ma. Anak bisa saja mengalami demam selama berminggu-minggu dengan suhu tubuh yang tinggi, bahkan bisa mencapai di atas 39,4° Celsius.
Selain mengalami demam yang berlarut, munculnya ruam berwarna merah muda pada kulit jugabisa saja terjadi. Umumnya ruam ini akan tampak di dada, perut, punggung, tangan, dan juga kaki.
3. Nafsu makan turun
Gejala lain dari rematik pada anak adalah anak menjadi susah untuk mendapatkan tidur nyenyak sehingga akan membuatnya cepat alami kelelahan pada keesokan harinya. Nah, kelelahan yang anak derita ini bisa membuat nafsu makannya menurun dan berujung pada penurunan berat badan jika Mama tidak mengatasinya dengan segera.
Untuk itu, jika anak Mama mengalami penurunan nafsu makan berlarut-larut, tak ada salahnya untuk memeriksakan kesehatannya ke dokter.
4. Pertumbuhan yang terganggu
Peradangan rematik akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tulang anak Ma. Anak yang menderita rematik mungkin akan terhambat pertumbuhan tulangnya karena penyakit ini bisa mengubah bentuk lempeng tulang dan tulang rawan di sekitar sendi yang meradang.
Efeknya, ukuran panjang lengan tangan atau kaki anak bisa saja menjadi tidak sama.
5. Adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening
Meski pembengkakan kelenjar getah bening tidak selalu pertanda dari penyakit rematik pada anak, Mama patut curiga jika anak mengalaminya. Apalagi jika gejala lain yang disebutkan tadi juga dialami oleh anak.
Pembengkakan kelenjar getah bening pada penderita rematik bisa terjadi jika anak menderita juvenile idiophatic arthritis jenis sistemik. Jenis rematik ini bisa menyebabkan kelenjar getah bening ikut meradang dan membengkak. Pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi pada rahang, ketiak, atau sekitar paha dan selangkangan.