Berlangsungnya masa kejayaan kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara dimulai dari abad ke-4, ketika Kerajaan Kutai berdiri hingga abad ke-16, ketika Kerajaan Majapahit runtuh.
Awalnya, kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha berlokasi di wilayah pesisir yang strategis, karena merupakan pusat perdagangan yang ramai.
Letak geografis ini menyebabkan adanya interaksi langsung dengan para pedagang asing, sehingga penyebaran agama Hindu dan Buddha di Indonesia semakin cepat.
Bagaimana ya perkembangan kehidupan masyarakat pada masa kerajaan Hindu-Buddha?
Berikut ini Popmama.com sudah merangkumnya untuk menambah wawasan dan pengetahuan kamu tentang sejarah Indonesia. Simak sampai akhir ya!
1. Bahasa
Pexels/Pixabay
Pengaruh kerajaan Hindu di Nusantara yang pertama adalah masuknya bahasa Sansekerta. Bahasa Sansekerta sering digunakan ketika upacara keagamaan, serta untuk sastra dan tulisan resmi. Namun, seiring berjalannya waktu, bahasa lokal mulai digunakan untuk penulisan prasasti dan karya sastra.
2. Sistem Sosial
Pexels/🇮🇳Amol Nandiwadekar
Sistem kasta dalam agama Hindu yang dikenal oleh masyarakat terdiri dari 4 golongan utama, yaitu:
Brahmana (pendeta atau pemuka agama)
Ksatria (bangsawan dan pejabat pemerintahan)
Waisya (pedagang dan petani)
Sudra (pekerja dan rakyat biasa)
Walaupun ada sistem kasta, masyarakat saat itu toleran dalam beragama. Contohnya, seorang Brahmana bisa menjabat di pemerintahan dan seorang Ksatria bisa menjadi pendeta atau pemuka agama.
Ilmu pengetahuan berkembang di berbagai bidang, seperti agama, bahasa dan sastra, kesenian, teknologi dan astronomi. Pendidikan agama dan sastra berkembang di pusat-pusat kajian agama, sedangkan keterampilan seni dan teknologi diwariskan secara turun-temurun.
4. Agama dan Kepercayaan
Tripadvisor.co.id
Agama Buddha dan Hindu mulai berkembang pesat pada masa kerajaan. Ada banyak Brahmana dan biksu yang berasal dari masyarakat lokal. Pada abad ke-7 sampai ke-11, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pembelajaran agama Buddha di Asia Tenggara, sedangkan kerajaan Mataram Kuno yang diperintah Dinasti Sanjaya menjadi penganut Hindu. Hal ini terbukti dengan adanya peninggalan Candi Dieng dan Candi Gedong Songo.
5. Mata Pencaharian
Freepik/wirestock
Perdagangan menjadi sektor utama mata pencaharian masyarakat pada saat itu, terutama perdagangan rempah-rempah yang dilakukan ke berbagai negara. Pertanian dan perkebunan juga berkembang untuk mendukung perdagangan. Selain itu, masyarakat memiliki keahlian dalam membuat perhiasan, alat transportasi dan barang perlengkapan untuk hidup sehari-hari.
6. Kesenian
Pexels/Mike van Schoonderwalt
Kesenian yang berkembang pesat pada masa kerajaan Hindu-Buddha, di antaranya:
Seni rupa: relief-relief candi dan arca dewa dan dewi.
Seni sastra: kakawin dan kidung yang berisi kisah-kisah mitologi dan keagamaan.
Seni tari dan pertunjukan: digunakan dalam ritual keagamaan serta hiburan.
7. Teknologi dan Peralatan Hidup
Pexels/Quang Nguyen Vinh
Masyarakat pada masa kerajaan Hindu-Buddha sudah memiliki kemampuan untuk membuat berbagai peralatan dari batu, kayu, logam dan tanah liat. Mereka membuat berbagai benda, seperti keris, perhiasan, kendi air dan celengan untuk menyimpan uang. Pada saat itu, mereka juga mampu membangun kota, istana, candi dan kapal besar untuk transportasi dan perdagangan.
Nah, itu dia penjelasan tentang perkembangan kehidupan masyarakat pada masa kerajaan Hindu-Buddha dari berbagai bidang. Sebagai warga negara Indonesia, kita perlu mempelajari sejarah yang ada di negara kita agar dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air.