7 Cara Mencegah Brain Rot pada Anak Remaja

Brain rot disebabkan konsumsi konten online yang terlalu berlebihan!

5 Februari 2025

7 Cara Mencegah Brain Rot Anak Remaja
Pixabay/TheDigitalArtist

Di era digital yang serba cepat ini, anak remaja semakin banyak menghabiskan waktu di depan layar. Media sosial, game online, dan video pendek sering kali menjadi hiburan utama mereka. Namun, tanpa disadari, terlalu banyak konsumsi konten ringan dan kurangnya aktivitas berpikir kritis bisa menyebabkan kondisi yang disebut brain rot.

Istilah brain rot sering digunakan untuk menggambarkan penurunan fungsi kognitif akibat konsumsi konten dangkal dan berulang tanpa adanya pemikiran mendalam.

Dalam konteks modern, kondisi ini sering dikaitkan dengan kebiasaan menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar, terutama di media sosial, menonton video pendek, atau bermain game tanpa keseimbangan dengan aktivitas lain yang merangsang otak.

Menurut Dr. Maryanne Wolf ahli saraf kognitif dari Tufts University mengatakan, kebiasaan membaca cepat dan konsumsi informasi yang dangkal dapat melemahkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Ia menyebut fenomena ini sebagai “pembacaan digital yang superfisial,” yang menyebabkan otak kehilangan keterampilan untuk memahami informasi secara mendalam.

Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi seputar cara mencegah brain rot pada anak remaja. Simak informasinya di bawah ini.

1. Tingkatkan bacaan berkualitas

1. Tingkatkan bacaan berkualitas
Freepik/wirestock

Banyak remaja lebih memilih konten ringan seperti video pendek dan meme dibandingkan membaca buku atau artikel panjang. Menurut Dr. Maryanne Wolf, seorang ahli saraf dari Tufts University, kebiasaan membaca yang dangkal dapat mengurangi kemampuan otak dalam berpikir kritis dan memahami konsep yang lebih kompleks. Untuk mencegah hal ini, dorong anak remaja membaca buku, artikel ilmiah, atau tulisan panjang yang menuntut perhatian lebih.

2. Lakukan aktivitas yang menambah kreativitas remaja

2. Lakukan aktivitas menambah kreativitas remaja
Unsplash/Kelly Sikkema

Kreativitas adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan otak. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh American Psychological Association (APA), kegiatan seni, musik, dan menulis dapat meningkatkan fungsi kognitif, memperkuat koneksi otak, dan meningkatkan daya imajinasi anak remaja.

Sebagai contoh, melukis atau menggambar membantu melatih koordinasi tangan dan mata serta meningkatkan kemampuan visualisasi.

Bermain alat musik meningkatkan aktivitas di berbagai bagian otak, termasuk yang bertanggung jawab untuk memori dan pemecahan masalah. Menulis cerita atau jurnal harian juga membantu melatih ekspresi diri serta memperbaiki struktur berpikir dan kemampuan analisis.

3. Latih fokus

3. Latih fokus
Freepik/jcomp

Remaja sering kali terbiasa membuka banyak aplikasi secara bersamaan—menonton video sambil bermain game dan membalas pesan. Namun, penelitian dari Stanford University menunjukkan bahwa multitasking digital seperti itu dapat menurunkan efisiensi otak dalam menyerap informasi dan memperlambat daya ingat.

Ketika seseorang sering melakukan banyak tugas sekaligus, otaknya menjadi kurang mampu berkonsentrasi dan lebih mudah terganggu oleh distraksi. Akibatnya, kemampuan berpikir mendalam pun menurun, yang menjadi salah satu penyebab utama brain rot.

4. Ajak berpikir kritis

4. Ajak berpikir kritis
Freepik/jcomp

Melatih otak untuk berpikir kritis adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah brain rot. Menurut Dr. Daniel Willingham, seorang psikolog kognitif dari University of Virginia, kebiasaan berdiskusi dapat meningkatkan kemampuan analitis dan pemecahan masalah secara signifikan.

Diskusi yang berkualitas melatih remaja untuk mengembangkan argumen yang logis, mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda, dan memperkuat kemampuan komunikasi. Hal ini akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan di dunia nyata.

5. Perbanyak aktivitas fisik

5. Perbanyak aktivitas fisik
Freepik

Sebuah penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa terlalu lama menatap layar dapat menyebabkan kelelahan mental dan menurunkan fungsi kognitif. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk mengambil waktu istirahat dari teknologi dan melakukan aktivitas fisik yang menyegarkan otak.

Aktivitas fisik terbukti meningkatkan aliran darah ke otak, yang membantu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Selain itu, olahraga juga merangsang produksi hormon endorfin yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.

6. Perbanyak interaksi sosial

6. Perbanyak interaksi sosial
Freepik

Berkomunikasi langsung dengan orang lain dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan memahami emosi. Sebuah studi dari University of Michigan menemukan bahwa interaksi sosial yang berkualitas dapat meningkatkan fungsi otak dan mengurangi risiko gangguan kognitif.

7. Tidur cukup serta pola makan sehat

7. Tidur cukup serta pola makan sehat
Freepik

Tidur dan pola makan yang sehat berperan penting dalam menjaga kesehatan otak. Menurut National Sleep Foundation, remaja membutuhkan sekitar 8-10 jam tidur per malam untuk mendukung fungsi kognitif yang optimal. Tetapkan jam tidur yang konsisten setiap hari, hindari layar gadget setidaknya 30 menit sebelum tidur, serta konsumsi makanan yang kaya omega-3 seperti ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.

Itulah informasi tentang cara mencegah brain rot pada anak remaja. Brain rot pada anak remaja bukanlah hal yang tidak bisa dicegah. Dengan membatasi konsumsi konten dangkal, melatih kreativitas, mengurangi multitasking digital, serta menjaga interaksi sosial dan pola hidup sehat, mereka dapat tetap memiliki otak yang aktif dan cerdas.

Baca juga:

The Latest