Kisah Inspiratif Marsya Vokalis Band Voice of Baceprot
Marsya masuk daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia dan menjadi inspirasi bagi para remaja
19 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Voice of Baceprot atau VoB merupakan band bergenre metal asal Garut, Jawa Barat. Band ini berisikan 3 personil utama yaitu Marsya (vokal dan gitar), Widi (bass), dan Sitti (drum). VoB sendiri telah menuai banyak sekali prestasi di kancah musik nasional maupun internasional. Band tersebut telah sering tampil di berbagai festival musik tanah air, bahkan mereka merupakan musisi tanah air pertama yang tampil di salah satu festival musik paling bergengsi di dunia yaitu Glastonbury pada Juni 2024 lalu.
Kisah perjalanan mereka dalam memulai karir di dunia musik, khususnya sebagai band yang bergenre metal seringkali menjadi sorotan. Bahkan, baru-baru ini sang vokalis Firda Marsya Kurnia atau akrab disapa Marsya, tengah menjadi perbincangan hangat karena namanya masuk ke dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia 2024 yang ditulis oleh BBC.
Marsya dianggap berhasil menantang norma gender dan budaya dalam perjalanannya sebagai vokalis dan gitaris utama band heavy metal VoB
Seperti apa informasi selengkapnya? Berikut Popmama.com telah merangkum kisah inspiratif Marsya vokalis band Voice of Bacheprot. Simak informasinya di bawah ini.
1. Awal Marsya berkarir di dunia musik
Marsya mengatakan bahwa tidak bisa menjelaskan alasan pasti mengapa ia dan kedua temannya berkarir di dunia musik dan beranggapan bahwa ini sudah menjadi takdir buat mereka bertiga. Ia mengatakan bahwa ia dan kedua temannya tidak berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang di dunia musik. Marsya juga mengatakan awalnya mereka bertiga berasal dari dunia teater. Namun karena tak terpakai di dunia teater, akhirnya mereka bertiga diarahkan ke dunia musik oleh sang guru.
“Jadi kita sih awalnya nggak ada niat untuk serius di dunia musik, tapi setelah kita mencoba dan seiring berjalannya waktu ternyata kita malah menemukan diri kita di musik,” jelas Marsya.
Editors' Pick
2. Alasan memilih genre metal
Untuk aliran musik metal atau rock, Marsya mengaku bahwa awalnya mereka memilih genre musik tersebut karena terikat dengan selera. Mereka merasa cocok dengan genre musik tersebut secara pribadi. Melalui aliran musik metal yang mereka tekuni, VoB berniat untuk memasukkan pesan-pesan baik dalam lirik lagu mereka, termasuk tentang kesetaraan gender dan harkat perempuan. Mereka percaya bahwa musik punya bahasa tersendiri yang bisa menyentuh siapapun.
Saat ditanyakan mengenai tantangan, Marsya dengan tegas menjawab bahwa ada banyak tantangan yang VoB hadapi selama ini. Ia mengaku bahwa pada saat awal kemunculan VoB, mereka lebih sering dianggap sebagai penarik perhatian untuk mendatangkan penonton dalam sebuah acara.
“Kalau di acara nih untuk mendatangkan massa (penonton) saja, (VoB) sebagai penarik perhatian. Karena (massa berpendapat) aneh nih ada (band metal) perempuan. Lagi-lagi yang dinilainya adalah tubuh, fisik kita, karena kita terlihat aneh mengenakan hijab untuk lingkungan musik metal yang saat itu identik dengan rambut gondrong, dan bertato,” jelas Marsya.
3. Masuk daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia
Nama Marsya masuk dari sederet wanita dalam daftar BBC 100 Women 2024. BBC merilis daftar tersebut sebagai menjadi perayaan atau apresiasi bagi para perempuan yang dengan ketangguhan luar biasa, mampu mendorong perubahan seiring dengan perubahan dunia di sekitar mereka. Mengutip dari BBC Mengutip dari BBC, Marsya disebut sebagai sosok yang mampu melakukan hal besar, di balik norma-norma yang ada di lingkungan sekitarnya.
"Menjadi yang mula-mula, selalu akan melahirkan banyak bahan pertengkaran dan keraguan. Juga bisik-bisik dibelakang kepala yang mempertanyakan sudah benarkah langkah kita. Namun, ditengah dunia yang terus berubah, perempuan yang memulai dan melawan adalah mercusuar, mereka adalah pengingat bahwa perubahan sejati dimulai dari keberanian untuk berkata, “Aku tidak diciptakan hanya untuk mengekor dan membungkuk-bungkuk pada ketidakadilan, ketakutan, atau aturan yang memasung kebebasanku. Aku diciptakan untuk merajut mimpi, untuk berkata ‘Tidak’ atau ‘Ya’ pada apapun yang aku kehendaki," tulis Marsya dalam unggahan pada akun Instagram pribadinya @marsyvob.
Marsya juga disorot karena berhasil membawa nama VoB sebagai band asal Indonesia pertama yang tampil di Glastonbury Festival. Mereka dianggap konsisten dengan hijab sebagai simbol agama, meskipun genre musik yang mereka bawakan adalah metal dan sering kali dianggap tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di agama Islam.
"Ada penolakan dari Muslim yang lebih konservatif, yang tidak menanggapi dengan baik ketika band ini merambah heavy metal. Namun, band ini telah berkembang pesat sejak mereka memulai 10 tahun lalu di sekolah desa mereka di Garut, Jawa Barat. Tahun ini, mereka tampil di Glastonbury, band Indonesia pertama dalam sejarah festival musik tersebut selama 54 tahun," ungkap BBC.
4. Menjawab beragam stereotip yang diterima
Sebagai seorang musisi perempuan berhijab yang menembus norma-norma tradisional serta stereotip yang muncul di lingkungan sekitarnya, Marsya dan VoB berhasil menjawab mimpi mereka dengan keberanian serta keteguhan saat mengejarnya. Prestasinya dan VoB di kancah internasional membuktikan bahwa bakat dan kerja keras mampu mengatasi segala rintangan, termasuk stereotip gender dan budaya.
Marsya juga sempat mengatakan bahwa sudah mendapatkan berbagai macam stereotip dari orang-orang di sekitarnya termasuk keluarga. Ia berkata bahwa justru VoB dapat tumbuh dan berkembang melalui stereotip-stereotip yang muncul tersebut. Banyak yang berkata bahwa penampilan mereka sangat tidak cocok dengan apa yang mereka bawakan di atas panggung, tak sedikit juga yang meminta mereka untuk berhenti berkarir di dunia musik metal.
“Banyak yang bilang juga harusnya kita lebih fokus untuk di rumah saja. Hal-hal semacam itu sudah menjadi “makanan sehari-hari” kita bertiga,” katanya.
Selain itu, VoB juga pernah mendapatkan stereotip dari kalangan keluarga. Marsya mengaku keluarga menganggap bahwa profesi sebagai pemusik tidak bisa menjamin masa depan.
“Jadi mereka (keluarga) bilangnya mau jadi apa bawa-bawa gitar, stik,” jelas Marsya.
5. Inspirasi bagi para perempuan muda di Indonesia
Sederet prestasi yang diraih VoB, serta masuknya Marsya ke dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia seakan menjadi pintu dan inspirasi bagi para perempuan-perempuan remaja di luar sana untuk meraih impiannya. Marsya telah membuktikan bahwa ia berhasil menggunakan musik sebagai alat untuk menyampaikan pesan perjuangannya dan VoB, mendobrak stereotip-stereotip negatif, dan terus menginspirasi generasi muda dalam meraih mimpi.
Perjalanan Marsya dan VoB juga masih sangat panjang, dan tentunya mereka akan terus membuktikan bahwa perempuan-perempuan muda seperti mereka dapat meraih mimpi serta selalu unjuk diri. Marsya dan VoB tidak hanya menjadi ikon bagi para musisi-musisi metal di Indonesia, tetapi juga sebagai simbol keberanian bagi para perempuan-perempuan muda.
Itulah informasi tentang kisah inspiratif Marsya vokalis Voice of Baceprot. Semoga karirnya VoB semakin sukses dan dapat selalu membanggakan Indonesia ya!
Baca juga:
- Sukses Jadi Band Metal, VOB Patahkan Stigma Negatif tentang Perempuan
- VoB, 3 Remaja Garut Main Musik Heavy Metal hingga Go International
- Kisah Voice of Baceprot, Tetap Berkarya dan Tak Peduli Kata Orang