8 Nama Tradisi yang ada di Indonesia

Yuk kenali berbagai tradisi unik yang ada di Indonesia

5 Maret 2024

8 Nama Tradisi ada Indonesia
Instagram.com/analogy.visual

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman budaya, memiliki berbagai tradisi yang sangat beragam. Tradisi-tradisi ini menggambarkan kekayaan warisan nenek moyang dan menjadi identitas bagi bangsa.

Dari Sabang sampai Merauke, beragam tradisi adat dan budaya berseliweran. Salah satu tradisi yang paling mencolok adalah upacara adat. Setiap daerah memiliki cara unik untuk merayakan momen penting dalam kehidupan, seperti pernikahan, kelahiran, atau kematian. Misalnya, di Jawa, upacara pernikahan biasanya diwarnai dengan tata cara yang sarat makna, mulai dari prosesi siraman hingga upacara midodareni.

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi tentang 8 nama tradisi yang ada di Indonesia. Yuk simak informasinya di bawah ini!

1. Tumpengan

1. Tumpengan
theasianparent.com

Tumpengan adalah tradisi makan bersama dalam budaya Jawa yang dilakukan sebagai ungkapan syukur atau untuk memperingati acara penting seperti ulang tahun, perayaan kelahiran, atau upacara adat. Makanan yang disajikan dalam tumpengan biasanya berupa nasi kuning yang dihiasi dengan lauk-pauk, sayuran, telur, dan hidangan khas lainnya. Tumpengan sering kali diawali dengan doa bersama untuk memohon berkah dan keselamatan.

2. Kebo-keboan

2. Kebo-keboan
bpkpenabur.or.id

Kebo-keboan adalah tradisi pertunjukan kesenian dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam pertunjukan ini, para penari mengenakan kostum seperti kerbau dan menari dan diarak sambil membawa hasil panen. Pertunjukan kebo-keboan biasanya dilakukan dalam rangkaian upacara adat atau perayaan lokal sebagai hiburan bagi masyarakat setempat.

3. Sadran

3. Sadran
menpan.go.id

Sadran adalah tradisi dari Jawa Tengah yang dilakukan dengan berziarah sambil membersihkan makam leluhurnya. Ketika mengunjungi makam, mereka akan berdoa sambil membawa kemenyan, bunga, air, dan hasil bumi. Upacara ini dilakukan oleh orang Jawa pada bulan Jawa-Islam Ruwah sebelum bulan Puasa, Ramadan, bulan di mana mereka yang menganut ajaran Islam berpuasa.

Editors' Pick

4. Seba

4. Seba
goodnewsfromindonesia.id

Seba adalah tradisi Suku Baduy berupa proses silaturahmi antara masyarakat suku Baduy dengan pemerintah. Dalam tradisi ini, biasanya suku Baduy akan berkunjung ke para pemimpin dan menyerahkan hasil buminya. Tradisi Seba ini dilakukan oleh Suku Baduy untuk menjaga persaudaraan serta wujud ungkapan syukur kepada pemerintah setempat layaknya sebuah upeti yang diberikan pada kerajaan.

5. Grebeg Syawal

5. Grebeg Syawal
kabarbumn.com

Grebeg Syawal yang digelar setiap 1 Syawal merupakan wujud syukur Sultan atas hadirnya Hari Raya Idul Fitri setelah sebulan lamanya menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan. Perayaan tersebut berlangsung dengan cara mengarak Gunungan Kakung dan Gunungan Putri yang tersusun dari sayuran dan hasil bumi lainnya.

Gunungan ini adalah simbol sedekah Sultan kepada rakyatnya. Acara ini cukup unik dan membangun rasa kebersamaan karena masyarakat diperbolehkan untuk berebut Gunungan yang dipercaya membawa berkah dan kesejahteraan bagi yang mendapatkannya.

6. Malanca

6. Malanca
sultantv.co

Di Indonesia yang sebagian besar masyrakatnya adalah petani mempunyai banyak tradisi untuk mensyukuri musim panen. Salah satunya di Dusun Paroto, Desa Sanaeko, Barebbo, Bone, Sulawesi Selatan yang melakukan tradisi ,malanca atau adu betis.

Nantinya ada sekumpulan pria yang akan mengikuti permainan adu betis ini kemudian akan dibagi ke dalam dua tim, yang tiap timnya terdiri dari dua anggota. Dua orang dari masing-masing tim inilah yang nantinya akan menjadi penendang dan pemasang kuda-kuda. Tim yang memasang kuda-kuda harus memastikan tidak jatuh saat betisnya dihantam oleh kaki lawan.

7. Tabuik

7. Tabuik
indonesiakaya.com

Tabuik adalah tradisi prosesi pemakaman yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau, khususnya di daerah Pariaman, Sumatera Barat. Tabuik merupakan istilah untuk mengarak jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut.

Upacara melabuhkan tabuik ke laut dilakukan setiap tahun di Pariaman pada 10 Muharram sejak 1831. Upacara ini diperkenalkan di daerah ini oleh Pasukan Tamil Muslim Syi'ah dari India, yang ditempatkan di sini dan kemudian bermukim pada masa kekuasaan Inggris di Sumatra bagian barat.

8. Bau Nyale

8. Bau Nyale
theasianparent.com

Mencari ikan di laut tentu merupakan hal yang sudah biasa. Namun, bagaimana jika ada sebuah tradisi mencari cacing di laut? Tradisi Bau Nyale merupakan tradisi masyarakat Sasak Lombok di mana masyarakat sekitar berupaya menangkap Nyale atau cacing laut warna-warni di pantai selatan Lombok.

Tradisi tahunan ini diselenggarakan setiap tanggal 20 pada bulan ke 10 berdasarkan penanggalan masyarakat Sasak. Masyarakat Lombok percaya bahwa Nyale yang mereka cari merupakan jelmaan Putri Mandalika, seorang putri berparas cantik yang berkaitan erat dengan legenda Lombok Tengah.

Itulah 8 nama tradisi yang ada di Indonesia. Tradisi-tradisi ini bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga menjadi pijakan yang kuat dalam menjaga keutuhan dan identitas bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi yang semakin berkembang. Dengan memahami dan melestarikan tradisi, kita turut menghargai perjalanan panjang nenek moyang kita dan membawa semangat kearifan lokal untuk terus berkembang di masa depan.

Baca juga:

The Latest