Narkoba Terbaru Jenis LSD, Orangtua Harus Waspada Menjaga Anak
Narkoba jenis ini mulai banyak beredar di sekitar kita
3 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lysergic acid diethylamide (LSD) adalah jenis narkoba yang terbuat dari sari jamur yang tumbuh di tanaman gandum hitam dan biji-bijian. Narkoba yang kebanyakan beredar dalam bentuk kertas ini juga sering disebut dengan acid, trip, elsit, perangko, atau kertas dewa.
LSD disintetis oleh seorang ahli kimia asal Swiss, Albert Hofmann pada 1938. Awalnya, LSD diperuntukan untuk membantu mengatasi masalah pernapasann. Namun, pada 1943 Hofmann secara tidak sengaja menemukan efek halusinogen pada LSD setelah ia mencoba menggunakannya.
Narkoba jenis ini sudah banyak sekali beredar di dunia termasuk di Indonesia. Bahkan, tak jarang ada beberapa oknum yang sengaja menjadikan anak-anak sebagai target mereka untuk menggunakan LSD dengan dalih memberikan sebuah permen.
Berbeda dengan narkoba umumnya, LSD tidak menyebabkan ketagihan. Namun, bahaya LSD mengintai siapa pun yang menggunakannya dan berapa pun dosisnya. Umumnya, LSD akan menyebabkan halusinasi berat dan kehilangan konsentrasi.
Kali ini Popmama.com akan membahas tentang bahaya narkoba terbaru jenis LSD. Mama harus waspada dan memberikan edukasi kepada si Anak tentang narkoba tersebut.
Editors' Pick
1. Ciri-ciri narkoba LSD
Umumnya narkoba LSD berbentuk kertas seukuran materai yang memiliki gambar-gambar ilustrasi yang menarik di penglihatan.
Dalam sebuah unggahan video di media social TikTok @mbatatik_aja. Seorang dokter sekaligus ustadzah, Dr Aisyah Dahlan menyampaikan modus yang dilakukan oknum-oknum yang menyebarkan LSD kepada anak-anak.
“Saya sampaikan pada anak saya, nak jika nanti ada seseorang yang memberikan kamu sebuah kertas seukuran materai dan memiliki gambar animasi, dan orang tersebut menyuruh kamu menempelkan kertas tersebut di lidah atau di langit mulut agar gambar yang ada di dalamnya dapat keluar, itu adalah narkoba LSD” ungkapnya dalam video tersebut.
2. Efek penggunaan LSD
LSD merangsang produksi serotonin di korteks dan struktur dalam otak, dengan mengaktifkan reseptor serotonin. Reseptor ini kemudian membantu memvisualisasikan dan menafsirkan sesuatu ke dunia nyata. Berikut adalah kondisi yang dapat terjadi setelah mengkonsumsi LSD:
- Efek halusinasi berat atau melihat, mendengar, dan merasakan sensasi yang tampak nyata, namun sebenarnya tidak ada. Efek halusinasi yang didapat setiap orang dapat berbeda-beda sesuai dengan imajinasi dan alam bawah sadar dari orang tersebut.
- Perubahan mood atau suasana hati yang sangat cepat.
- Sulit berkonsentrasi dan selalu merasa kebingungan.
- Sakit kepala
- Jantung berdebar-debar
- Mual dan muntah
3. Risiko penggunaan LSD
LSD tidak bisa membuat ketagihan atau sakau. tetapi menimbulkan perasaan bahagia. Oleh karena itu, seseorang yang pernah menggunakan LSD bisa saja menginginkan rasa bahagia itu kembali, bahkan mungkin dalam intensitas yang lebih besar.
Penggunaan LSD yang berkelanjutan inilah yang akan menimbulkan berbagai risiko seperti:
- Insomnia atau sulit mengatur waktu tidur
- Tubuh mudah merasa lelah
- Nyeri otot
- Depresi
- Rasa panik berlebih
- Kejang-kejang
Demikian informasi tentang bahaya narkoba terbaru jenis LSD. Mama harus paham betapa pentingnya menjaga serta memberikan edukasi terhadap suatu hal kepada anak khususnya tentang narkoba seperti LSD. Karena edukasi bukan hanya sekedar memberikan informasi kepada anak, melainkan juga sebagai pendekatan yang dapat membimbing mereka untuk membuat sebuah pilihan yang bijak diluar sana.
Baca juga:
- Happy Water & Keripik Pisang, Modus Narkoba Berkedok Camilan
- Waspada! 7 Fakta Peredaran Keripik Pisang Narkoba di Yogyakarta
- Apa Itu Aprazolam, Jenis Narkoba yang Dikonsumsi Doddy Manajer BCL