Peran Indonesia dalam Melawan Kanker Serviks pada Anak
Kemenkes telah berhasil memberikan vaksinasi HPV sebesar 90% yang mana sejalan dengan target WHO
13 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia berpartisipasi dalam Global Cervical Cancer Elimination Forum yang diadakan pada tanggal 5-7 Maret 2024 di Cartagena de Indias, Kolombia. Mengusung tema "Advancing the Call to Action", forum ini bertujuan untuk menggalang dukungan pemerintah, donor, masyarakat sipil, dan para pemangku kepentingan global untuk memantapkan komitmen bersama dalam upaya percepatan eliminasi kanker serviks global.
Indonesia sebagai salah satu negara peserta aktif, kembali menekankan komitmennya dalam melawan kanker serviks dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran perwakilan dari Pemerintah yaitu Kementerian Kesehatan, Bappenas, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, dari organisasi masyarakat: Fatayat Nahdlatul Ulama dan dari BUMN: Biofarma.
Seperti apa peran Indonesia dalam melawan kanker serviks pada anak? Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya lebih lanjut.
Editors' Pick
1. Apa itu kanker serviks
Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada leher rahim, bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Kanker serviks biasanya berkembang secara lambat dari lesi pra-kanker yang disebut displasia atau karsinoma in situ. Lesi ini seringkali dapat dideteksi dan diobati sebelum menjadi kanker invasif.
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus papiloma manusia (HPV), terutama tipe HPV tertentu, seperti HPV tipe 16 dan 18. Infeksi HPV adalah penyebab utama lesi pra-kanker dan kanker serviks.
Faktor risiko lainnya termasuk merokok, sistem kekebalan tubuh yang lemah, memiliki banyak pasangan seksual, mulai berhubungan seks pada usia muda, dan riwayat keluarga dengan kanker serviks.
Penyakit kanker serviks adalah penyakit yang sebenarnya dapat dicegah namun rendahnya pemahaman masyarakat tentang pencegahan penyakit ini mengakibatkan angka kematian wanita karena kanker serviks masih tinggi di Indonesia.
Dengan kasus baru kanker mencapai 397,000 dan lebih dari 234,000 kematian setiap tahunnya di Indonesia, kanker serviks dan kanker payudara tampil sebagai penyakit kanker terbanyak pada wanita.
2. Kemenkes berhasil memberikan vaksinasi HPV untuk lebih dari 3 juta anak SD di Indonesia
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan RI, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan rencana pengendalian kanker serviks di Indonesia akan melibatkan berbagai sektor dan seluruh lapisan masyarakat.
“Rencana Nasional Pengendalian Kanker Serviks Indonesia 2023-2030 telah dirancang dengan strategi komprehensif yang melibatkan lintas sektor, lintas program dan seluruh lapisan masyarakat untuk mempercepat pengendalian kanker serviks di Indonesia," kata Dr. Maxi dalam sambutannya.
Kementerian Kesehatan RI secara aktif mengejar target cakupan yang tinggi sejalan dengan target WHO yaitu 90% vaksinasi HPV, 70% skrining, dan 90% pengobatan dini pada mereka yang teridentifikasi. Dr. Maxi menyoroti pencapaian Kemenkes, yang telah berhasil meluncurkan program imunisasi HPV secara nasional untuk lebih dari 3 juta anak perempuan berusia 11-12 tahun sejak Agustus 2023, program ini pun telah berhasil mencapai 90% cakupan perlindungan.
Pada tahun 2024, Kemenkes akan memperluas program ini kepada anak perempuan putus sekolah dan anak perempuan berusia 15 tahun, ditambah dengan program tes gabungan DNA HPV dan tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dengan tujuan untuk meningkatkan aksesibilitas pengobatan kanker serviks.