Sejarah Museum Bank Indonesia, Telusuri Jejak Perekonomian Indonesia!
Museum yang menawarkan wawasan mendalam tentang sejarah perbankan di Indonesia
25 Februari 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Museum Bank Indonesia adalah salah satu destinasi wisata edukatif yang terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta. Museum ini menawarkan wawasan mendalam tentang sejarah perbankan di Indonesia, khususnya peran Bank Indonesia sebagai bank sentral.
Gedung megah yang menaungi museum ini berdiri kokoh dengan arsitektur kolonial yang memukau, mengingatkan pada masa ketika Hindia Belanda menjadi pusat perdagangan dan ekonomi di Asia Tenggara.
Di balik dinding-dinding tebalnya, tersimpan cerita tentang bagaimana sistem perbankan berkembang, bagaimana mata uang berevolusi, dan bagaimana kebijakan moneter dirumuskan untuk menjaga stabilitas ekonomi negara.
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang sejarah Museum Bank Indonesia. Simak informasinya di bawah ini.
1. Sejarah Museum Bank Indonesia
Museum Bank Indonesia menempati gedung bersejarah yang memiliki nilai arsitektur dan sejarah yang tinggi. Gedung ini awalnya dibangun pada tahun 1828 dan berfungsi sebagai kantor pusat De Javasche Bank, bank sentral Hindia Belanda. De Javasche Bank didirikan pada tahun 1828 berdasarkan keputusan Raja Willem I dari Belanda. Bank ini berfungsi sebagai bank sirkulasi yang memiliki hak eksklusif untuk mengeluarkan uang kertas di Hindia Belanda.
Pada masa kolonial, De Javasche Bank memainkan peran penting dalam perekonomian Hindia Belanda. Bank ini tidak hanya berfungsi sebagai bank sirkulasi, tetapi juga terlibat dalam berbagai aktivitas perbankan lainnya, termasuk memberikan pinjaman dan mengelola simpanan.
Gedung De Javasche Bank di Jakarta dirancang dengan gaya arsitektur neoklasik yang megah, mencerminkan kekuatan dan stabilitas lembaga keuangan tersebut. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, De Javasche Bank dinasionalisasi dan menjadi bagian dari Bank Indonesia, yang didirikan pada tahun 1953 sebagai bank sentral Republik Indonesia.
Bank Indonesia mengambil alih fungsi dan peran De Javasche Bank, termasuk hak untuk mengeluarkan mata uang dan mengatur kebijakan moneter. Pada tahun 1962, gedung bersejarah ini sepenuhnya menjadi milik Bank Indonesia. Selama beberapa dekade, gedung ini digunakan untuk berbagai keperluan operasional Bank Indonesia.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan untuk melestarikan sejarah perbankan Indonesia, Bank Indonesia memutuskan untuk mengubah gedung ini menjadi museum. Proses transformasi gedung menjadi Museum Bank Indonesia dimulai pada awal tahun 2000-an.
Restorasi gedung dilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan keaslian arsitektur kolonialnya. Pada tanggal 21 Juli 2006, Museum Bank Indonesia diresmikan oleh Gubernur Bank Indonesia saat itu, Burhanuddin Abdullah. Peresmian museum ini menandai komitmen Bank Indonesia untuk melestarikan sejarah perbankan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang peran penting bank sentral dalam perekonomian.
Editors' Pick
2. Isi Museum Bank Indonesia
Museum Bank Indonesia dirancang untuk memberikan pengalaman interaktif dan edukatif kepada pengunjung. Museum ini menempati gedung bersejarah yang dulunya merupakan kantor De Javasche Bank, atau bank sentral Hindia Belanda.
Di dalam museum, pengunjung dapat menemukan berbagai pameran yang menjelaskan fungsi dan peran Bank Indonesia dalam perekonomian nasional. Pameran ini mencakup sejarah mata uang, kebijakan moneter, dan peran Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Museum ini juga dilengkapi dengan teknologi modern seperti diorama, video interaktif, dan simulasi yang memudahkan pengunjung memahami konsep-konsep ekonomi yang kompleks. Selain itu, terdapat juga ruang teater yang menayangkan film dokumenter tentang sejarah perbankan di Indonesia.