Seorang Anak SMP di Kota Batu Tewas karena Dikeroyok oleh Temannya
Usai dikeroyok, korban sempat mengeluh sakit kepala
2 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang siswa SMP asal Kota Batu berinisail RKW (14), tewas pada Jumat (31/05/24) usai diduga dikeroyok oleh teman-teman sekolahnya. Korban merupakan murid dari SMPN 2 Kota Batu yang terletak di Kelurahan Sisir, Kota Batu, Jawa Timur.
Sebelum meninggal, korban sempat mengeluh sakit pada bagian kepalanya. Korban juga sempat mendapat perawatan di rumah sakit, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Seperti apa informasi lengkapnya? Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya lebih lanjut.
1. Mengeluh sakit kepala saat tiba di rumah
Kakek korban berinisial S mengatakan, bahwa RKA sempat mengeluh sakit pada bagian kepalanya. Ia juga mengatakan saat itu RKA baru saja pulang kerja kelompok pada Rabu (29/05/24).
Pihak keluarga sebelumnya tidak mengetahui bahwa korban mendapat penganiayaan oleh teman-temannya karena ia hanya mengatakan sakit di bagian kepala tanpa menceritakan penyebabnya. Korban sempat mendapat perawatan di RS Hasta Braja, Kota Batu. Namun, nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Berdasarkan hasil autopsi. RK meninggal karena retak batok kepala bagian kiri sehingga terjadi pendarahan dan penggumpalan darah pada otak.
Berdasarkan hasil autopsi, ujar Oskar, RK meninggal karena retak batok kepala bagian kiri sehingga terjadi pendarahan dan penggumpalan darah pada otak. Dari hasil pemeriksaan, RK mengalami pendarahan di kepala sebelah kiri dan rencananya akan menjalani operasi pada Jumat siang. Namun, belum sempat operasi itu dilakukan, RK menghembuskan napas terakhirnya pukul 10.00 WIB.
Keluarga korban kemudian menggali informasi dari beberapa teman korban untuk mengetahui penyebab sakit korban. Kemudian ditemukan fakta adanya dugaan pengeroyokan yang dialami korban. Diketahui terjadi pemukulan berkali-kali oleh siswa SMP di suatu tempat dengan cara dibawa menggunakan sepeda motor.
Editors' Pick
2. Motif Penganiayaan
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi telah menangkap lima orang tersangka dari kasus penganiayaan tersebut. Lima anak yang telah diamankan polisi yakni berinisial AS (13), MI (15), KA (13), MA (13), dan KB (13).
Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, membeberkan kronologi peristiwa nahas tersebut. Ia mengatakan, motif dari penganiayaan tersebut awalnya bermula karena salah seorang pelaku tersinggung karena ia meminta korban untuk ngeprint tugas miliknya di malam hari, namun korban menolak. Setelah itu, ia pun mengajak teman-temannya untuk merencanakan sebuah penganiayaan.
"Motif inisial MA karena tersinggung oleh korban diminta untuk mencetak atau nge-print tugas pada malam hari tapi tidak mau. Akibat tersinggung tersebut maka MA mengajak teman-temannya untuk melakukan penganiayaan terhadap korban," jelas Oskar.