7 Pelajaran Hidup Bisa Dipetik dari Film Puss in Boots: The Last Wish

Aksi dan petualangan seru yang bisa menginspirasi anak pecinta DreamWorks, khususnya Puss in Boots!

22 Desember 2022

7 Pelajaran Hidup Bisa Dipetik dari Film Puss in Boots The Last Wish
YouTube.com/Universal Pictures

DreamWorks Animation baru-baru ini mempersembahkan film “Puss in Boots: The Last Wish”, yang akan ditayangkan mendatang pada 28 Desember 2022 di seluruh bioskop Indonesia.

Setelah lebih dari 10 tahun, akhirnya karakter kucing yang pemberani ini kembali lagi di layar lebar. Puss kembali lagi dengan kisah baru dan petualangan seru, lho.  

Puss in Boots adalah seekor kucing berbulu oranye yang pemberani. Ia tidak takut pada apa pun. Karakter ini pertama kali muncul dalam film Shrek 2. 

Di film ini dipenuhi dengan animasi yang memadukan 3D dan 2D yang diceritakan petualangan Puss melakukan perjalanan untuk mencapai bintang jatuh yang ajaib itu. Serta kisah persahabatan yang hangat dan mengharukan.

Dalam film ini penonton juga disajikan dengan alur cerita yang kompleks tentang menghadapi kematian dan menceritakan tentang kehidupan seorang petualang di ujung hidupnya.  

Jika anak Mama salah satu pecinta rangkaian film Shrek dari DreamWorks, khususnya Puss in Boots, ada beberapa nilai moral yang bisa Mama petik dari film ini, untuk dipahami dan sebagai pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari anak!

Namun perlu diingat Ma, film ini dikategorikan dalam label 13+ yang artinya anak-anak harus menonton dalam pendampingan orangtua. 

Berikut Popmama.com telah merangkum 7 pelajaran hidup bisa dipetik dari film Puss in Boots: The Last Wish, yang bisa diterapkan anak. Disimak yuk, Ma!

1. Kepercayaan diri bisa timbul dari dukungan orang lain, berbeda hal jika dihadapkan dengan rasa takut dalam diri sendiri

1. Kepercayaan diri bisa timbul dari dukungan orang lain, berbeda hal jika dihadapkan rasa takut dalam diri sendiri
YouTube.com/Universal Pictures

Film Puss in Boots The Last Wish ini memang tidak terlepas dari kisah petualangan yang seru di antara karakter yang baik dan jahat. 

Namun, dalam kisah terbarunya ini, terdapat pelajaran unik yang bisa dipetik anak untuk kehidupannya sehari-hari. Yaitu, pada umumnya semua orang memiliki kepercayaan dirinya masing-masing entah itu diperoleh dari dukungan orang lain maupun dalam dirinya sendiri.

Tergantung bagaimana cara pandang individu untuk tetap terus berusaha dan selalu meningkatkan keterampilan bakatnya. Akan tetapi, terkadang rasa kepercayaan diri dalam anak bisa hilang begitu saja ketika dihadapkan dengan satu hal yang ditakutkan dalam pikirannya sendiri.

Hal itu yang dapat menyebabkan perilaku anak bisa saja menghindari segala masalah yang ada karena kurangnya keberanian dan semangat dalam diri anak. 

Hal ini bisa Mama antisipasi dengan melakukan berbagai dukungan, membuat suasana yang nyaman dan menjalin komunikasi yang baik bisa diterapkan pada tindakan anak sehari-hari. Sehingga Mama bisa membangun kepercayaan dalam diri anak untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi lebih baik.

2. Tidak semua malapetaka dan kesuraman adalah bagian dari akhir hidup

2. Tidak semua malapetaka kesuraman adalah bagian dari akhir hidup
YouTube.com/Universal Pictures

Dalam film ini cuplikan yang menggambarkan aksi dan petualangan menantang maut yang tak terhitung jumlahnya, dengan Puss in Boots berada pada puncak kejayaannya. Dimana kucing tersebut merasa tak terkalahkan dan terus menerus menempatkan dirinya dalam bahaya yang tidak dipedulikannya itu.

Hingga sampai dia menemukan kenyataan bahwa dia berada di kehidupan terakhirnya dan semuanya bisa berakhir kapan saja. Seperti fakta bahwa orang yang kita cintai bisa saja mengkhianati atau meninggalkan kita. 

Namun, pada film ini menceritakan penegasan hidup dengan pesan yang membangkitkan semangat tentang tindakan menganggap hari esok yang kita lalui menjadi bagian dari hari terakhir kita, supaya kita bisa lebih menghargai setiap momen yang akan terjadi.

Artinya, bahwa segala sesuatu masalah, rintangan, suka duka, di setiap perjalanan hidup yang kita lewati ini jika kita bisa menghadapinya bersama dengan orang tercinta dengan penuh kasih sayang dan saling menghargai. Serta merenungi setiap peristiwa yang terjadi sebagai proses dari bagian hidup untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 

Editors' Pick

3. Keluarga adalah segalanya yang saling merangkul dan mendukung satu sama lain

3. Keluarga adalah segala saling merangkul mendukung satu sama lain
YouTube.com/Universal Pictures

Tak bisa kita sangkal lagi bahwa keluarga memang menjadi fondasi penting dalam kehidupan manusia. Terlebih jika sejak anak dilahirkan ke dunia hingga tumbuh remaja dan melewati fase kehidupan secara mandiri di usianya yang sudah dewasa, tidak terlepas dari peran keluarga di dalamnya. 

Namun berbeda cerita, ketika seorang anak yang sudah ditinggal oleh kedua orangtuanya sejak kecil. Mereka bisa saja tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang dirasakan dari kedua orangtuanya, hingga merasa kesepian serta munculnya sikap dan pola pikir yang kurang stabil.

Hal ini akan berpengaruh pada karakteristik sifat, cara penyampaian, dan tindakan yang terbentuk akibat kurangnya pemenuhan kebutuhan emosional dalam diri individu, salah satunya saat mengambil keputusan apa pun tanpa memedulikan perasaan orang lain. 

Hal tersebut akan menjadi luka bagi orang yang sudah bersuka cita merawatnya hingga remaja. Namun, disisi lain juga terdapat dukungan keluarga yang selalu bersedia memberikan dorongan bagi anak-anaknya demi mencapai tujuan yang diinginkan. 

Dalam film terbaru DreamWorks ini pun berupaya menceritakan hal tersebut dengan cukup hangat. Namun, tentu saja keluarga tak hanya diartikan sebagai hubungan sekelompok orang yang memiliki ikatan darah saja. 

Akan tetapi, ada beberapa karakter dongeng yang diperankan sebagai keluarga dari salah satu tokoh hewan yang mengadopsi seorang remaja yang hidup seorang diri.

Seorang remaja tersebut beruntung karena dikelilingi oleh anggota keluarga yang bisa bekerja sama, memberikan bantuan hingga mengupayakan segala sesuatu agar anaknya bisa hidup bahagia sesuai dengan keinginannya.

4. Hindari menyangkal perasaan diri sendiri, mengakui dan hadapi semuanya dengan baik

4. Hindari menyangkal perasaan diri sendiri, mengakui hadapi semua baik
YouTube.com/Universal Pictures

Terdapat beberapa adegan yang ada di film ini cenderung menceritakan perasaan dari sang karakter utama, alias Puss in Boots yang kerap membohongi diri atas perasaannya sendiri.

Mulai berubah menjadi pendiam, selalu menyendiri, hilang kepercayaan diri, dan menyadari situasi bahwa ia juga bisa dikalahkan.

Membuat dirinya menjadi pribadi yang egois dan mementingkan segala sesuatunya hanya untuk dirinya tanpa memedulikan orang sekitar yang sudah mendukung dan menerima dia dalam kondisi apapun. 

Perlu dijadikan sebagai pembelajaran untuk diketahui setiap anak, baik perempuan maupun laki-laki, bahwa merasa sedih, takut, atau tidak bahagia merupakan suatu hal yang wajar dan manusiawi. 

Sebab, ada perasaan-perasaan yang muncul di dalam diri anak perlu diakui dan diterima semua perasaan tersebut yang justru bisa membuat perasaan anak menjadi pribadi yang lebih tegar dan kuat. Serta berusaha untuk menjalani dan menghadapi kondisi yang ada sebaik mungkin. 

5. Terkadang, sesuatu hal diinginkan belum tentu menjadi hal dibutuhkan

5. Terkadang, sesuatu hal diinginkan belum tentu menjadi hal dibutuhkan
YouTube.com/Universal Pictures

Perjalanan kisah petualangan yang begitu menegangkan untuk mencapai sesuatu yang ingin diwujudkan ini sebenarnya bertitik pada satu poin penting.

Dalam film ini, diceritakan ada sebuah bintang jatuh ajaib yang bisa mengabulkan satu permintaan yang membuat tiap-tiap karakter dongeng itu pun berlomba untuk lebih dulu mencapai bintang jatuh ajaib. Ada banyak halangan dan peristiwa menarik yang mewarnai perjalanan mereka. 

Namun, dalam film ini memberikan pengalaman bahwa tidak semua yang kita inginkan merupakan bagian dari kebutuhan kita. Akan tetapi, kurangnya kepedulian atas apa yang sudah kita miliki sekarang.

Dengan menyadari betapa pentingnya keberadaan orang-orang di sekitar kita yang sudah bersedia menerima kondisi kita satu sama lain. 

Hal inilah yang kemudian menjadi pengingat bagi para anak, remaja, dan kita semua, bahwasanya Tuhan sudah mengatur dan menuliskan segala sesuatunya meliputi takdir setiap manusia dengan sangat baik. 

Anak hanya perlu menerapkan rasa syukur dan menjalani semua yang terjadi dengan sebaik mungkin. Dengan begitu, ia bisa belajar menyadari bahwa apa yang diinginkannya tersebut bukanlah apa yang dibutuhkan ataupun bukanlah menjadi suatu hal yang terbaik untuknya. 

6. Sikap tamak bisa menjadi senjata bagi siapa pun untuk melakukan sesuatu, tanpa memikirkan perasaan orang lain

6. Sikap tamak bisa menjadi senjata bagi siapa pun melakukan sesuatu, tanpa memikirkan perasaan orang lain
YouTube.com/Universal Pictures

Ada beberapa adegan dialog film yang digambarkan secara jelas ketika salah satu karakter dongeng melakukan tindakan semaunya terhadap banyak orang. Jika dilihat karakter tersebut memanfaatkan posisinya ini untuk bisa melakukan berbagai hal negatif dengan sesuka hati.

Hingga membuat dirinya menjadi pribadi yang angkuh dan tidak memedulikan orang lain disekitarnya yang sudah bersedia membantunya di segala kondisi apa pun. Hal ini menjadi penting untuk pembelajaran bagi kehidupan anak sehari-hari dalam bertindak sesuatu.

Artinya, bahwa anak perlu belajar untuk memahami sikap yang berlebihan itu tidak baik bagi dirinya apalagi memiliki niat yang buruk untuk melakukan segala cara, guna mencapai sesuatu yang diinginkan hingga merugikan banyak pihak. 

Hal ini bisa menimbulkan perspektif tidak baik pada diri kita di benak orang lain karena telah melanggar perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan oleh semua orang. Dengan begitu, orang lain enggan untuk menolong kita ketika kita dihadapkan pada kondisi yang sulit. 

7. Komunikasi sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman

7. Komunikasi sangat penting menghindari kesalahpahaman
YouTube.com/Universal Pictures

Setiap anak tentunya mengetahui bahwa sebagai manusia, kita memang tidak bisa terlepas dari hal yang berkaitan dengan komunikasi, apalagi menghindari kesalahpahaman. Namun, jangan jadikan hal ini sebagai pernyataan bahwa ia bisa melakukan berbagai hal untuk menghindari suatu masalah dengan sesuka hati. 

Bahkan, di film Puss in Boots The Last Wish ini, diceritakan dengan jelas ketika karakter utama melakukan kesalahan dan merusak kepercayaan orang lain, akibatnya ia akan sulit dipercaya kembali. 

Namun, ada beberapa adegan dialog yang menceritakan bahwa karakter utama ini menyadari kesalahannya telah berbuat egois di hari spesialnya, karena harus berhadapan dengan rasa takut dalam dirinya.

Pada akhirnya, karakter utama dongeng ini bisa menyampaikan perasaan dan kondisi yang sebenarnya di alami saat itu sehingga karakter lainnya bisa memahami dan mengetahui apa yang selama ini ia pikirkan tidak seperti kenyataan yang sebenarnya. 

Artinya, anak-anak perlu belajar untuk menyampaikan perasaan yang sedang dirasakannya ataupun tindakan yang ingin dilakukan dengan berbicara pada orangtua.

Hal ini akan mengajarkan kepada anak untuk saling terbuka pada suatu kondisi tertentu agar bisa saling berbagi pandangan untuk memutuskan sesuatu guna menghindari kesalahpahaman dengan orang yang bersangkutan. 

Nah itulah Ma, beberapa pelajaran hidup dari film Puss in Boots: The Last Wish, yang bisa anak ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga film yang satu ini, dapat menginspirasi anak untuk belajar menjadi individu yang lebih menghargai dan bersyukur menerima keadaan yang ada.

Serta tidak melupakan begitu saja pentingnya kehadiran orang disekitar yang sudah menemani proses perjalanan hidup hingga akhirnya menjadikan kita pribadi yang lebih baik!

Baca juga: 

The Latest