Inilah Pengaruh Negatif Globalisasi pada Berbagai Bidang di Indonesia
Yuk, sama-sama belajar mengenai pengaruh negatif globalisasi yang ditimbulkan di berbagai bidang
29 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Globalisasi merupakan persebaran pengaruh ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang ada secara meluas di tiap-tiap penjuru dunia ke penjuru dunia yang lainnya.
Berkembangnya globalisasi di Indonesia saat ini nyatanya juga memberikan pengaruh di berbagai bidang atau sektor kehidupan di masyarakat. Mulai dari bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan masih banyak lainnya.
Dampak dari keberadaan globalisasi ini dapat meningkatkan perekonomian negara, berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi, dan terciptanya perdamaian dunia.
Namun adanya globalisai juga tidak hanya memberikan pengaruh positif atau baiknya saja. Adapun globalisasi juga menimbulkan berbagai pengaruh negatif di berbagai bidang, ada apa saja?
Berikut ini Popmama.com telah rangkum informasi mengenai pengaruh negatif globalisasi di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Yuk, simak!
Editors' Pick
1. Pengaruh negatif globalisasi di bidang politik
Adapun beberapa contoh pengaruh negatif dari globalisasi terhadap bidang politik, sebagai berikut:
Menimbulkan lunturnya rasa nasionalisme
Semakin dirasakan derasnya arus globalisasi saat ini bisa menyebabkan lunturnya rasa nasionalisme serta kurangnya cinta terhadap tanah air.
Hal tersebut dapat terjadi karena semakin banyaknya pengaruh yang bersinggungan dengan budaya asing terkait nilai-nilai yang dibawanya bisa menjadi berlawanan dengan nilai asli seperti norma dan aturan di Indonesia.
Salah satu contoh pengaruh asing yang telah masuk, seperti paham liberalisme yang menyebabkan munculnya harapan baru sebagai bentuk perwujudan suatu kemajuan dan kemakmuran suatu negara.
Jika paham liberalisme ini diposisikan di atas Ideologi Pancasila, maka tanpa disadari akan berpengaruh terhadap hilangnya rasa nasionalisme di dalam diri tiap-tiap warga negara.
Menyebabkan risiko konflik politik di berbagai negara
Apabila sistem demokrasi yang dinilai belum benar-benar teguh berdiri bisa memicu timbulnya gerakan provokasi dan menyebabkan pergolakan terhadap politik di berbagai daerah.
Sehingga hal ini bisa menjadi penyebab munculnya sebuah konflik yang dikhawatirkan bisa timbulnya perpecahan sebuah keutuhan dan persatuan suatu negara.
Penyebab konflik yang terjadi di sebuah negara bisa terjadi karena ada isu yang terjadi di dalam negara tersebut atau bisa juga terjadi karena ada campur tangan dari bangsa lain, lho.
Misalnya, konflik yang terjadi biasanya terdapat di negara-negara terkaya seperti di benua Asia dan negara-negara Timur Tengah.
Adanya kebebasan absolut
Adanya globalisasi di bidang politik bisa memberikan timbulnya kebebasan berpendapat bagi tiap-tiap individu warga negara.
Hal ini pastinya membawa dampak positif yang baik karena masyarakat di dalamnya bisa bebas untuk menyampaikan aspirasinya.
Namun, apabila terlalu berlebihan hingga sampai menyudutkan pihak tertentu juga bisa memicu timbulnya dampak negatif di negara tersebut.
Contohnya, terjadinya sebuah demo anarkis yang dapat menimbulkan berbagai gangguan pada kepentingan umum yang bisa memicu timbulnya banyak fasilitas umum yang rusak.
Memudahkan ideologi asing masuk
Di sebuah negara, adanya perkembangan sistem demokrasi juga bisa menimbulkan berbagai dampak buruk lainnya seperti terdapat kebebasan berpendapat yang tidak dibatasi.
Adanya kebebasan berpendapat yang dapat disalahgunakan ini bisa memicu akses kemudahan masuknya ideologi asing yang tidak sesuai dengan ideologi negara yang dianutnya.
Hal ini dapat menyebabkan timbulnya permasalahan besar dan memicu terjadinya konflik internal yang dapat membuat terpecahnya persatuan dan kesatuan negara.
Antara ideologi asing dengan ideologi dasar negara juga bisa memicu timbulnya sikap fanatisme yang kurang sehat.
Paham politik uang yang berkembang
Uang merupakan sebuah benda yang saat ini masih menjadi sesuatu yang begitu penting dalam bertransaksi yang dilakukan oleh semua orang.
Terlepas dari itu, uang juga digunakan untuk memastikan kehidupan perekonomian di penjuru dunia dapat berjalan dengan lancar.
Segala hal yang berkaitan dengan uang kini bahkan bisa dilakukan dengan memanfaatkan fungsi uang di dalamnya sebagai media untuk melancarkan sebuah transaksi atau biasa dikenal juga sebagai aliran politik uang.
2. Pengaruh negatif globalisasi di bidang ekonomi
Terdapat beberapa contoh pengaruh negatif dari adanya globalisasi terhadap bidang ekonomi, yakni:
Kurangnya terbuka lapangan pekerjaan
Saat ini tanpa kita sadari banyak kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa pelaku usaha lebih memilih memanfaatkan teknologi mesin untuk memproduksi suatu barang. Dinilai dengan menggunakan teknologi mesin bisa menghemat biaya produksi serta hemat waktu. Sehingga, banyaknya sumber daya manusia yang tergantikan dengan alat tersebut.
Hal ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya pemutusan hubungan kerja bagi para pekerja manusia. Sehingga, semakin banyak orang yang merasakan dampak dari keberadaan teknologi produksi untuk berbagai jenis usaha ini, maka semakin banyak pula tenaga-tenaga kerja yang kekurangan lapangan pekerjaan.
Terjadinya persaingan bisnis antar lokal
Adapun berbagai perusahaan dan kerjasama bisnis dari luar negeri yang masuk ke Indonesia, nyatanya juga bisa menimbulkan berbagai persaingan terlebih dengan bisnis lokal.
Apalagi jika orang-orang cenderung lebih banyak menyukai dan membeli produk luar ketimbang produk lokal buatan negeri sebagai hasil anak bangsa.
Meningkatnya perilaku hidup konsumtif
Saat ini seperti yang sudah sering kita lihat di berbagai pusat perbelanjaan, banyaknya produk impor yang menyediakan berbagai pilihan dengan harga terjangkau ada di Indonesia. Hal ini juga dapat memicu terjadinya manusia beralih ke perilaku hidup yang lebih konsumtif.
Tak hanya itu, didukung dengan kemudahan sistem pembayaran dan kegiatan transaksi jual beli melalui gawai secara daring bisa membuat banyak orang akan tergiur untuk membeli hingga menimbulkan rasa ketagihan dalam berbelanja.