Pengertian Majas Sarkasme dan Beberapa Contohnya dalam Bentuk Kalimat
Yuk, Ma beritahu dan ajarkan pada anak mengenai majas sarkasme dan bagaimana contoh kalimatnya?
19 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pastinya di sekolah, anak-anak Mama sudah mulai dikenalkan tentang berbagai jenis majas ya, khususnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia tentunya.
Dari beragam jenis majas tersebut mereka akan belajar mengetahui seputar penjelasan mulai dari definisi, ciri-ciri, dan contoh dalam bentuk kalimatnya.
Pada kali ini, anak-anak akan dikenalkan dengan majas sarkasme. Sebelum masuk ke dalam penjelasan majas sarkasme, perlu diketahui terlebih dahulu definisi dari majas yakni merupakan sebuah bahasa kiasan yang digunakan untuk membuat orang lain bisa tertarik.
Dalam penggunaan majas biasanya diterapkan pada berbagai banyak hal, seperti menulis artikel, cerita, dongeng, hingga digunakan untuk berkomunikasi.
Seperti disinggung sebelumnya, bahwa majas ini memiliki beberapa jenis, yakni ada majas pertentangan, penegasan, perbandingan, dan sindiran.
Diantara semua jenis majas di atas tersebut juga masih terbagi lagi menjadi beberapa bagian yang berbeda. Kali ini, akan membahas seputar majas sarkasme yang termasuk ke dalam bagian dari majas sindiran.
Nah untuk penjelasan selengkapnya, berikut Popmama.com telah merangkum informasi mengenai pengertian majas sarkasme dan beberapa contohnya dalam bentuk kalimat. Yuk disimak, Ma!
Editors' Pick
1. Definisi dari majas sarkasme
Majas sarkasme merupakan salah satu jenis majas sindiran yang bersifat kasar diperuntukkan untuk menyinggung atau menyindir seseorang.
Biasanya dalam kehidupan sehari-hari, majas sarkasme ini ditujukan untuk mengekspresikan rasa marah dan kesal. Salah satunya sebagai bentuk ungkapan perasaan emosi atau amarah seseorang terhadap individu lain atau sesuatu hal.
Penggunaan kata-kata pedas yang disampaikan untuk menyindir hati orang lain, yakni berupa ucapan ejekan kasar ataupun cemooh.
Sehingga majas sarkasme ini juga bisa disebut sebagai majas yang bisa meninggalkan perasaan luka bagi seseorang ketika disampaikan.
Artinya, majas ini juga bisa mengandung kalimat berupa penghinaan dengan gaya penyampaian yang cukup cermat dan cenderung ke arah negatif.
Majas sarkasme dengan ungkapan kata yang terbilang cakap dalam sasarannya ini juga erat kaitannya dengan ironi. Sebagai tambahan informasi, jenis majas ini merupakan salah satu majas dengan posisi tertinggi dari jenis majas sindiran lainnya.
Karena kalimat sindiran yang diungkapkan itu diucapkan secara langsung dengan melibatkan kata-kata yang terbilang kasar dan keras.
Definisi lain dari majas sarkasme dalam Bahasa Indonesia, diartikan sebagai bentuk wujud penyindiran dengan menggunakan kata-kata yang bertolak belakang dari apa yang dimaksudkan.
Para Mama juga bisa mengenalkan pada anak tentang majas ini dilihat dari bentuk kalimatnya terdapat penegasan dan lugas di antara majas sindiran lainnya.
Selain itu, majas sarkasme tidak hanya disampaikan melalui berbagai macam tulisan saja. Melainkan juga bisa digunakan pada beberapa kegiatan lainnya seperti debat atau pidato.
2. Ciri-ciri dari majas sarkasme
Melansir dari buku berjudul 'Majas dan Peribahasa' adapun ciri-ciri yang bisa kita ketahui tentang penggunaan majas sarkasme ini dalam hal penyampaian secara langsung dengan menyindir tepat pada sasaran.
Berikut ini ciri khas dari majas sarkasme adalah:
- Dapat mengandung kalimat berupa penghinaan.
- Penggunaan konotasi suara yang kasar atau keras tergantung pada kalimat yang diucapkan.
- Bersifat untuk menyindir ataupun menyinggung sesuatu hal apapun itu.
- Umumnya tidak memiliki sopan-santun terkait kalimat di dalam sindirannya.
Untuk anak-anak agar bisa menambah pengetahuan dan lebih mudah untuk memahami tentang majas sarkasme ini, para Mama bisa menyimak beberapa contoh majas berikut ini.
3. Contoh bentuk kalimat majas sarkasme
Adapun beberapa contoh kalimat majas sarkasme yang bisa anak-anak mudah pahami dan belajar menggunakan salah satu bagian dari majas sindiran. Hal ini bisa Mama jadikan referensi dalam membuat kalimat bersifat majas sarkasme:
- Aroma masakannya tidak menggugah selera, membuatku tidak ingin makan sama sekali.
- Buat apa dia datang ke sini, kami sudah tidak membutuhkan orang yang tidak tahu berterima kasih.
- Apakah hatinya sudah tidak ada? Dia bahkan tak ada niat untuk menjenguk orang yang pernah menolongnya.
- Tina sudah tidak sudi bertemu dengan temanmu itu, jangan sampai dia datang kembali kali ini.
- Dia sudah tidak peduli dengan air matamu, meski air mata darah yang akan kau keluarkan.
- Lebih baik kita gunakan kepala untuk berpikir, bukan mulut untuk berkomentar tak jelas seperti ini.
- Dia belum berubah juga, mulutnya masih berbisa seperti dulu.
- Bila mau jatuh, lakukan saja sendiri tidak perlu bawa-bawa orang lain.
- Melihat kelakuannya yang seperti itu membuatku jadi mual.
- Keledai saja tidak jatuh pada lubang yang sama, berarti dia lebih dari seekor keledai.
- Mulutmu harimaumu, sekarang kamu harus menanggung semua akibatnya sendiri.
- Pendidikan tingginya menjadi sia-sia setelah mendengar ucapan kasar dan perilaku yang disampaikan tanpa etika itu.
- Dasar tidak tahu malu! Sudah tertangkap basah berbuat salah, masih saja terus mengelak di hadapan semua pimpinan.
- Seperti tidak pernah mandi satu tahun saja, bau badannya membuatku tak sudi berada di dekatnya.
- Sudah menumpang tapi tidak tahu diri, baju dan piring kotornya selalu dibiarkan menumpuk begitu saja.
- Mana sudi aku tinggal di gubuk reyot ini, mana banyak nyamuk lagi.
- Cempreng sekali suaramu, sampai buat gendang telingaku sakit.
- Materi dan keahlian saja tidak punya, jadi biarkan saja dia bermimpi!
- Cengeng sekali! Hanya digigit semut saja menangisnya sampai meraung-raung.
- Hati mereka sudah mati. Tega sekali mereka memakan uang rakyat padahal sudah kaya raya!
Nah itulah Ma penjelasan selengkapnya tentang majas sarkasme yang merupakan salah satu bagian dari majas sindiran, serta dilengkapi dengan contohnya dalam bentuk kalimat.
Perlu diingat ya, Ma bahwa ajarkan dan sampaikan pada anak untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan kata sarkasme ini, dan jangan sampai melukai perasaan orang lain, ya.
Baca juga:
- Apa itu Majas, Fungsi, Jenis-jenis, dan Contohnya
- 25 Contoh Majas Metafora Beserta Artinya
- Ciri-Ciri Pantun dan Pengertiannya dalam Bahasa Indonesia