Belajar dari Perempuan China yang Menjadi Buta karena Gadget
Ini cara ampuh membuat anak mama berhenti main game di gadget
9 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Popmama.com tidak berharap ada anak mama yang sudah kecanduan main game di gadget di usia SD. Namun, yang namanya anak-anak, dan karena pengaruh lingkungan, kecanduan ini bisa terjadi dari kecil.
Anak-anak yang sulit mengerti mengapa mereka tidak boleh kebanyakan main game di gadget atau menonton televisi, bisa Mama ajak ngobrol dengan menunjukan contoh nyata ini.
1. Seorang perempuan muda menjadi buta karena main game di gadget
Perempuan berusia 21 tahun yang menyebut dirinya Xiaojing mengalami buta di mata kanannya setelah 24 jam main game tanpa henti di smartphonenya. Ia terus menerus menatap layar handphone dan kemudian mata kanannya terasa gelap. Xiaojing panik dan segera ke rumah sakit. Demikian yang diberitakan oleh situs berita China, BGR tahun lalu.
Dokter menyebutkan ia mengalami retinal artery occlusion atau penyumbatan pembuluh darah arteri di retina. Hanya 20 persen pasien penyakit ini yang bisa sembuh. Selebihnya bakal buta total. Itulah mengapa kebanyakan main game di handphone bisa membahayakan mata.
Baca juga: 5 Alasan Anak Harus Tidur Tanpa Gadgets
Editors' Pick
2. Seorang ayah 3 anak meninggal karena 22 jam main game
Cerita sedih lainnya tentang pemain game adalah kisah seorang laki-laki asal Amerika Serikat bernama Brian Vigneault. Bapak 3 anak ini meninggal setelah 22 jam main game tanpa henti. Ia melakukan permainan ini untuk kegiatan amal.
Peristiwa ini terjadi sekitar tahun lalu dan tidak diberitakan lebih lanjut penyebab kematian laki-laki itu. Dugaan sementara, ia terlalu lelah karena seharian duduk main game.
3. WHO menetapkan kecanduan main game sebagai gangguan jiwa
Awal tahun 2018 ini, Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan akan mengeluarkan ketetapan bahwa kecanduan main game sebagai salah satu spektrum gangguan jiwa. Draft mengenai penyakit karena main game ini rencananya akan disahkan pada pertengahan tahun 2018.
Menurut situs resmi WHO, gangguan yang bakal disebut gaming disorder ini punya 3 gejala khas. Yang pertama adalah pecandu akan bermain secara berlebihan, tanpa menghitung waktu, kapan saat bermain, dan ia akan main dimana saja. Gejala kedua, penderita akan memilih main game daripada melakukan kegiatan yang lain. Gejala yang ketiga adalah pecandu bakal tetap main game meski ia tahu, kebanyakan bermain tidak baik.
Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat, tercatat jumlah pasien anak karena kecanduan game semakin meningkat. Dari tidak ada, menjadi 14 anak pada tahun lalu.
Baca juga:
Ini yang Harus Mama Lakukan
Mama memang sebaiknya mencegah anak kecanduan game. Itu sebabnya Mama perlu melakukan hal-hal berikut ini:
1. Berikan contoh nyata bahwa bermain game tidak baik
Berdiskusi tentang contoh-contoh kasus soal bermain game akan membuat anak berpikir bahwa ia memang sebaiknya melakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.
2. Batasi penggunaan gadget
Sejak dini Mama harus menerapkan aturan penggunaan layar elektronik (TV, gadget, komputer). Misalnya hanya dipakai di weekend pada jam yang telah ditetapkan. Terapkan jam berapa anak boleh menonton TV, pada waktu kapan ia boleh menyalakan laptop atau komputer, dan kapan ia bisa memegang gadget.
Aturan ini berlaku juga untuk seluruh anggota keluarga. Jika Mama atau Papa harus banyak bekerja di depan laptop, jelaskan bahwa hal itu dilakukan karena pekerjaan bukan bermain game. Tetapkan juga jam kerja yang pasti saat di rumah, sebab Mama dan Papa pun perlu istirahat, kan?
Mama bisa menerapkan aturan 20-20-6 yaitu aturan 20 menit menatap layar, harus diikuti dengan 20 detik melihat ke tempat jauh sejauh 6 meter.
3. Ajak anak bermain di luar ruangan
Indera penglihat bisa dilatih untuk tetap sehat dengan sebanyak-banyaknya menatap atau melihat sesuatu dari jarak jauh. Ajaklah anak-anak bermain di luar ruangan sehingga matanya menjadi tetap sehat. Bermain ketangkasan, misalnya basket, sepakbola, berkejaran, akan sangat membantu penglihatan anak bisa tetap fokus dan sehat.
Manfaatkan kesempatan bermain di luar ruangan ini sebagai cara Mama dan Papa menyegarkan mata juga. Popmama.com tahu, bahwa Mama dan Papa nyaris seharian bekerja menatap layar, kan?
4. Melakukan kegiatan bonding bersama
Bermain di luar ruangan tidak asyik tanpa kehadiran Mama dan Papa, di rumah saat tidak memegang gadget atau menatap layar juga akan terasa membosankan tanpa kehadiran Mama dan Papa.
Jadi, manfaatkan waktu bebas layar ini untuk kegiatan bonding keluarga. Banyak banget kegiatan yang bisa dilakukan bersama. Misalnya, memasak, bercerita, atau sekadar saling menggelitik di kamar.
Mau coba? Yuk!
Baca juga: Peduli Kesehatan Anak, Termasuk Permainannya: Fun Play Without Gadget