Ini yang Harus Mama Jelaskan! Jika Anak Bertanya tentang Homoseksual
Ini pertanyaan yang susah susah gampang jawabannya!
27 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Isu mengenai homoseksual (lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer atau LGBTQ) sedang hangat dibicarakan.
Anak-anak mama mungkin mendengar juga sebutan ini di dalam pergaulan sehari-harinya. Mereka juga sering melihat atau mendengar tentang homoseksual di berita televisi, film, atau orang dekat di lingkungan mereka. Mereka juga mengamati perilaku orang-orang dan merasakan hal yang berbeda sehingga ingin tahu.
Sayangnya, mereka belum memahami arti LGBTQ dan menyikapinya dengan benar.
Tentu saja, mereka akan terus ingin tahu dan mungkin bertanya kepada Mama. Lalu bagaimana Mama harus menjawab pertanyaan anak mama?
Tenang, baca artikel ini. Popmama.com akan membantu Mama.
Contoh Pertanyaan dan Respon yang Tepat
Menurut situs Human Rights Campaign, hrc.org, respon yang tepat atas pertanyaan anak mama akan menentukan bagaimana anak mengambil sikap mengenai isu ini.
Melalui program Welcoming School, HRC ingin memberi panduan kepada guru dan orangtua untuk menjelaskan mengenai isu LBGTQ kepada anak.
“Program ini bertujuan untuk memberikan pendekatan insklusif mengenai perbedaan, stereotip gender, bullying, dan julukan yang mengejek," begitu tulis pengantar program Welcoming School.
Welcoming School mengindentifikasi sejumlah pertanyaan yang sering diajukan anak mengenai LGBTQ dan memberikan saran bagaimana guru atau orangtua menjawab pertanyaan tersebut.
Berikut 10 pertanyaan yang sering diajukan anak-anak.
1. “Apa sih gay atau lesbian itu?”
Jawaban Mama bisa sangat sederhana seperti, “Gay adalah laki-laki yang mencintai laki-laki dan lesbian adalah perempuan yang mencintai perempuan.”
Tidak perlu memberi penjelasan lebih panjang jika anak mama tidak lagi mengajukan pertanyaan. Sebab, penjelasan lebih panjang justru akan membuat mereka bingung.
Pilihan jawaban lain:
- Gay atau lesbian artinya laki-laki yang ingin punya pasangan laki-laki dan perempuan yang ingin punya pasangan perempuan juga.
- Gay atau lesbian adalah orang yang memilih hubungan dengan cara spesial. Mereka juga ingin tinggal di rumah dan punya keluarga seperti Mama dan Papa.
2. “Apakah kalau teman laki-lakiku suka warna pink, artinya dia gay?”
Beri reaksi hanya berfokus pada masalah warna saja.
Reaksi yang tepat bisa seperti ini.
- Ah, enggak ada kok warna laki-laki atau warna perempuan. Warna kan cuma warna. Setiap orang punya kesukaan warna yang berbeda.
- Memang kenapa Nak, kalau laki-laki suka warna pink?
- Kalau kamu suka warna kuning, biru, hijau, merah (sebutkan warna favorit anak mama), kenapa temanmu enggak boleh suka warna pink?
- Menurutmu, kenapa warna biru selalu dipikirkan untuk anak laki-laki tetapi banyak perempuan suka juga warna biru? Jadi mengapa warna pink, tidak boleh disukai anak laki-laki?
3. “Mengapa rambut Amanda begitu pendek? Ia kan, jadi kayak anak laki-laki?”
Fokuskan jawaban Mama kepada kebebasan setiap orang untuk menentukan model rambut yang nyaman untuk dirinya sendiri.
- Semua orang boleh kok memilih gaya rambutnya sendiri. Mau panjang atau pendek, yang penting, ia merasa nyaman.
- Rambut Amanda kan milik Amanda, jadi mungkin ia lebih menyukai rambutnya dipotong pendek agar tidak repot mengurusnya.
- Apakah menurutmu menjadi masalah jika anak perempuan berambut pendek dan anak laki-laki punya rambut gondrong?
Editors' Pick
4. “Aneh banget sih, kok Andi main boneka.”
Fokuskan jawaban Mama bahwa setiap orang punya kesukaan sendiri-sendiri.
- Yang namanya hobi atau kesukaan membuat rasa senang dan bahagia.
- Memang sebagian besar anak laki-laki tidak suka main boneka, tetapi ada yang suka. Ini mirip dengan kamu suka main basket, sementara teman-temanmu yang lain tidak suka. Jadi, seseorang tidak harus kan memilih suka atau tidak suka sesuatu karena ia laki-laki atau perempuan.
- Boneka di toko mainan tidak ditulis ‘khusus buat anak perempuan’, kan?
- Semua mainan dibuat untuk anak-anak, kok. Coba perhatikan apakah mainan mobil-mobilan atau bola hanya dapat dibeli oleh anak laki-laki?
5. “Alisha kelihatan seperti laki-laki. Aneh ya Ma?”
Mama tidak perlu menjawab panjang lebar mengenai kenapa. Justru, berikan pertanyaan balik agar anak mama mengungkapkan pikirannya.
Beri jawaban:
- Kenapa kamu bilang begitu?
- Menurutmu, adakah aturan bagaimana anak laki-laki atau perempuan harus kelihatan?
- Anak perempuan boleh kok, rambutnya pendek, suka pakai celana panjang, dan jago main sepakbola. Yang penting, mereka merasa senang dan nyaman saat melakukannya.
6. “Dia kan anak laki-laki, kok kayak perempuan sih?”
Sama seperti jawaban untuk pertanyaan nomor 5, Mama bisa menekankan bahwa setiap orang berhak untuk menentukan pilihan dan merasa bahagia.
Jadi berikan jawaban demikian untuk anak mama,
- Banyak cara buat anak laki-laki dan perempuan memilih pakaian yang nyaman untuknya.
- Kalau dibolehkan, mengapa tidak anak laki-laki memakai baju warna pink dan berambut gondrong?
- Banyak cara untuk menjadi anak laki-laki dan semua pilihan ok saja, kok.
- Itu baju yang ia sukai, kenapa kamu tidak suka?
7. “Kenapa Aldo selalu main sama anak perempuan, Ma?”
Tegaskan, bergaul itu harus dengan siapa pun. Laki-laki boleh bermain dengan perempuan, begitu pun sebaliknya.
Jawaban terbaik dari Mama sebaiknya demikian.
- Anak laki-laki dan perempuan boleh kok main bersama.
- Aldo boleh memilih berteman dengan siapa pun. Kamu juga kan, maunya boleh pilih teman sendiri?
8. “Ma, kenapa Tommy larinya seperti anak perempuan?
Ingatkan, mengatai-ngatai teman adalah hal yang tidak baik.
Jadi katakan seperti ini kepada anak mama.
- Tidak baik menjuluki teman dengan ucapan yang membuat mereka tersinggung atau merasa buruk. Kamu juga tidak mau kan diejek?
- Mengata-ngatai anak laki-laki lari seperti perempuan juga menghina anak perempuan, lho. Banyak kan anak perempuan yang kuat dan larinya lebih cepat daripada laki-laki?
9. “Amelia hanya mau main sama anak laki-laki. Dia aneh ya, Ma?”
Mama boleh lihat jawaban untuk pertanyaan nomor 7. Tegaskan, bahwa berteman justru harus dengan siapa saja.
Jawab ini untuk anak mama:
- Banyak cara untuk menjadi anak perempuan, salah satunya dengan bermain dengan anak laki-laki. Coba deh, kamu pasti akan merasakan perbedaannya.
10. “Benar ya Ma, anak laki-laki lebih pintar olahraga dan matematika?”
Perhatikan mengapa anak mama memiliki pandangan seperti ini. Mungkin, ia melihat hanya sebagian temannya saja. Kenalkan ia pada orang berprestasi di luar lingkungan pertemanannya.
Ingatkan anak mama, bahwa:
- Memang benar ada anak laki-laki yang pintar matematika dan olahraga. Tapi, ada banyak anak perempuan juga sangat pandai olahraga (bisa disebutkan contohnya) dan juga jago matematika (sebutkan nama anak berprestasi).
- Tiap orang punya kepandaian masing-masing, dan itu enggak ada hubungannya dengan jenis kelamin.
Nah, semoga skenario tanya jawab ini bisa membantu Mama lebih siap menghadapi pertanyaan anak mama ya!
Selamat berdialog seru!