Nugie Ajarkan Anak Peduli Lingkungan dan Daur Ulang Sampah Plastik
Dikenal sebagai musisi yang lekat dengan alam, Nugie ajak anaknya untuk cinta lingkungan sedari dulu
23 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sedari dulu, sampah plastik menjadi salah satu masalah utama pencemaran lingkungan hidup. Hal ini dikarnakan sampah plastik merupakan sampah yang tidak mudah mengurai. Butuh waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami.
Di tahun 2020 lalu, Indonesia menggagas rencana untuk mengatasi damoak limbah plastik bagi generasi mendatang. Dari sini, kita harus menyadari bahwa kunci keberhasilkan usaha ini berada di generasi muda.
Apalagi, generasi muda kita saat ini akan menjadi generasi yang paling terdampak apabila krisis limbah ini tidak dapat ditanggulangi dari sekarang.
“Perilaku kita yang menganggap enteng dan berpikiran “nanti ada yang urusin kok” menjadikan sampah plastik semakin menumpuk. Perilaku itu yang jadi kebiasaan buruk, apalagi kalau kita sampai buah sampah sembarangan,” kata Nugie selaku Musisi dan Penerima Penghargaan Satyalencana Wira Karya 2018, dalam Peringatan Hari Anak Nasional oleh Tropical, Kamis (21/7/2022).
Tumbuh sebagai sosok yang mencintai alam dan sangat peduli dengan kebersihan lingkungan. Nugie mengajak kedua anaknya untuk lebih aware dengan lingkungan sekitar, termasuk permasalahan tentang sampah.
Berikut Popmama.com telah siapkan ulasan selengkapnya.
Editors' Pick
1. Nugie ajarkan anak seminimal mungkin menghasilkan sampah plastik
Permasalahan sampah plastik memang tidak ada habisnya. Daripada membuatnya menumpuk di rumah, alangkah baiknya kita bisa memanfaatkannya dengan mendaur ulang sampah-sampah tersebt.
Daur ulang sampah plastik tidak hanya akan menyulap limbah tersebut menjadi indah, tetapi juga bermanfaat.
“Kalau mengolah sampah biasanya dijadikan barang-barang keperluan rumah, seperti hiasan, stationery, atau tempat duduk. Cuman buat saya selain kita mengajarkan mengolah kepada anak, kita juga harus mengurangi limbah tersebut,” ungkap Nugie.
Nugie mengajarkan kepada dua anaknya untuk mengurangi dan bahkan sebisa mungkin tidak menghasilkan limbah sampah dari aktivitas yang mereka lakukan.
“Dalam artian, plastik-plastik kalau bisa kita gunakan seminimal mungkin. Jangan sekali pakai langsung buang, supaya organisasi sampah yang ada di rumah lebih mudah,” tambahnya.
2. Mencontohkan langsung kepada anak agar mereka paham dan turut mengikuti
Dalam mengajarkan kepedulian terhadap lingkungan, Nugie mengatakan jika kedua anaknya melihat sendiri apa yang dilakukannya sehari-hari. Berawal dari mengamati, anak-anaknya pun mulai melakukan hal serupa dan lama-kelamaan jadi kebiasaan.
“Mereka ngeliat sendiri apa yang saya bawa sehari-hari, pada saat kita pergi ke sekolah, nganterin dia sekolah, pas pergi jalan-jalan, saya lebih memilih untuk tidak membuang apa pun yang kita pakai sehari-hari. Kalau pun harus jajan, saya biasanya bawa wadah sendiri,” ungkap Nugie.