7 Penyebab Terjadinya Jerawat saat Remaja Pubertas, Bukan Cuma Hormon
Jerawat pada usia remaja sering kali disebabkan karena beberapa faktor, ketahui pula penanganannya!
2 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berdasarkan data Global Burden of Disease, angka prevalensi jerawat mencapai 8 persen pada orang dewasa muda berusia 12-25 tahun.
Meski menjadi masalah kulit yang bisa dialami setiap orang, namun ada usia tertentu yang memengaruhi timbulnya jerawat.
Mengutip dari Hopkins All Children, jerawat biasanya dimulai pada masa awal terjadinya pubertas sejak usia 12 tahun atau bahkan kurang dari usia tersebut. Jerawat pada usia remaja sering kali disebabkan karena beberapa faktor.
Nah, kali ini Popmama.com siap membahas lebih lanjut mengenai penyebab terjadi jerawat saat remaja puber.
1. Adanya perubahan hormon di usia pubertas
Ketika memasuki tahap perkembangan remaja, penyebab utama timbulnua jerawat puber adalah karena perubahan hormon. Memasuki usia pubertas, produksi hormon di dalam tubuh anak mengalami naik turun.
Hormon yang tidak stabil inilah yang merangsang kelenjar minyak pada pori-pori di kulit keluar secara berlebih.
Jika sebum dan sel kulit mati menumpuk, maka pori-pori akan tersumbat dan berujung berkembang biak di dalamnya. Akibatnya, pembengkakan dan kemerahan pun yang menyebabkan jerawat.
“Penyebab jerawat yang pertama dan paling banyak dialami adalah pengaruh hormon yang membuat kulit menjadi lebih berminyak,” kata dr Theresia Movita, Sp.DVE, FINSDV, FAADV selaku Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin berdasarkan Siaran Pers ERHA Acne Center yang diterima Popmama.com.
2. Masalah hygiene atau kebersihan wajah
Remaja yang sudah mengalami perubahan hormon sering kali kurang pandai dalam merawat kebersihan kulit. Padahal, Kebersihan wajah pada remaja memegang peranan penting dalam munculnya jerawat.
Pemeliharaan kebersihan wajah yang buruk dapat menyebabkan penumpukan minyak, kotoran, sel-sel kulit mati, dan bakteri di kulit. Itu semua lah yang berujung dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat pada remaja.
“Ada juga karena masalah hygiene atau kebersihan wajah,” ungkap dr. Theresia Movita.
Editors' Pick
3. Kebiasaan makan yang tidak sehat
Banyak yang masih tidak tahu bahwa pola makan tinggi gula, lemak jenuh, atau makanan cepat saji dapat meningkatkan produksi minyak berlebih dan berujung menyebabkan jerawat.
“Ada juga karena faktor makanan seperti junk food, makanan tinggi kalori, dan banyak gula atau yang memiliki indeks glikemik tinggi,” ucap dr. Theresia Movita.
Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa makanan yang mengandung produk susu mempengaruhi tingkat jerawat pada remaja.
4. Polusi dan lingkungan yang kotor
Paparan polusi udara, debu, dan lingkungan yang kotor dapat menempel pada kulit. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan zat-zat yang berujung menyumbat pori-pori kulit.
Pori-pori yang mengalami penyumbatan dapat mengakibatkan peradangan dan pembentukan jerawat.
Untuk mengurangi dampak polusi dan lingkungan yang kotor, disarankan untuk menjaga kebersihan wajah secara teratur, menggunakan produk perawatan kulit yang dapat melindungi kulit dari polusi, dan menghindari paparan berlebihan terhadap zat-zat berbahaya.
5. Mengalami stres
Stres dapat mempengaruhi produksi hormon dalam tubuh, sehingga berujung meningkatkan risiko anak jadi mudah berjerawat.
Selain itu, secara tidak disadari stres juga dapat memicu kebiasaan buruk seperti menyentuh wajah secara berulang yang dapat menyebabkan penyebaran bakteri dan penumpukan minyak.
6. Penggunaan produk perawatan yang tidak cocok
Tidak bisa dipungkiri, usia remaja menjadi fase di mana anak menggonta-ganti produk perawatan kulit demi mencari yang cocok. Namun, sering kali mereka memilih tanpa membaca dahulu kandungan yang terdapat di dalamnya.
Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung bahan-bahan iritasi atau komedogenik dapat menyebabkan jerawat. Penggunaan produk yang tidak cocok dengan jenis kulit pun juga bisa menjadi penyebab jerawat.
7. Faktor genetik memegang peranan penting!
Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam kemungkinan anak mengalami jerawat. Jika salah satu atau kedua orangtua memiliki riwayat jerawat yang parah, kemungkinan anak mereka juga akan mengalami masalah jerawat.
Dalam mengatasi jerawat yang muncul ketika memasuki fase remaja, Dokter There menyarankan untuk mencuci muka tiga kali sehari demi menjaga kebersihan wajah.
Jangan lupa pula untuk menggunakan pelembab dan sunscreen sebelum beraktivitas keluar rumah. Menjaga pola makan sehat juga perlu diterapkan, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menghindari junk food, dan makanan dengan indeks glikemik tinggi.
Demikian informasi seputar penyebab terjadi jerawat saat remaja puber. Perlu diketahui pula bahwa jerawat merupakan hal yang wajar. Jadi, alih-alih insecure, ada baiknya anak menjaga gaya hidup seperti yang sudah disarankan di atas.
Baca juga:
- Cara Menyembuhkan Jerawat ala dr. Adrian, Remaja Harus Coba!
- 10 Merek Toner untuk Kulit Berjerawat pada Remaja
- 10 Sabun Cuci Muka Remaja Berjerawat