Tanda-Tanda Bipolar pada Anak Remaja, Sering Tidak Disadari Orangtua!
Bipolar merupakan gangguan mental yang menyebabkan terjadinya perubahan mood yang ekstrem
29 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gangguan bipolar pada anak remaja sering kali salah didiagnosis. Pasalnya, gejala pertama remaja yang menderita bipolar sering kali sama dengan mereka yang menderita unipolar depression atau depresi mayor.
Mereka kerap disalahartikan sebagai depresi atau menderita kecemasan. Kemudian, banyak pula remaja yang menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) juga salah didiagnosis sebagai bipolar.
Selain itu, fluktuasi hormonal yang sering ditemui pada remaja dapat menyebabkan pola perilaku mirip dengan gangguan bipolar. Seorang remaja hormonal dapat mengalami naik turunnya suasana hati dalam waktu yang sangat singkat. Ini dapat membingungkan diagnosis lebih lanjut.
Lantas, apa saja tanda-tanda bipolar pada anak remaja? Berikut Popmama.com telah menyiapkan ulasannya dilansir dari Houston Behavioral Healthcare Hospital.
Editors' Pick
1. Tanda-tanda gangguan bipolar pada remaja
Untuk memahami perbedaan antara gangguan bipolar, perubahan suasana hati, dan masalah kesehatan mental lainnya, setidaknya Mama perlu memahami bagaimana gangguan bipolar biasanya muncul.
Seseorang dengan gangguan bipolar akan melalui episode mania (tinggi) dan di lain waktu mengalami episode depresi (rendah). Seorang remaja yang mengalami episode mania, di antara lain:
- Bertindak tidak dewasa untuk usia mereka
- Memiliki temperamen pendek
- Punya insomnia, tapi tetap merasa berenergi
- Mengalami kesulitan fokus pada tugas
- Biasanya tertarik pada seks atau pembicaraan seksual
- Suasana hati yang meningkat dan optimisme yang berlebihan
- Kesulitan berkonsentrasi
- Rasa mementingkan diri sendiri yang meningkat
Sedangkan bagi remaja yang mengalami episode depresi, kemungkinan akan merasakan:
- Memiliki perasaan sedih yang luar biasa
- Sering mengalami sakit kepala dan perut dan/atau sakit kronis
- Banyak tidur atau tidak sama sekali tidur
- Berjuang melewati hari dengan perasaan tidak berharga
- Makan berlebihan atau kurang makan
- Merasa lesu dan tidak mampu untuk bersenang-senang
- Marah, khawatir, dan cemas
- Memiliki pikiran untuk bunuh diri
2. Apakah perubahan suasana hati pada remaja sama dengan bipolar?
Setelah membaca tanda-tanda atau gejalanya, sebagian dari Mama mungkin berpikir bahwa semua remaja pernah mengalami gejala-gejala itu. Tetapi, ada perbedaan signifikan untuk menentukan apakah anak mama menghadapi bipolar atau tidak.
Biasanya, remaja yang menunjukkan gejala gangguan bipolar akan:
- Memiliki riwayat perubahan suasana hati yang cepat berubah
- Lebih mungkin untuk menarik diri dari lingkungan dan tidur lebih banyak
- Memiliki riwayat keluarga dengan gangguan bipolar
- Memiliki perubahan suasana hati yang singkat, tetapi sering terjadi
- Tidak merespons dengan baik terhadap terapi antidepresan
- Memiliki kecenderungan perilaku psikotik
- Memiliki pola musiman untuk suasana hati mereka
- Lebih cenderung menyalahgunakan zat berbahaya atau mencoba bunuh diri
Itulah mengapa sangat penting untuk mengawasi gejala pada anak remaja. Bahkan, lebih disarankan untuk membuat catatan harian tentang suasana hati atau episode yang dihadapi anak. Dengan begitu, dokter bisa memperoleh informasi untuk membuat diagnosis yang jelas dan benar.