Eksklusif: Fangirl sejak Kecil, Kinal eks JKT48 Jadikan Idola sebagai Support System
Ketertarikannya dengan idola K-Pop berbuah positif karena membuat Kinal menjadi anggota JKT48
27 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa di antara Mama yang punya anak seorang fangirl atau fanboy?
Mempunyai sosok idola dalam hidup bisa tetap berjalan positif, tergantung bagaimana anak mama menjalaninya.
Sering kali ada beberapa orang yang berpikirkan jika kekaguman penggemar terhadap idolanya dikategorikan sebagai ketertarikan secara romantis, padahal tidak demikian.
Sosok idola bagi penggemar tidak hanya sebagai penghibur semata, tetapi juga bisa menjadi support system dalam menjalani hidup, sehingga tidak bisa diremehkan begitu saja.
Sejak duduk di bangku SMP, Kinal eks JKT48 sudah menyukai musik K-Pop dan mengidolakan artis- artis yang ada di bawah naungan SM Entertainment. Ketertarikannya dengan idola K-Pop berbuah positif karena membuatnya menjadi anggota JKT48.
Sebab tanpa mereka, mungkin perempuan yang terpilih sebagai Millennial Mama of the Month edisi Oktober 2022 ini tidak akan mengikuti audisi JKT48 dan lebih memilih untuk menjalani hidup sebagai orang biasa.
Buat yang penasaran dengan ulasan selengkapnya, berikut Popmama.com siap membahas Kinal eks JKT48 jadikan idola sebagai support system.
1. Penggemar K-Pop, Kinal eks JKT48 belajar menabung untuk bisa membeli merchandise idola
Fenomena Korean Wave berkembang sangat cepat di Indonesia sejak awal tahun 2000-an. Mulanya, yang paling diminati adalah drama Korea. Namun seiring berjalannya waktu, musik dengan berbagai genre dalam bahasa Korea juga sudah memiliki banyak peminat di tanah air.
Kinal menyukai idola Korea Selatan sejak dirinya duduk di bangku kelas 1 SMP. Idolanya pada saat itu adalah artis-artis generasi 2 yang berada di bawah naungan SM Entertainment, seperti TVXQ, Super Junior, dan SNSD.
Dari ketertarikannya dengan SM Town family, Kinal sampai mempunyai teman-teman baru yang ia kenal lewat perkumpulan antar fandom. Sama seperti penggemar pada umumnya, Kinal juga mengumpulkan barang atau merchandise yang berkaitan dengan sang Idola.
“Aku sukanya dari SMP kelas 1 karena ketularan teman-teman aku. Dulu aku sampai ikut gathering antar fandom. Bahkan dulu pas gathering umur aku yang paling kecil, makanya disayang banget. Aku juga ngumpulin uang buat beli CD, bahkan punya album sendiri untuk tempat CD. Di kamar aku isinya poster SNSD semua,” kata Kinal dalam wawancara eksklusif bersama Popmama.com.
Kinal akui dirinya tidak terlalu mengikuti idola K-Pop generasi sekarang. Hingga saat ini, ia masih suka mendengarkan lagu-lagu Korea jaman dahulu.
Menurutnya, lagu K-Pop jaman generasi 2 masih enak didengar dan terkadang membuatnya bernostalgia ke masa lalu.
“Aku sampai sekarang masih suka dengerin lagu Korea jaman dulu karena mggak terlalu ngikutin idol sekarang. Lagu korea jaman generasi 2 aku hafal semua, karena dulu aku kerjaannya ngehafalin lirik lagu,” lanjutnya.
Editors' Pick
2. Arti sosok idola bagi Kinal eks JKT48 secara pribadi
Tumbuh sebagai seorang fangirl menjadi pengalaman berkesan tersendiri bagi Kinal. Ia tidak hanya bisa mendapat kenalan baru dari fandom yang sama, tetapi juga bisa melepas penat yang dirasakannya saat fangirling.
“Idola menurut aku benar-benar pembuang stres. Bisa melupakan dunia dengan mendengar atau nonton mereka nyanyi. Rasanya happy aja pas bisa melhat mereka,” ujar Kinal.
Yang paling mengharukan ialah Kinal tumbuh dan berkembang bersama dengan idolanya. Ia ingat persis bagaimana dirinya yang kala itu masih duduk di bangku sekolah sangat mengagumi SNSD dan TVXQ. Hingga kini, perasaan kagum kepada idolanya tidak pernah luntur.
“Rasanya terharu sekaligus berkesan karena aku tumbuh dan berkembang sama mereka. Dulu masih kecil sampai sekarang sudah besar, bahkan punya anak, aku masih masih tetap mengidolakan mereka,” tambahnya.
3. Kinal eks JKT48 menjadikan sosok idola sebagai supporting system dalam hidup
Ketertarikan Kinal kepada artis Korea membuat Mama satu anak ini menjadikan Idolanya sebagai support system, khususnya ketika ia melewati hari-hari yang berat.
“Aku menjadikan idola sebagai penyemangat aku, karena rasanya yang paling aku suka di dunia cuma itu aja. Aku dari kecil cuma suka dengerin lagu Korea aja. Sampai orangtua aku sempat khawatir, karena aku cuma suka Korea,” ujar Kinal.
Dulungnya, orangtua Kinal tidak terlalu mendukung dirinya sebagai fangirl lantaran Kinal suka begadang untuk menonton idola kesukaannya. Kendati begitu, Kinal akui hal yang membuatnya daftar untuk audisi JKT48, yakni karena idolanya.
“Orangtua aku dulu nggak support karena tahu aku suka begadang dulu. Orangtua aku bilang ‘jangan dong, jangan terlalu suka sampai segitunya’ tapi kan karena aku suka Korea aku jadi daftar JKT48. Kalau nggak, aku nggak akan daftar,” ungkapnya.
Meski tidak terlalu mendukung, namun orangtua Kinal tidak melarang anaknya untuk membeli merchandise yang berkaitan dengan sang Idola. Sebab, dari dulu Kinal membiasakan untuk membeli barang-barang tentang idola dari uang hasil tabungannya sendiri.
“Orangtua aku nggak melarang untuk beli merchandise, karena itu pakai uang aku sendiri. Selama pakai uang sendiri pasti dibolehin dan terserah mau beli apa aja, asalkan nggak melenceng,” lanjutnya.
4. Pesan Kinal eks JKT48 kepada para remaja agar apa yang disukai tetap berjalan positif
Di jaman sekarang, sebagian besar penggemar K-Pop adalah kalangan remaja. Kinal berpesan kepada para remaja di luar sana untuk tetap melakukan aktivitas fangirling atau fanboying secara positif.
Mendukung idola itu boleh, asalkan tidak terlalu fanatik apalagi sampai membuat orangtua susah menuruti kemauan sang Anak. Jika ingin membeli merchandise idola, usahakan untuk membelinya dari hasil tabungan, jangan menyusahkan orangtua.
“Supaya mengidolakan seseorang berjalan tetap positif, yang terpenting jangan lupa dunia nyata. Mendukung boleh, tapi jangan terlalu fanatik dan berujung ke hal negatif. Nggak ada salahnya mendukung dalam kategori biasa, yang penting kita dukung idola dengan cara baik,” ucap Kinal.
Mempunyai idola juga mengajarkan beberapa hal positif bagi anak, seperti belajar menabung hingga bersikap disiplin.
“Dari mempunyai idola ini aku pun jadi belajar nabung sendiri, mengusahakan jangan sampai pakai uang orangtua. Dari suka K-Pop itu juga bisa belajar nabung dan diajarin bersikap disiplin biar nggak lupa waktu,” tambahnya.
5. Orangtua bisa dukung anak, namun jangan lupa tegur jika kegiatan fangirling atau fanboying sudah melenceng
Menurut Kinal, orangtua sudah sepatutnya mendukung apa pun yang disukai anak. Jika Mama mempunyai anak yang mengidolakan artis tertentu, tidak ada salahnya untuk membiarkannya asalkan tetap ada batasannya.
Jika perilaku anak sudah melenceng atau tidak sesuai moral usai mengidolakan artis tertentu, alangkah baiknya Mama bisa menegur dan mengarahkannya.
“Orangtua boleh dukung anaknya, asal tetap ingat ada batasan. Kayak mama aku nggak ngebolehin anaknya begadang karena nonton Korea terus, itu bagus. Anak perlu diingatkan basic rules yang ada di dunia, jangan sampai dilanggar,” tutur Kinan.
Jadi itu dia ulasan terkait Kinal eks JKT48 jadikan idola sebagai support system. Dari sini Mama dan anak bisa belajar bahwa kegiatan mengidolakan seseorang bisa berjalan positif, bahkan mengajari banyak hal yang sebelumnya tidak pernah ditemukan.
Millennial Mama of the Month Edisi Oktober 2022: Devi Kinal Putri
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Social Media - Irma Ediarti
Design - Aristika Medinasari
Photographer - Michael Andrew P.
Videographer - Iqbal Pratama, Krisnaji Iswandi
Stylist - Onic Metheany, Putri Syifa Nurfadilah
Makeup Artist & Hair Do - Linda Kusumadewi
Wardrobe - AYACO
Location - OMDC Playground
Baca juga:
- Eksklusif: Cara Suami Devi Kinal Putri Dukung sang Istri saat Postpartum Depression
- Millennial Mama of the Month Edisi Oktober 2022: Devi Kinal Putri
- Lirik Lagu 'Flying High' dari JKT48 dan Terjemahan Bahasa Indonesianya