Mengapa Anak Suka Menyalahkan Orang Lain? Kenali Masalahnya, Yuk!
Bisa saja pemicunya adalah orang-orang terdekat sang Anak!
16 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika ada yang mengatakan bahwa seorang anak yang baru lahir bagaikan kertas putih, suci dan bersih, maka pernyataan tersebut benar adanya.
Karakter dan sikap dari seorang anak akan terbentuk dengan sendirinya sesuai dengan perlakuan yang diberikan oleh kedua orangtuanya terhadap kehidupan sang Anak.
Jika ia diajarkan hal-hal baik, maka bukan tidak mungkin jika ia tumbuh menjadi anak yang sopan dan terdidik.
Namun beda hal jika ia terbiasa hidup di lingkungan yang tidak baik, bisa saja nantinya ia akan terpengaruh hal negatif dari orangtua dan orang-orang terdekat lainnya.
Mengetahui hal tersebut, maka sebagai orangtua sudah sepantasnya Mama dan Papa memberikan contoh dan edukasi yang tepat bagi sang Anak.
Hal itu juga berkaitan dengan sikap yang seringkali dilakukan oleh anak, yaitu suka menyalahkan orang lain ketika ia salah.
Sikap seperti itu tidak sepatutnya dimiliki seseorang, terlebih lagi anak-anak.
Jangan sepelekan masalah tersebut hanya karena ia masih kecil ya, Ma!
Sikap negatif yang anak miliki harus segera dicegah sejak dini sebelum sikap tersebut menempel pada dirinya dan sulit untuk diubah.
Berbicara mengenai sikap anak yang suka menyalahkan orang lain, maka kali ini Popmama.com akan memberikan 5 alasan mengapa anak seringkali menyalahkan orang lain meskipun ia melakukan kesalahan.
Sebelum memarahinya, mari kita introspeksi sejenak.
1. Tidak diajarkan jujur sejak kecil
Nilai-nilai baik perlu sekali Mama tanamkan pada anak semenjak ia kecil, bahkan semenjak di dalam kandungan.
Hal tersebut dimaksudkan agar si Anak dapat tumbuh menjadi anak yang tidak hanya cerdas, namun juga memiliki sopan santun dan moral yang baik.
Salah satu nilai yang perlu Mama ajarkan pada anak adalah kejujuran. Percuma saja rasanya jika anak mama berprestasi di sekolahnya namun ternyata ia bukanlah murid yang jujur.
Dengan sikap jujur pula, Mama dapat mencegah sikap menyalahkan orang lain pada sang Anak. Ketika ia berani jujur terhadap kesalahannya, maka tidak ada lagi sikap menyalahkan orang lain pada dirinya.
Dengan begitu pun, ia jadi lebih bisa bertanggung jawab atas perbuatan yang ia lakukan tanpa harus menunjuk orang lain yang melakukan kesalahan tersebut.
Editors' Pick
2. Mencontoh sikap defensif dari orangtua
Meskipun Mama sudah berusaha sebaik mungkin untuk memberikan pengaruh-pengaruh positif pada anak, namun mengapa Mama masih merasa bahwa si Anak masih sering menyalahkan orang lain atas perbuatannya?
Mungkin hal tersebut dapat terjadi akibat perlakuan Mama kepada orang lain. Bukan tidak mungkin lho, Ma jika sang Anak memperhatikan sikap Mama dalam berinteraksi dengan orang lain.
Ketika ia menyadari bahwa Mama atau Papa mempunyai sikap yang tidak ingin disalahi, melainkan menyalahkan orang lain, maka bisa saja ia mencontoh perilaku dari orangtuanya tersebut.
Bukan hanya karena alam bawah sadarnya yang menuntunnya berbuat demikian, namun juga karena ia merasa bahwa sikap tersebut bukanlah suatu kesalahan, karena ia melihat role model-nya juga berperilaku demikian pada orang lain.