Sibling Rivalry adalah Nyata. Lakukan 7 Hal Ini untuk Menghentikannya!
Membiarkan mereka bertengkar adalah cara untuk membuat mereka berhenti bersaing
14 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Persaingan antarsaudara atau sibling rivalry adalah nyata.Meski namanya saudara, anak-anak cenderung memiliki rasa bersaing yang memicu pertengkaran. Pertengkaran antara si Adik dan si Kakak terkadang dipicu oleh hal sepele, seperti berebut mainan, makanan, saling meledek, berebut perhatian orangtua, atau sekedar berselisih paham. Jika pertengkaran itu tidak terjadi setiap hari, maka hal tersebut bukanlah masalah. Anggap saja pertengkaran mereka sebagai penyemarak keluarga.
Namun, jika pertengkaran antar saudara kandung terus terjadi, maka bukan tidak mungkin jika Mama dan Papa pusing dibuatnya. Hal yang orangtua inginkan dari anak-anaknya adalah kerukunan dan kerja sama yang baik antar keduanya.
Mengetahui hal tersebut akan sulit diterapkan pada anak-anak, maka dari itu berikut Popmama.com telah merangkum 7 tips yang dapat Mama dan Papa lakukan agar anak-anak tidak bertengkar.
Simak baik-baik ya!
1. Jangan menyaksikan pertengkaran mereka
Sebaiknya orangtua tidak perlu untuk menjadi penonton saat anak-anak sedang bertengkar. Hal tersebut bertujuan agar mereka tidak semakin mencari-cari perhatian dari Mama dan Papa.
Semakin Mama menyaksikannya, maka semakin lama pula pertengkaran mereka berlangsung.
Jika Mama yakin pertengkaran itu tak berbahaya, maka Mama dapat meninggalkan ruangan dan membiarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa pembelaan dari Mama pada salah satu pihak.
2. Menjadi penengah yang baik
Ketika kakak dan adik bertengkar, sebaiknya amati terlebih dulu pertengkaran mereka.
Ketika Mama telah menemukan permasalahannya, maka Mama dapat memberikan solusi yang terbaik bagi mereka. Tapi, ada aturan untuk menyampaikan solusi ini. Pertama berikan solusi ketika anak meminta, kedua berikan solusi ketika pertengkaran sudah ke arah bahaya, misalnya ketika salah satu anak melakukan kekerasan fisik.
Misalnya ketika kakak sedang bermain boneka, sedangkan adik juga menginginkan benda yang sama, maka Mama dapat memberikan waktu pada mereka untuk bergantian menggunakan mainan tersebut.