Infeksi Saluran Ginjal Bisa Terjadi pada Anak Mama
Tak bersih saat membasuh anus merupakan salah satu penyebabnya!
20 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pielonefritis adalah penyakit infeksi pada ginjal yang disebabkan oleh bakteri atau virus.
Bakteri dan virus biasanya mencapai kandung kemih melalui uretra (saluran yang mengeluarkan urine dari kandung kemih) dan menyebabkan infeksi yang memengaruhi ginjal hingga memicu pielonefritis
Infeksi yang terjadi berulang kali dapat menyebabkan luka hingga mengakibatkan gagal ginjal.
Infeksi ginjal memang jarang ditemukan dibanding infeksi saluran urine, namun infeksi ginjal memang jauh lebih serius daripada itu.
Tak hanya orang dewasa, infeksi ginjal justru lebih sering dirasakan oleh anak-anak khususnya anak perempuan.
Mengetahui bahaya dari infeksi ginjal yang dapat terjadi pada anak mama, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa faktanya.
1. Penyebab infeksi ginjal pada anak
Dilansir dari laman healthline.com, pielonefritis atau infeksi ginjal disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih melalui kulit di sekitar anus atau vagina.
Penyebab paling umum dari infeksi ginjal adalah bakteri E. coli, yang berasal dari usus. Kebanyakan infeksi ginjal terjadi karena bakteri yang menyebar dari anus ke uretra.
Selain itu, berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan seorang anak terkena infeksi ginjal:
- Jenis kelamin
Anak perempuan memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi ginjal daripada anak laki-laki.
Pasalnya, uretra perempuan lebih pendek daripada laki-laki sehingga bakteri menempuh jarak yang tidak terlalu jauh dari luar hingga mencapai kandung kemih.
- Gangguan pada saluran urine
Apapun yang memperlambat aliran urine seperti batu ginjal, kelainan struktur pada sistem urine, atau kelenjar prostat yang membesar, dapat meningkatkan risiko seorang anak terkena infeksi ginjal.
- Melemahnya sistem imun
Kondisi medis yang merusak sistem imun seperti diabetes dan HIV, dapat meningkatkan risiko infeksi ginjal.
- Penggunaan kateter urin jangka panjang
Ketika dirawat, penggunaan kateter sangatlah dibutuhkan untuk membantu pasien lebih mudah mengeluarkan urine.
Namun jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, kateter dapat merusak saluran kemih dan menyebabkan infkesi ginjal.
- Vesicoureteral reflux
Vesicoureteral reflux terjadi ketika adanya aliran kencing yang mengarah balik ke ginjal. Hal tersebutlah yang dapat menyebabkan infkesi ginjal pada seseorang.
- Penggunaan gelembung dalam bak mandi
Bermain gelembung saat mandi di bathup memang menyenangkan, namun hal tersebut nyatanya dapat menyebabkan infeksi ginjal.
Pasalnya bakteri dan sabun dapat lebih mudah masuk ke dalam uretra.
- Pakaian ketat
Pakaian yang ketat bukan hanya tidak baik digunakan oleh orang dewasa, anak-anak pun tidak dianjurkan mengenakan pakaian jenis ini.
Khusus bagi anak perempuan, celana yang ketat dapat menyababkan infeksi ginjal yang serius akibat bakteri yang mengumpul di area genital.
- Salah membersihkan anus
Ada baiknya Mama mengajarkan bagaimana cara yang tepat menyeka anus dan alat vitalnya setelah buang air.
Maka dari itu, ajarkanlah padanya untuk menyeka dari depan ke belakang setelah buang air besar untuk mencegah masuknya bakteri yang menyebabkan infeksi ginjal.
- Toilet yang kotor
Toilet yang tidak bersih juga menjadi salah satu penyebab infeksi ginjal.
Pasalnya toilet yang kotor dan mengandung bakteri E.Coli tersebut dapat dengan mudah masuk ke dalam saluran kemih ketika anak buang air.
- Menunda buang air kecil
Menunda-nunda buang air kecil dalam jangka waktu yang lama juga menjadi penyebab lain dari infeksi ginjal.
Editors' Pick
2. Gejala
Ada beberapa gejala yang anak rasakan ketika ia mengalami infeksi ginjal.
Pada umumnya, anak akan merasakan beberapa hal berupa:
- Rewel,
- susah makan atau muntah,
- badan yang lemas atau kurang berenergi,
- nyeri perut,
- pertumbuhan tidak normal,
- mengompol,
- adanya darah dalam urine atau hematuria,
- bau urine yang tidak seperti biasanya,
- jaundice atau sakit kuning.