Sedang Puber, 39 Biji Magnet Ditemukan Masuk ke Penis Bocah 12 Tahun
Masalah ini terjadi karena si ABG tidak tahu bagaimana mengatasi gejolak pubertas
16 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bocah laki-laki asal Tiongkok baru saja menjalankan operasi besar setelah diketahui ginjalnya berhenti memproduksi urine. Setelah diselidiki, ternyata penyebabnya adalah benda asing yang sengaja dimasukkan ke dalam penisnya.
Insiden yang mengkhawatirkan itu terjadi pada (13/01). Menurut laporan berita, orangtua dari anak yang tidak disebutkan namanya itu merasa khawatir ketika anaknya menunjukkan gejala anuria atau tidak bisa buang air kecil.
Mengetahui hal tersebut, sontak orangtuanya pun segera membawanya ke rumah sakit. Awalnya, bocah 12 tahun tersebut mengeluh sakit perut dan mengatakan bahwa ia telah menelan biji magnet.
Namun, ahli urologi menemukan bahwa 39 biji magnet tersebut telah sengaja dimasukan ke dalam saluran kemihnya. Akhirnya bocah itu pun mengaku bahwa ia telah memasukan biji magnet tersebut ke dalam penisnya karena penasaran.
Dokter mengatakan bahwa mereka telah menemukan banyak kasus benda asing yang tersangkut di uretra, terutama di kalangan anak laki-laki berusia 11-12 tahun, yang baru saja mencapai masa puber.
Untungnya, dalam kasus ini, dokter berhasil mengeluarkan biji magnet melalui proses operasi, dan akhirnya anak-anak tersebut dapat buang air kecil kembali seperti sedia kala.
Benda Asing Pemuas Seksual
Menurut sebuah penelitian, ada peningkatan jumlah kasus benda asing yang masuk ke dalam uretra atau kandung kemih yang disebabkan oleh diri sendiri, terutama pada pasien laki-laki.
Benda-benda yang disisipkan pun beragam, mulai dari benda tajam seperti jarum, pensil dan pulpen hingga benda-benda seperti mainan, sikat gigi, baterai rumah tangga, dan bola lampu.
Bahkan sayur-sayuran dan bagian-bagian hewan pun turut dimasukan ke dalamnya.
Studi juga menemukan bahwa alasan paling umum untuk menyisipkan benda asing ke dalam uretra laki-laki adalah untuk kepuasan seksual, terutama selama masturbasi.
Biasanya stimulasi yang menyenangkan dari uretra secara tidak sengaja ditemukan oleh anak laki-laki, hal tersebut juga diikuti oleh keinginan mereka untuk menggunakan benda-benda berbahaya guna memuaskan hasrat seksualnya.
Setelah melakukan hal tersebut, biasanya, korban akan merasa bersalah, malu, dan terhina. Oleh karena itu, ada keterlambatan dalam mencari bantuan medis.
Seringkali perilaku semacam itu juga dikaitkan dengan gangguan kejiwaan, demensia, keracunan obat, kebingungan mental, atau keingintahuan seksual.
Berkaca dari kasus-kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudah seharusnya orangtua memberikan bimbingan secara penuh pada anak-anaknya ketika sudah beranjak remaja, apalagi bagi anak-anak yang sudah mengalami puber.
Untuk itu, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa cara yang dapat orangtua lakukan untuk mendidik remaja dalam menyikapi hasrat seksualnya.
1. Mengenalkan hal kecil yang dapat membangkitkan hasrat seksual
Banyak seks pranikah diawali oleh hal sederhana, seperti kontak fisik, berduaan di tempat sepi, maupun hal berat seperti konsumsi narkoba dan minuman keras.
Jelaskan pada remaja bahwa membelai dan berpegangan tangan bagi remaja perempuan mungkin berkesan romantis, namun bagi remaja laki-laki hal tersebut sudah cukup untuk membangkitkan hasrat seksual.
Oleh karena itu, buatlah kesepakatan sampai batas mana anak boleh bergaul, keluar malam, maupun berpacaran.