Studi Membuktikan: PR adalah Penyebab Utama Stres Pada Anak
Mengapa dan bagaimana cara mengatasinya?
20 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menurut sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh Better Sleep Council, tugas sekolah atau pekerjaan rumah atau PR adalah sumber frustrasi dan stres terbesar bagi anak.
Pasalnya, PR dapat menghabiskan sebagian besar waktu mereka, yakni sekitar 15 jam lebih dalam seminggu. Bahkan sekitar sepertiga dari anak melaporkan bahwa mereka menghabiskan 20 jam lebih dalam seminggu hanya untuk mengerjakan PR.
Stres pada PR juga dapat berdampak pada jam tidur yang hilang. Menurut survei, 57 persen anak mengatakan bahwa mereka tidak cukup tidur.
Bahkan 67 anak lainnya melaporkan bahwa mereka hanya mendapatkan lima hingga tujuh jam untuk beristirahat. Hal tersebut jauh dari jam tidur yang direkomendasikan, yakni delapan sampai sepuluh jam.
Secara psikologis anak pun merasa lebih tertekan. Pasalnya mereka harus bangun lebih awal dan tidak memiliki kualitas tidur yang baik.
Dilansir dari parents.com, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa solusi yang dapat orangtua berikan pada anak.
Editors' Pick
1. Bagaimana cara mengatasi anak yang stres akibat PR?
Waspadai tanda-tanda stres pada anak akibat mengerjakan PR, salah satu tandanya adalah frustrasi yang terus menerus, kehilangan motivasi, dan berkurangnya minat untuk belajar.
Jika sudah terjadi tanda-tanda tersebut pada anak, maka sebaiknya orangtua segera mengambil beberapa langkah di bawah ini:
- Lakukan penelitian
Periksa situs web sekolahnya untuk melihat apakah mereka memiliki kebijakan mengenai PR yang diberikan pada anak.
Ketahui pula apakah tugas yang diberikan pada anak berlebihan. Setelah melakukan penelitian, buatlah catatan mengenai hal tersebut hingga mendapatkan informasi yang lengkap.
- Konsultasikan dengan orangtua lain
Jika Mama dan Papa berpikir tugas anak terlalu banyak dan sulit untuk dikerjakan, maka tidak ada salahnya jika orangtua menanyakan hal tersebut pada orangtua lain.
Tak perlu bertemu langsung, Mama atau Papa masih bisa mengirim pesan ataupun mengirimkan email untuk menanyakan apakah mereka setuju.
Jika orangtua lain juga berpikir hal yang sama, maka Mama dan Papa dapat memberitahukan hal tersebut pada guru.
- Berbicara dengan guru secara pribadi
Saat berbicara dengan guru si Anak, dekatilah ia dengan cara yang tidak konfrontatif dan kooperatif.
Jika Mama mendapatkan respons yang tidak baik atau diberi penjelasan bahwa PR adalah sebuah kebijakan sekolah, maka jangan ragu untuk menjelaskan apa yang sebenarnya anak mama rasakan.
Jelaskan apa adanya mengenai kesulitan anak dalam menyelesaikan tugas sekolah yang menumpuk hingga membuatnya stres.
Dengan demikian, mungkin saja sang Guru dapat memberikan solusi bagi masalah yang anak rasakan.
2. Bagaimana cara menyelesaikan tugas secara efektif?
Idealnya, PR dapat menanamkan rasa ingin tahu dan mengajar anak-anak untuk belajar secara efektif, termasuk bagaimana membagi waktu mereka antara tugas-tugas yang sulit dan mudah, serta menguji diri mereka untuk retensi.
Tetapi sayangnya, sebagian besar guru tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai hal itu. Menurut Harris Cooper, berikut beberapa cara menyelesaikan pekerjaan rumah secara efektif:
- Ketahui tugas yang harus diprioritaskan
Ajarkan anak sejak dini untuk mengetahui prioritas dalam hidup, termasuk saat menyelesaikan PR.
Maka dari itu, ajarilah mereka untuk mendahulukan PR yang dikumpulkan lebih cepat.
- Selesaikan secepatnya dan jangan pernah menunda
Tak jarang beberapa guru memberikan tugas yang memiliki jangka waktu lama. Meskipun tidak harus segera dikumpulkan, bukan berarti anak dapat menundanya.
Ajarkan ia untuk segera menyelesaikannya agar tidak bertumpuk dan membuatnya semakin frustasi.
- Buat suasana rumah menjadi tenang
Hal terakhir dan yang terpenting adalah membuat suasana rumah menjadi tenang.
Kunci utama dalam mengerjakan tugas adalah ketenangan. Ketika anak tenang, maka konsentrasinya pun menjadi baik. Dengan begitu, pekerjaan rumahnya pun akan semakin cepat selesai.
3. Hindari 3 hal ini ketika anak sedang mengerjakan PR
Selain beberapa hal di atas, Mama juga harus menghindari beberapa hal berikut ketika anak sedang mengerjakan PR.
Beberapa diantaranya ialah:
- Jangan menonton TV saat anak sedang mengerjakan tugas
Tunjukanlah rasa hormat dan berikan sikaplah positif ketika anak sedang menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Jangan membuatnya terganggu dengan suara televisi yang Mama atau Papa tonton.
Jika ingin menonton TV, usahakan untuk tidak menonton di dekatnya agar perhatiannya tidak teralihkan.
- Biarkan ia mengerjakan sendiri
Sudah kewajiban Mama dan Papa untuk mengajarkan anak belajar, namun tidak untuk memberikan jawabannya!
Inilah yang sering terjadi pada kebanyakan orangtua. Dengan selalu memberikan jawaban, maka ia menjadi pemalas dan tidak bertanggung jawab.
Hal tersebut pula yang nantinya akan membuat anak menjadi frustasi ketika Mama atau Papa tidak membantunya mengerjakan tugas.
- Jangan menghukumnya
Ketika nilai tugas yang ia kerjakan tidak sesuai dengan ekspektasi Mama dan Papa, maka jangan pernah menghukumnya. Justru, berikanlah ia semangat agar ia dapat meraih nilai yang lebih baik.
Menghukumnya justru akan membuat anak menjadi tertekan dan akhirnya stres.
Nah, itulah beberapa fakta mengenai PR yang diketahui dapat menjadi penyebab terbesar stres pada remaja.
Cobalah menjadi orangtua yang lebih peka, jika merasa ada yang ganjil dari perlakuannya, maka bisa jadi ia sedang stres dalam menyelesaikan tugas sekolah.
Jika sudah begini, segeralah lakukan tindakan sebelum terlambat.
Baca juga:
- Psikolog Ungkap 6 Cara Mengatasi Mood Remaja yang Masih Labil
- 5 Cara Ampuh Mendisiplinkan Remaja
- Rutinitas Kecantikan untuk Anak Remaja Sebelum Berangkat Sekolah