Viral Momo Challenge, Ketahui Cara Cegah Hal Negatif Medsos pada Anak!
Momo challenge kini sudah memakan beberapa korban anak di seluruh dunia
8 Agustus 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah geger dengan Blue Whale Challenge, kini Momo Challenge menjadi tren dikalangan para remaja.
Momo sendiri adalah nama akun media sosial yang dapat terlihat dibeberapa media sosial seperti WhatsApp, Facebook, dan YouTube.
Dilansir dari The Sun, menurut Unit Investigasi kejahatan Komputer di negara bagian Meksiko, Tabasco, permainan tersebut dimulai di Facebook.
Para pemain Momo Challenge ditantang untuk berkomunikasi dengan nomor yang tidak diketahui.
Setelah menghubungi Momo nantinya para pemain Momo Challenge akan dihujani dengan berbagai macam pesan teks dan gambar yang sangat menakutkan.
Beberapa pemain Momo Challenge mengatakan bahwa Momo akan menanggapi pembicaraan dengan gambar kekerasan dan pemain akan diancam jika menolak untuk mengikuti setiap perintah dari permainan tersebut.
Lebih mengerikannya lagi, avatar yang digunakan oleh Momo adalah gambar seorang perempuan dengan wajah menyeramkan dan mata menonjol yang diambil dari karya seniman Jepang Midori Hayashi.
Momo Challenge yang menyebar melalui WhatsApp diduga kuat menjadi penyebab kematian seorang gadis berusia 12 tahun asal Argentina.
Sebelum gadis tersebuut akhirnya gantung diri di pohon belakang rumahnya, ia terlebih dahulu memfilmkan kegiatannya.
Kuat dugaan kalau aksi bunuh diri yang dilakukan oleh gadis berusia 12 tahun itu lantaran ada seseorang yang mendorongnya.
Mengetahui bahwa media sosial dapat berdampak buruk pada psikologi remaja, bahkan menyebabkan kematian, maka penting bagi orangtua untuk melakukan langkah tepat untuk mencegah hal buruk terjadi pada anaknya.
Maka dari itu, berikut Popmama.com merangkum 5 cara mencegah hal negatif medsos dan berbagai macam tren challange yang ditawarkan pada anak!
1. Jadilah orangtua yang up to date dan melek teknologi
Hidup di zaman yang serba teknologi, maka hal tersebut juga menuntut orangtua untuk terus berkembang.
Jika tidak begitu, maka orangtua akan ketinggalan info-info terkini yang berkaitan dengan tumbuh kembang sang Anak.
Mengingat kemudahan teknologi dapat membuat anak-anak bebas bereksplorasi di media sosial, maka penting bagi Mama dan Papa untuk tetap mengawasinya.
Memastikan bahwa ia tidak menyalahgunakan media sosial adalah tugas utama bagi kedua orangtua.
Mama dan Papa juga harus selalu up to date terhadap tren yang kini digemari sekaligus membahayakan anak remaja, misalnya seperti Momo Challenge ataupun Blue Whale Challenge.
Dengan mengetahui hal tersebut, setidaknya Mama dan Papa dapat memperhatikan gerak-gerik yang mencurigakan pada anak ketika mereka sedang melakukan challenge-challenge berbahaya di media sosial.
Baca juga: 8 jenis challenge yang berbahaya tetapi seringkali dilakukan anak remaja
Editors' Pick
2. Menjelaskan fungsi utama media sosial agar tidak salah pengertian
Tak cukup hanya mengetahui dan memantaunya dari kejauhan, Mama dan Papa juga perlu menjelaskan fungsi utama dari media sosial agar ia tak salah mengartikannya.
Berikanlah pengertian padanya mengenai hal yang boleh dibagikan di media sosial dan mana yang tidak.
Jelaskan pula bahwa penggunaan media sosial yang salah, dapat berakibat buruk bagi kehiduannya kelak.
Agar lebih mudah menjelaskan hal tersebut, berikanlah contoh kasus dari penyalahgunaan media sosial pada anak.
3. Jadilah sahabat bagi anak
Menanggapi begitu banyak challenge yang kini marak di media sosial, maka hal yang perlu Mama lakukan bukanlah semata-mata dengan tegas melarangnya.
Semakin dilarang, justru ia akan semakin penasaran untuk memainkannya tanpa Mama dan Papa ketahui sebelumya.
Maka dari itu, jadilah sahabat yang baik bagi mereka. Jika mereka menceritakan keinginannya untuk melakukan challenge tersebut, maka Mama dapat mengajaknya untuk melakukan challenge tersebut bersama-sama, setidaknya hingga ia puas dan selama challenge tersebut tidak membahayakan.
Namun, jika dirasa membahayakan, maka jelaskanlah pada mereka secara baik-baik bahwa ia belum cukup umur untuk melakukan challenge tersebut dan isilah kegiatannya dengan hal-hal positif lainnya agar ia melupakan challenge yang berbahaya tersebut.
4. Berikan arahan yang tepat ketika anak melakukan kesalahan
Ketika Mama sudah keburu melihat ia menyalahgunakan media sosial, maka jangan langsung memarahinya.
Sebagai orangtua yang bijak, Mama perlu mengarahkannya untuk menggunakan media sosial dengan baik.
Berikan penjelasan juga padanya mengenai dampak negatif yang akan ia dapatkan ketika menyalahgunakan media sosial.
5. Jangan menjadi contoh buruk bagi mereka
Hal terakhir yang perlu Mama lakukan adalah tidak memberikan contoh negatif pada anak.
Tak dapat dipungkiri bahwa media sosial juga tak dapat terlepas dari kehidupan Mama.
Meskipun begitu, Mama juga perlu membatasi diri di depan anak, jangan sampai ia mencontoh hal buruk dari Mama.
Mulailah dari hal kecil, yaitu tidak memainkan smartphone di depan mereka ya, Ma!