Awas! Bahaya Kecanduan Game Mengintai Anak
Terlalu sering bermain game sampai kecanduan ternyata berefek buruk bagi anak
22 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sama halnya seperti media sosial dan Youtube, bermain game online dapat menjadi sebuah kecanduan.
Pada bulan September 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan kecanduan pada game online sebagai gangguan kesehatan mental dalam Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD-11).
Sebuah insiden yang menggambarkan kekhawatiran ini menjadi berita utama di Memphis, Amerika Serikat. Seorang anak berusia 8 tahun dari Memphis, Tennessee dikirim ke instalasi gawat darurat setelah dilaporkan menolak untuk meletakkan pengendali video game-nya untuk pergi ke toilet. Hal ini menyebabkan ia mengalami sembelit yang cukup parah.
Kecanduan juga bisa menimpa sebagian anak di Indonesia. Apalagi gadget dan laptop sudah menjadi kebutuhan di zaman sekarang ini.
Karena itu, sangat penting untuk mengetahui tentang kecanduan, tanda-tanda, dan apa yang harus Mama lakukan. Popmama.com mengulas semua informasi itu untuk Mama.
Definisi Kecanduan Game Menurut WHO
WHO mendefinisikan gangguan ini sebagai "pola perilaku permainan yang ditandai dengan gangguan kontrol atas permainan, peningkatan prioritas yang diberikan untuk bermain game di atas aktivitas lain sejauh permainan didahulukan dari minat dan aktivitas sehari-hari lainnya, dan kelanjutan atau peningkatan permainan meskipun terjadi konsekuensi negatif."
Petros Levounis, MD, profesor dan ketua Departemen Psikiatri di Rutgers New Jersey Medical School di New Brunswick, New Jersey mengatakan perilaku anak yang mengalami kecanduan pada game antara lain "perubahan perilaku seorang anak, menjadi lebih terisolasi dari sebelumnya, menghabiskan berjam-jam dengan handphone atau internet dengan bermain game, prestasi menurun, memiliki sedikit teman daripada sebelumnya."
Editors' Pick
Tanda-tanda Kecanduan Game
Sebelum seorang anak dapat didiagnosis, mereka biasanya menunjukkan perilaku negatif yang telah menyebabkan "penurunan signifikan dalam fungsi pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan atau fungsi penting lainnya" selama 12 bulan, menurut WHO. Pada dasarnya, itu tidak dapat dianggap sebagai diagnosis sampai perilaku telah sepenuhnya mendominasi kehidupan pemain.
Levounis menghargai kerangka waktu ini, karena berfungsi untuk mengerem overdiagnosis. "Ada banyak hal baik tentang internet, dan kita tidak boleh cepat menyalahkan internet dan game internet," katanya.
Ketahui tanda-tanda anak yang kecanduan bermain game sehingga Mama bisa mengambil tindakan tepat:
- Asyik dengan game,
- bila anak dipaksa untuk berhenti main, maka ia akan sedih, cemas, atau lekas marah,
- kebutuhan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bermain game untuk memenuhi kecanduannya,
- ketidakmampuan untuk mengurangi waktu bermain, mencoba untuk berhenti namun gagal,
- menyerahkan pada kegiatan lain, kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya dinikmati karena bermain game,
- terus bermain meskipun ada mengetahui bahwa itu menjadi masalah,
- berbohong tentang jumlah waktu yang dihabiskan untuk bermain game,
- bermain game untuk menghilangkan suasana hati yang negatif, seperti rasa bersalah atau sedih,
- kecanduan ini membuat hubungan dengan teman atau keluarga merenggang.