7 Cara Menjauhkan Anak dari Sikap Menghakimi
Nomor 4 paling penting untuk jaman sekarang ini
5 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tanpa disadari kita sering menghakimi orang lain, biasanya karena perbedaan pemikiran tentang apa yang benar dan salah. Ini kemungkinan tertanam dalam otak sejak kecil.
Adalah naluri alamiah untuk menilai orang lain karena mereka mungkin tampak berbeda. Namun perbedaan itu buruk? Ini yang harus ditanamkan kepada anak bahwa perbedaan itu baik dan mereka harus menerimanya. Selain melihat contoh dari orangtua, anak juga banyak belajar dari lingkungannya. Sebagai orangtua, Mama harus berhati-hati agar anak dapat terhindar dari sikap judgmental.
Anak adalah pribadi yang baik dan penuh kasih sayang. Orangtua bertanggungjawab unuk membesarkan anak menjadi pribadi yang berempati dan bermoral. Bagaimana caranya agar anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik, jauh dari sikap judgmental? Yuk simak ulasan Popmama.com.
1. Pikirkan sebelum mengatakan benar, salah, atau buruk
Alih-alih menjawab benar pada pertanyaan yang diajukan anak, Mama dapat menggantinya dengan kata setuju. Misalnya jika anak bertanya apakah benar anak tidak boleh minum susu dari botol setelah masuk SD? Jika Mama menjawab benar, mungkin dalam benak anak bahwa minum susu dalam botol adalah salah. Mama dapat menggantinya dengan mengatakan “Mama setuju dan itu bisa diterima di masyarakat.” Memberi label hal-hal yang salah yang mungkin tidak biasa akan mendorong penilaian terhadap apa pun yang tidak kita kenal atau tidak biasa bagi kita.
Biasa kita menilai berdasarkan keakraban, rasa nyaman, atau aman. Segala sesuatu yang baru atau tidak biasa bagi kita, belum tentu buruk. Penting untuk mengajari anak untuk melihat dari berbagai sisi dan mendengarkan cerita lain sebelum membuat keputusan.
Anak melihat contoh dari orangtua, Ma. Pemilihan kata-kata pun sangat besar pengaruhnya bagi mereka.
2. Perkenalkan anak kepada orang-orang yang berbeda
Salah satu cara untuk membuka pikiran anak adalah dengan memperkenalkannya kepada berbagai jenis orang dari berbagai lapisan masyarakat. Tunawisma, penjaga toko, polisi, guru, atau petugas kebersihan. Berkenalan dan bergaul dengan beragam orang dengan pekerjaan dan latar belakang yang berbeda akan membuka wawasan anak. Ini akan menjauhkan mereka dari sikap judmental.